Waspada, Penyebab Penyakit Unggas Di Musim Hujan

  • Jumat, 21 Februari 2020 08:02
  • Podomoro Feedmill
<p>Sejak memasuki musim penghujan, berbagai penyakit yang menyerang ayam mulai terlihat. Bagi sebagian peternak, hal ini membawa kekhawatiran tersendiri karena biasannya produksi ayam di musim hujan tidak sebagus di musim kemarau. Lalu, apa saja masalah</

Sejak memasuki musim penghujan, berbagai penyakit yang menyerang ayam mulai terlihat. Bagi sebagian peternak, hal ini membawa kekhawatiran tersendiri karena biasannya produksi ayam di musim hujan tidak sebagus di musim kemarau. Lalu, apa saja masalah yang ditimbulkan ketika musim hujan?.  

 

Berbagai masalah ketika musim hujan

1. Curah hujan tinggi

Di musin penghujan dengan curah hujan tinggi pasti di ikuti dengan kelembaban yang tinggi, suhu rendah bahkan angin kencang. Maka dampak yang ditimbulkan di usaha peternkan ayam adalah sebagai berikut :

a) Kelembaban udara tinggi

Kelembaban udara yang tinggi (lebih dari 85%) akan berdampak kurang baik bagi pertumbuhan ayam. Ketika kelembaban tinggi, saluran pernafasan pada ayam  sering terganggu karena tingginya kandungan air di udara. Selain itu, lingkungan yang lembab menjadi kondisi ideal sebagai perkembangan dan pertumbuhan virus, bakteri, jamur dan parasit lainnya. Bahkan, kelembaban yang tinggi juga dapat mengakibatkan sekam (litter) menjadi basah. Sehingga, ayam menjadi rentan terhadap serangan penyakit.   

b) Suhu Rendah

Saat musim hujan, suhu lingkungan relatif lebih rendah (udara dingin). Kondisi seperti ini berdampak pada masa brooding, dimana sepanjang hari diperlukan pemanas dengan jangka waktu yang lama (>14 hari). Berbeda dengan kondisi saat musim kemarau, pemanas bisa dimatikan (pengurangan) pada siang hari karena suhu lingkungan sudah sesuai kebutuhan DOC. Dampak lebih lanjut, jika kebutuhan pemanas tidak extra karena suhu yang rendah, maka pertumbuhan DOC tidak merata dan banyak yang kerdil sehingga performa jelek. Belum lagi imunitas turun sehingga mudah terserang penyakit.

c) Angin kencang

Musim hujan biasannya diikuti dengan angin kencang. Kecepatan angin yang tinggi dapat membuat ayam terkena stres cuaca ekxtrim, ketika stres mampu menghambat metabolisme tubuh sehingga penyerapan nutrisi pakan menurun. Selain itu, dapat menyebabkan kandang ayam rusak bahkan roboh, dan menjadi kerugian besar bagi peternak.

2. Sumber air tercemar

Curah hujan tinggi menambah volume air tanah, hal ini sering memicu masalah baru yaitu penurunan kualitas air. Penurunan kualitas secara fisik, kimia bahkan biologi. Yang lebih parahnya, Sumber air didalam tanah bisa tercemar oleh mikroba patogen. Hal ini karena, pori pori tanah membesar sehingga memungkinkan air membawa mikroba patogen dari tanah lapisan atas menuju sumber air tanah. Salah satu mikroba patogen yang sering mencemari air adalah E.Coli (penyebab Colibacillosis). 

3. Faktor pakan

Pakan adalah substrat kaya nutrisi yang mudah lembab. Hal ini, menjadi celah  tumbuh serta berkembangnya mikroorganisme misalnya jamur di pakan. Selain penurunan mutu pakan baik secara kualitas (penurunan kadar nutrisi) ataupun secara kuantitas (penggumpalan serta kerusakan pakan), pakan terkontaminasi jamur pula beresiko tercemar mikotoksin. Mikotoksin merupakan toksin yang diperoleh oleh jamur. Bagi ayam, mikotoksin memicu kondisi immunosuppresif (gangguan kekebalan tubuh). Kondisi ini memicu ayam gampang terinfeksi bibit penyakit.

4. Faktor komponen Kandang

Ayam yang dipelihara dengan sistem kandang terbuka (open house) akan lebih terpengaruh oleh kelembapan udara tinggi dibanding ayam yang dipelihara dengan sistem kandang tertutup (closed house). Pada kandang tertutup terjadi pergerakan udara yang stabil dan tingkat kelembapan udara di dalam kandang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan ayam. Faktor komponen kandang lainya yang mampu menyebabkan timbulnya penyakita adalah, bau amoniak dari litter yang basah atau feses basah.

5. Bibit Penyakit.

Penularan penyakit melalui udara yang suka muncul saat musim kemarau, memanglah agak berkurang di musim hujan. Akan tetapi, penularan melalui air minum bahkan cenderung meningkat. Hal ini menyebabkan penyakit pencernaan lebih banyak didominasi dari pada penyakit pernapasan. Struktur anatomi ayam yang tak memiliki sekat pembatas hidung dengan rongga mulut memicu ayam pula bisa terserang penyakit pernapasan melalui air minum misalnya korisa, CRD, AI, dll. Selain itu, mikroba patogen yang sering mencemari air adalah E.Coli (penyebab Colibacillosis). 

 

Di musim penghujan seperti ini, waktunya brooding??? atau banyak yang cekrek??? banyak yang kerdil?? banyak yang produksi dan performa menurun?? angka FCR membengkak?? Solusinya adalah PODOMOROFEEDMILL

Yuk cek kumpulan artikel lainya di link..

https://podomorofeedmill.com/submenu/Artikel_&_Konsultasi