Ancaman Newcastle Disease (ND) Yang Tak Kenal Musim

Selasa, 11 Agustus 2020 14:08 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Perubahan cuaca dan kondisi lingkungan yang tidak menentu tentunya sangat berpengaruh...</span></p>

Perubahan cuaca dan kondisi lingkungan yang tidak menentu tentunya sangat berpengaruh pada ternak ayam. Dengan kondisi tersebut, berbagai penyakit menyerang yang menjadi ancaman para peternak terhadap kesehatan ayamnya. Penyakit yang tidak mengenal musim dan sangat rawan meyerang ayam salah satunya Newcastle Disease (ND). Seberapa ganas penyakit ini, berikut penjelasannya.

 

Newcastle Disease (ND)

Newcastle Disease, penyakit ini lebih populer dengan nama tetelo. Penyakit ND disebabkan oleh virus golongan paramyxovirus, termasuk dalam genus Avulavirus, family Paramyxoviriade dan ordo Mononegavirales. Sebenarnya ND sudah menyerang diberbagai unggas seperti burung, ayam kampung (buras), dan ayam ras (layer dan broiler). Disamping itu, penyakit ND lebih dominan menyerang ayam petelur (layer) karena masa pemeliharaannya yang lebih lama. Proses penularan bisa dari satu tempat ke tempat lain, seperti kegiatan transportasi yang kurang steril, dan antar pekerja farm. Selain itu, penularan ND dari suatu hewan ke hewan lainnya melalui kontak (persentuhan) dengan hewan sakit, dan juga bangkai yang terkena ND.

 

Gejala klinis

Gejala klinis ND tergantung dari tingkat atau jumlah serangan virus ND dan tergantung pada kekebalan tubuh ayam. Gejala yang dapat ditimbulkan sebagai berikut :

1. ND pada layer masa pullet biasannya akan menunjukkan gejala kematian dan tortikolis (gangguan pada otot leher yang mengakibatkan kepala miring).

2. Pada layer atau broiler di bawah umur 10 minggu akan mengalami ngorok (gangguan saluran pernafasan).

3. ND pada Layer masa produksi belum tentu menunjukkan gejala kematian ataupun tortikolis, biasannya cenderung ke penurunan kualitas kerabang dan produksi telur.

4. Kotoran ayam berwarna hijau (diare).

5. Ayam terlihat lemah, lesu dan nafsu makan menurun.

6. Mampu terjadi paralisis (lumpuh karena gangguan saraf) pada kaki ayam dan sayap.

7. Menjelang kematian terdapat tremor otot.  

 

Perubahan Patologi (dampak pada saluran dan organ ayam)

Pada pemeriksaan patologi anatomi dapat dilihat dari hasil nekropsi (pembedahan) ayam yang sakit atau mati. Pada kasus ND akan ditemukan perubahan di sepanjang Proventriculus (bintik-bintik pendarahan) dan usus (kematian jaringan), serta haemorhagi (pendarahan) pada secatonsil yang merupakan gejala dari Newcastle Disease. Pada saluran pernapasan juga akan terlihat haemorhagi dan kongesti (penimbunan darah dalam vena), serta terjadilah radang pada kantong udara. Pada layer terkadang kondisi folikel ovarium terlihat haemorhagi, membubur/hancur dan terjadi proses degeneratif (memengaruhi saraf, pembuluh darah, hingga tulang).

 

Diagnosa

Langkah mendiagnosa penyakit ND sama dengan cara mendiagnosa penyakit unggas pada umumnya, seperti anamnesa, gejala klinis, pemeriksaan patologi anatomi dan uji laboratorium untuk memperkuat diagnosa. Anamnesa dapat diperoleh dari informasi jenis dan umur ayam, jumlah populasi serta sejarah program vaksinasi yang diterapkan.

 

Pencegahan

Upaya pencegahan sangat disarankan, karena di lapangan penyakit ND mempunyai tingkat mortalitas (kematian) yang cukup tinggi dan menyebabkan kerugian yang cukup besar. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pelaksanaan manajemen pemeliharaan terutama biosekuriti yang konsisten. Disamping itu, memperbaiki kondisi lingkungan kandang agar sirkulasi udara berjalan lancar dan terhindar dari cekaman stres akibat perubahan cuaca yang ekstrem. Program vaksinasi yang terjadwal tetap harus dilakukan sesuai dengan kondisi di peternakan.

 

Mengingat penyakit tetelo diakibatkan oleh virus, maka belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit ini. Sehingga penanganan yang dapat dilakukan jika terlanjur terserang penyakit ND adalah dengan pemberian multivitamin, ataupun antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder. Dapat melakukan revaksinasi ND (vaksinasi ulang) pada ayam yang sehat. Semoga Bermanfaat.

 

 

 

 

 

Bagikan :