Cara Pengendalian Kutu Franky
Kutu franky adalah salah satu jenis kumbang kecil yang berwarna hitam yang biasaya disebut dengan black beetle. Kutu franky ini sangat berbahaya bagi perternakan dimana kumbang ini akan berkontak langsung dengan perternakan unggas dan cenderung menyukai tempat yang lembap dan berkembang biak seperti pada litter kandang atau sisa pakan yang lembap dan basah. Kutu franky akan kontak langsung dengan feses ayam yang telah terkontaminasi virus dan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit seperti virus Gumboro, bakteri E. coli, atau Salmonella.
Karakter kutu franky berkelompok dalam jumlah yang banyak terutama di tempat-tempat yang lembab dalam area kandang ayam. Tempat hidup favoritnya ada di litter/manur (di sekam yang terdapat pakan ayam dan kotoran ayam), gudang pakan dan sering bersembunyi pada lantai kandang yang berlubang ataupun tiang kandang yang keropos.
Siklus Hidup Kutu Franky
1. Siklus hidup kutu franky betina dewasa meletakkan telurnya pada alas kandang (litter), atau kolong kandang, gudang pakan, hingga tempat bangunan lain yang relatif lembab di area peternakan. Biasanya di celah retakan lantai kandang atau pangkal tiang kandang yang terbuat dari kayu yang sudah lapuk dan berongga.
2. Telur ini berukuran sangat kecil, berwarna krem keputihan. Kemudian dengan kondisi suhu dan kelembaban tertentu telur ini kemudian akan menetas dalam waktu 3-6 hari menjadi larva. Larva berwarna kekuningan sampai kecoklatan.
3. Setelah itu larva akan berubah menjadi pupa dalam hitungan jam-hari, stadium pupa ini berlangsung 3-10 hari untuk berubah menjadi dewasa.
Franky dewasa mampu hidup selama tiga bulan sampai satu tahun. Setelah kutu jantan dan betina kawin, 15 hari kemudian akan bertelur dan masing-masing betina akan bertelur ± 2.000 butir,
Pengendalian Kutu Franky
Tidak mudah untuk memberantas kutu franky, namun bisa menurunkan jumlah kutu yang ada secara signifikan, diantaranya melakukan beberapa hal berikut:
1. Ciptakan suasana nyaman bagi ayam, jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup, sedapat mungkin diterapkan sistem pemeliharaan all in all out. Penggunaan kipas pada kandang ayam juga dapat membantu menekan populasi serangga.
2. Berikan multivitamin seperti Fortevit atau Vita Stress untuk menambah stamina dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap serangan penyakit.
3. Jika litter sudah sangat lembap, ketika hendak ditambah litter baru sebaiknya ditaburi kapur terlebih dahulu agar cepat kering, setelah itu baru ditumpuk dengan litter yang baru.
4. Bersihkan sela-sela atau celah-celah kandang yang memungkinkan menjadi tempat persembunyian kumbang franky. Bersihkan lalu semprot dengan insektisida.
5. Lakukan sanitasi kandang (dibersihkan, dicuci dan disemprot) dengan Antisep atau Formades. Bersihkan tempat pakan, tempat minum dan peralatan lainnya (Medisep) yang dilanjutkan dengan penyemprotan desinfektan untuk mencegah berdatangan kumbang atau nyamuk.
6. Drainase yang bisa meminimalisir adanya genangan air, sehingga tidak menambah kelembaban yang memungkinkan kutu franky berkembang.
7. Tata kelola limbah kotoran ayam, sekam bercampur kotoran yang lembab/basah segera dijauhkan dari kandang agar tidak menjadi tempat berbiak sumber infeksi penyakit lain.
8. Segera lakukan perbaikan lantai kandang jika sudah retak/rusak, karena kondisi ini tempat nyaman kutu franky berkembang biak.
9. Kayu-kayu yang sudah mulai keropos segera di ganti, kayu yang berlubang atau bercelah bisa di tutup vurnish ataupun cat kayu, sehingga tidak menjadi tempat berbiak kutu franky.
10. Monitor setiap kali ganti periode pemeliharaan ayam lebih rinci seputar kebersihan kandang, lingkungan, gudang, mess, bahkan area parkir kendaraan.
11. Lakukan pemberantasan kutu franky dengan jenis spektrum insektisida yang tepat, seperti polythion, cipermetrin, diflubenzuron, dan lain-lain.