Selasa, 15 Oktober 2024 14:10 Podomoro Feedmill
Keberhasilan performa atau
produktivitas dalam beternak ayam ditentukan oleh kebutuhan pokok seperti
udara, air, dan pakan (UAP). Air, yang menyusun 60-85% tubuh ayam, memiliki
fungsi vital, termasuk mengatur suhu tubuh, menjaga keseimbangan cairan,
mendukung pencernaan, dan membantu proses fisiologi. Desain tempat air minum
mempengaruhi jumlah air yang dikonsumsi oleh ayam broiler. Salah satu jenis
tempat minum modern adalah tipe nipple, yaitu unit otomatis. Pemasangan nipple
yang tepat akan memastikan fungsinya berjalan dengan baik dan lancar.

Cara Merawat Nipple
1. Mencuci Nipple
Tempat air minum (nipple) sering kali
terkena kotoran seperti lumut, kerikil, sisa endapan obat, dan benda asing
lainnya. Beberapa jenis nipple mudah dibersihkan hingga ke bagian terdalam,
kemudian dapat dipasang kembali dan digunakan seperti semula. Putar bagian
warna merah dengan tangan kosong, lepaskan, lalu cuci. Biarkan bagian warna
putih tetap menempel di pipa.

Setelah bagian merah bersih, pasang
kembali, dan nipple siap digunakan lagi. Sebaiknya tidak melepas bagian warna
putih dari pipa, karena hal tersebut bisa mempengaruhi ketahanan seal karet
warna putih atau hitam, yang dapat menyebabkan nipple mudah bocor atau menetes.
2. Rutin Flushing
Flushing adalah proses mengeluarkan
air dari saluran air minum untuk membersihkan kotoran atau lendir yang
menempel, sehingga nipple tidak tersumbat. Pembilasan dapat dilakukan
menggunakan zat asam seperti citrun setiap periode, atau tidak lebih dari 2-3
periode pada ayam pedaging saat kandang kosong. Untuk ayam petelur, flushing
bisa dilakukan minimal setiap 1-2 bulan.
Cara Mengatasi Nipple Bocor atau
Tersumbat
Nipple yang bocor atau tersumbat
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, sehingga penting untuk memahami
penyebabnya terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa kasus dan cara
mengatasinya:
1. Gunakan Box Air atau Regulator
Fungsi utama box air atau regulator
adalah untuk mengurangi tekanan air dari toren (tangki air) utama sebelum air
mengalir ke nipple, sehingga mencegah kebocoran atau penyumbatan pada nipple. Misalnya,
jika peternak menggunakan tangki air berkapasitas 500 liter dan air dialirkan
langsung ke nipple, tekanan sebesar 500 kg dapat menyebabkan nipple bocor.

Selain itu, tekanan air yang terlalu
tinggi akan membuat air keluar terlalu deras saat nipple dipatuk oleh ayam.
Solusinya adalah dengan menggunakan pengatur air atau box. Selain regulator, peternak
juga bisa memasang steker untuk mengurangi aliran air di saluran sebelum
mencapai nipple.
2. Terdapat Lubang Angin (End Set)
Lubang angin atau end set berfungsi
sebagai saluran keluar udara. Menurut hukum fisika, air yang keluar dari nipple
harus digantikan oleh udara yang masuk agar air dapat mengalir merata. Tanpa
saluran keluar udara, nipple akan mengeluarkan sedikit atau tidak ada air sama
sekali. Solusinya adalah memasang lubang angin di tengah dan ujung saluran, dengan
ketinggian yang sedikit lebih tinggi dari posisi regulator atau box air.
Pastikan bor pipa dibuat sempurna agar lubang angin berfungsi dengan baik.
3. Gotri Tersumbat Kotoran
Di dalam nipple terdapat gotri, dan
terkadang sumber air membawa kotoran seperti lumut atau benda asing yang
menempel di pipa. Ketika kotoran ini terlepas dan menyumbat gotri, air tidak
akan tertutup dengan baik, menyebabkan nipple bocor terus menerus. Solusinya
adalah menggerakkan bagian stainless nipple dengan jari, atau jika masih
tersumbat, lepaskan head merah, bilas dengan air, dan pasang kembali. Rutin
melakukan flushing dan memasang filter air juga dianjurkan.
4. Bocor di Antara Body dan Head

Kebocoran sering terjadi di antara
bagian body putih dan head merah nipple, menyebabkan air menetes terus-menerus.
Kasus ini bisa terjadi karena
dari pabrik terjadi kesalahan pemasangan head merah yang kurang kencang,
sehingga karet shil kurang melebar kesamping, yang bisa mengakibatkan air
merembes atau bocor.
Semoga bermanfaat.