Cara Memilih dan Memelihara Bibit Itik/Bebek (DOD)
Potensi ternak itik/bebek di Indonesia sangat besar terutama sebagai penghasil telur dan daging. Selain itu, ternak itik memiliki daya adaptasi yang cukup baik dan memiliki banyak kelebihan dibandingkan ternak unggas lainnya. Potensi usaha yang besar, mengakibatkan sebagian peternak pemula kurang memahami cara beternak itik atau beternak dengan asal-asalan. Pengetahuan dasar yang harus diketahui bagi peternak pemula adalah cara memilih bibit itik/bebek yang baik dan berkualitas.
Cara Memilih Bibit Itik/Bebek (DOD)
Untuk menilai DOD yang baik dan berkualitas bisa dilihat dari beberapa parameter berikut ini:
a. Berat badan DOD lebih dari 40 gram
b. Mata bersih dan cerah
c. Tidak mengalami radang pusar (omphalitis)
d. Kaki tidak kering, paruh normal dan tidak ada luka pada seluruh tubuh
e. Bulu cerah, tidak kusam dan kering
f. Pastikan sudah diberi vaksin
g. Dubur terlihat bersih dan perut tidak menggembung
h. Beli bibit dari dinas terkait atau peternakan yang sudah memiliki sertifikat.
Manajemen Pemeliharaan Bibit Itik/Bebek (DOD)
Keberhasilan pemeliharaan itik/bebek banyak dipengaruhi di 2 minggu pertama. Jika 2 minggu pertama ini dapat dilewati dengan optimal, maka selanjutnya itik/bebek lebih kuat dengan produktivitas yang maksimal. Adapun manajemen dan penanganan itik/bebek saat awal kedatangan hingga umur 2 minggu yaitu :
1. Pastikan pemanas buatan (brooder) telah dinyalakan 1-2 jam sebelum kedatangan DOD. Suhu pemanas yang disarankan sekitar 29-32°C.
2. Sediakan pakan dan air gula sebelum/saat DOD datang. Air gula ini berfungsi untuk mengganti energi yang hilang selama perjalanan. Walaupun DOD yang baru menetas bisa bertahan untuk tidak minum selama 2 hari, tapi sebaiknya tetap berikan air gula sebagai sumber energi dan mempertahankan hangat tubuh DOD.
3. Jumlah tempat ransum dan tempat minum harus sesuai dengan kebutuhan ayam. Itik cenderung minum 2 kali lebih banyak dari ayam, sehingga air minum harus selalu tersedia dengan jumlah yang cukup.
4. Pakan yang diberikan sebaiknya sedikit demi sedikit dengan frekuensi yang sering. Hal ini dimaksudkan agar DOD terstimulasi untuk makan dan pakan tetap segar.
5. Kepadatan kandang sebaiknya diatur agar tidak berdesakkan. Kepadatan yang disarankan 35-40 ekor/m² untuk itik petelur dan 50-60 ekor/m² untuk itik pedaging. Kemudian lakukan penjarangan setiap 3-4 hari.
6. Saat DOD datang di kandang, segera bongkar dan timbang DOD, seleksi dan tebar dalam duck guard (brooder) yang telah disiapkan.
7. DOD yang tidak sesuai, seperti kaki kering atau bulu kusam sebaiknya di pisahkan. Untuk DOD yang mengalami radang pusar, lemah, adanya feses di sekitar kloaka dan paruh yang abnormal sebaiknya langsung di culling.
8. Kontrol DOD agar penyebaran di bawah pemanas merata dan tetap aktif.
9. Kontrol sirkulasi udara, suhu dan kelembapan secara rutin.
10. Perhatikan program kesehatan di umur 1-3 hari. Berikan vitamin/multivitamin untuk mengantisipasi DOD stres. Selain itu, lakukan vaksinasi ND diumur 4 hari atau sekaligus AI menggunakan vaksin ND-AI. Atau juga bisa menggunakan vaksin AI terpisah di umur 14 hari.
Pemeliharaan dalam satu kandang sebaiknya dilakukan dengan umur dan strain atau jenis itik yang sama. Hal ini bertujuan untuk memudahkan monitoring kesehatan DOD dan memperkecil kemungkinan penularan penyakit. Semoga bermanfaat.
Baca juga : ingin konsumsi pakan ayam kembali normal ini solusinya