Senin, 07 Oktober 2024 09:10 Podomoro Feedmill
Umumnya, itik dikenal lebih kebal
terhadap penyakit dibandingkan dengan ayam. Gejala yang ditimbulkan juga tidak
terlalu parah. Salah satu peyakit yang dapat menyerang itik adalah botulisme. Botulisme
tipe C merupakan salah satu penyakit utama yang memengaruhi kesehatan itik,
baik itik liar maupun itik peliharaan. Biasanya, peternak hanya perlu
membiarkan penyakit tersebut sembuh dengan sendirinya. Tapi peternak harus
waspada terhadap penyakit ini karena bisa menimbulkan kerugian.
Apa Itu Penyakit Botulisme?
Botulisme salah satu penyakit yang
dapat meracuni itik dan juga dikenal sebagai penyakit limberneck. Botulisme merupakan
penyakit neuroparalitik parah yang disebabkan oleh paparan neurotoksin
botulinum (BoNT), yang diproduksi oleh mikroorganisme anaerobik, pembentuk
spora, dan ada di mana-mana yang disebut Clostridium botulinum. Itik memiliki
risiko botulisme yang lebih tinggi, karena kebiasaan mereka bermain-main di air
dan lumpur.
Bagaimana Gejala Penyakit Botulisme?
Gejala klinis botulisme pada itik
adalah kelumpuhan lembek yang progresif dan simetris, disertai kelemahan,
tremor otot, tersandung, serta berbaring. Kaki itik biasanya yang pertama kali
terkena, kemudian diikuti oleh sayap (ditandai dengan sayap yang terkulai),
leher (ditandai dengan ketidakmampuan menegakkan kepala), dan kelopak mata.
Itik mungkin terlihat pincang dan
sering kali berdiri lalu berjalan beberapa langkah sebelum jatuh. Itik lainnya
mungkin ditemukan duduk dan enggan bergerak. Kecepatan perkembangan penyakit
ini bervariasi, tergantung pada jumlah toksin yang tertelan serta bentuk
penyakitnya. Biasanya, gejala botulisme muncul dalam 24 jam hingga 17 hari
setelah terpapar toksin.
Tips Tangani Penyakit Botulisme
1. Perhatikan Gejala Awal
Perhatikan gejala-gejala yang mungkin
muncul pada itik. Botulisme, juga dikenal sebagai penyakit limberneck, adalah
penyakit yang meracuni itik dan menyebabkan kelumpuhan. Gejala awalnya termasuk
kesulitan untuk naik atau menyelam ke bawah permukaan air. Kaki itik akan
lumpuh, sehingga Anda mungkin hanya melihatnya berusaha menggerakkan sayap.
Selain itu, kelopak matanya tampak sayu dan lehernya terlihat lemas. Kelumpuhan
ini juga terkadang disertai diare.
2. Pindahkan Ke Kandag Lain
Segera pindahkan itik ke lokasi lain.
Setelah mengetahui ada itik yang sakit, segera pindahkan dari area yang diduga
menjadi sumber infeksi. Sediakan kandang sederhana untuk itik tersebut. Jika
dibiarkan tetap di tempat asal, itik akan terus terinfeksi bakteri yang ada.
Oleh karena itu, penting untuk memindahkannya agar kondisinya dapat membaik.
Akan tetapi, perlu diingat
bahwa tidak semua itik bisa kembali pulih. Hanya itik yang tidak terinfeksi
bakteri dalam jumlah yang mematikan yang bisa kembali membaik
3. Berikan Cukup Air Minum
Saat pertama kali melihat gejala
botulisme, sangat penting untuk segera memberikan air bersih dan segar kepada
itik yang terjangkit. Air membantu mengeluarkan bakteri dari tubuh itik. Jika
itik enggan minum, gunakan suntikan untuk memberikan air secara langsung ke
tubuh itik.
4. Berikan Antitoksin
Berikan antitoksin pada itik jika
diperlukan. Dua jenis antitoksin utama adalah antitoksin botulisme trivalen (A,
B, E) dan heptavalen (A, B, C, D, E, F, G). Antitoksin trivalen bisa didapatkan
dari BPOM, sedangkan heptavalen melalui dokter hewan. Antitoksin heptavalen
juga berguna untuk jenis botulisme lain. Biasanya, itik terjangkit botulisme
tipe C yang tidak menular ke manusia, anjing, atau kucing. Namun, terkadang
itik juga bisa terjangkit botulisme tipe E. Penggunaan antitoksin sering tidak
diperlukan karena harus dilakukan di tahap awal gejala.
5. Obati Luka Pada Itik
Obati luka yang ada. Terkadang,
botulisme disebabkan oleh luka yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam aliran
darah. Jika itik Anda memiliki luka, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan
untuk diperiksa, karena luka tersebut mungkin memerlukan penanganan khusus,
termasuk operasi. Biasanya
kondisi itik akan membaik dalam dua hari, jika kondisi itik Anda tampak membaik
dalam waktu dua hari, ada kemungkinan ia akan pulih.
Nah itulah penyakit pada bebek yang
perlu peternak ketahui semoga dengan adanya artikel ini bisa memberikan
informasi yang cukup. Semoga bermanfaat