Kamis, 06 Februari 2020 06:02 Podomoro Feedmill
Selain Virus Corona yang sedang heboh saat ini, dulu di Indonesia juga pernah dihebohkan oleh virus H5N1 atau yang sering disebut dengan virus flu burung. Lalu bagaimana gejala dan apa penyebab dari virus flu burung ini?? yuk mari kita kenali virus flu burung ini!!.
Flu Burung ( Avian Influenza (AI))
Avian Influenza adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, reproduksi, pencernaan, dan saraf pada beberapa jenis unggas. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam famili Orthomyxoviridae.
Wabah flu burung atau avian influenza (AI) subtipe H5 pada unggas pertama kali terjadi di Indonesia pada tahun 2003 dan awal tahun 2004. Angka kesakitan dan kematian pada unggas (ayam ras petelur, ayam ras pedaging, ayam kampung dan itik) yang ditimbulkan wabah ini adalah 90%. Penyebarannya berlangsung sangat cepat sehingga virus flu burung menulari hampir di seluruh Indonesia (Dharmayanti et al., 2004).
Gejala Klinis
High Pathogenic Avian Influenza (HPAI)
Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita HPAI atau tipe ganas antara lain adalah,
1. Jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak ditumbuhi bulu terlihat berwarna biru keunguan. Namun saat ini perubahan tersebut jarang sekali muncul.
2. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintik-bintik merah (ptekhie) atau biasa disebut kerokan kaki.
3. Keluarnya cairan dari mata dan hidung, pembengkakan pada muka dan kepala, diare, batuk, bersin dan ngorok.
4. Nafsu makan menurun, penurunan produksi telur, kerabang telur lembek.
5. Adanya gangguan syaraf, tortikolis, lumpuh dan gemetaran.
6. Kematian terjadi dengan cepat.
Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI)
LPAI atau tipe kurang ganas, kadang gejala klinis tidak terlihat dengan jelas. LPAI tidak menimbulkan kematian yang tinggi namun menyebabkan penurunan produksi yang cukup signifikan
Perubahan Patologi Anatomi
Pada saat nekropsi (bedah bangkai) yang terlihat adalah pendarahan umum pada hampir seluruh bagian tubuh, kondisi ini menjadi sulit dibedakan dari ND ganas. Perubahan nekropsi mungkin akan bervariasi sejalan dengan umur, spesies, dan patogenesis dari virusnya. Nah berikut beberapa perubahan patologi yang terjadi pada dulu maupun sekarang.
1. Pendarahan pada otak
2. Peradangan lemak jantung
3. Peradangan lemak perut
4. Pembengkakan ginjal
5. Pembengkakan limpa
6. Cystic oviduct ( adannya kista pada oviduk)
7. Peradangan otot jantung
8. Ovarium tidak berkembang
Diagnosa Banding
Avian influenza sering dikelirukan dengan penyakit ND, ILT, IB, Fowl cholera dan Infeksi E.coli.
Pencegahan
1. Biosecurity
2. Pemusnahan Unggas selektif di daerah tertular
3. Vaksinasi
4. Pengendalian lalu lintas terhadap keluar masuknya unggas hidup, Telur (tetas dan konsumsi), produk unggas lainnya serta pakan maupun limbah peternakan.
5. Survei dan penelusuran
6. Sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit AI
7. Pemusnahan unggas secara menyeluruh didaerah yang tertular
8. Monitoring, Pelaporan dan Evaluasi
Pengobatan
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Avian Influenza. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta mencegah infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan pada kandang. Karena, virus AI mudah mati oleh panas, sinar matahari, dan deterjen.
Kepdirjennak No: 17/Kpts/PD.640/F/02.04 tanggal 4 Februari 2004 tentang Pedoman Pencegahan,Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Influenza pada Unggas (Avian Influenza (Kepdirjennak No: 46/Kpts/PD.640/F/04.04 Kepdirjennak No: 46/PD.640/F/08.05)
Nah.. sekarang sudah taukan tentang bahaya, gejala dan penyebab Flu Burung atau disebut AI. Jika ditemukan kasus AI dapat dilaporkan ke Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan. Semoga Bermanfaat.