Sabtu, 08 Februari 2020 07:02 Podomoro Feedmill
Sistem penyimpanan sangat diperlukan terutama untuk daerah tropis basah seperti Indonesia. Karena, kehadiran organisme mikroskopis dan serangga mampu berkembang dalam kondisi seperti ini ( daerah tropis basah). Secara tidak langsung, hal ini akan menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas dari bahan baku pakan atau pakan jadi.
Lalu apa fungsi penyimpanan?
Penyimpanan adalah salah satu bentuk tindakan pengamanan yang selalu terkait dengan waktu, yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga komoditi yang disimpan dengan cara menghindari dan menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi tersebut.
Arus Bahan Pakan dan Pakan Masuk
Arus Bahan Pakan dan Pakan Keluar
Tips Aman Untuk Menyimpan Pakan
Penyimpanan bahan baku pakan dan pakan jadi yang baik tidak akan menurunkan kualitas bahan pakan. Demikian juga sebaliknya, penyimpanan yang tidak baik akan banyak menimbulkan masalah baik dari kualitas bahan pakan maupun kerugian yang diderita peternak. Selama penyimpanan, ada kemungkinan terjadi penurunan kualitas bahan pakan atau pakan jadi akibat kerusakan kimia, biologis, dan fisik. Berikut adalah beberapa cara menyimpan pakan dan bahan pakan yang aman:
1. Kadar air bahan pakan sebaiknya kurang dari 13%,
karena jika kadar air yang berlebih akan mengundang organisme mikroskopis, jamur, serangga untuk berkembang di bahan pakan.
2. Bahan pakan dikemas menggunakan karung yang baik.
Pada karung ditulis jenis bahan pakan, tanggal pembelian, dan nama penyuplai.
3. Bahan pakan disimpan di gudang menggunakan alas pallet (papan kayu) dan lokasi yang sama untuk setiap bahan pakan. Misalnya, bungkil kedelai disimpan di tumpukan A, jagung di pada tumpukan B, dan seterusnya.
4. Bahan pakan disusun seperti tumpukan bata dengan jenis dan tanggal pembelian yang sama. Ketinggian penumpukan karung bahan pakan 5 sap saja, jika mau ditumpuk lagi maka diatasnya diberi pallet lagi baru ditumpuk karung bahan pakan 5 sap (jika menggunakan alat bantu forklif). Jika penumpukan dilakukan dengan cara staffel, maka pada saat penyimpanan dan pembongkaran lebih banyak menggunakan bantuan tenaga manusia (dilakukan penumpukan secara manual).
Gambar : Cara Penumpukan Pakan Dalam Gudang
Keterangan:
5. Menerapkan prinsip “first in first out” (FIFO), barang yang lebih dulu masuk maka dia juga harus terlebih dahulu keluar. Agar tidak terjadi barang datang duluan malah keluarnya belakangan ini bisa mengakibatkan kualitas nutrisi bahan pakan di kuatirkan sudah menurun, bukannya ini merupakan sebuah kerugian?.
6. Memeriksa secara periodik ada atau tidaknya karung serta pallet yang rusak, lembab, dan basah.
Usahakan karung stok bahan pakan tidak terkena sinas matahari secara langsung, air hujan dan tidak dicampur dengan benda benda yang mengeluarkan bau dalam satu ruangan, seperti peptisida.
7. Memeriksa secara periodik tanda tanda serangan kutu, jamur dan bahkan tikus. Jika sudah ada, lakukan fumigasi.
8. Kontrol lama penyimpanan bahan baku pakan atau pakan jadi. Usahakan penyimpanan pakan tidak lebih dari 14 hari.
9. Pemberian bahan penghambat jamur (Toxin Binder).
10. Menjaga kebersihan gudang.
Parameter Gudang Yang Baik
1. Terhindar dari matahari langsung.
2. Terhindar dari hujan dan bocor.
3. Temperature dikisaran 30oC – 34oC.
4. Kelembaban tidak lebih dari 70%.
5. Bebas dari hama kutu dan tikus.
6. Tidak bercampur dengan bahan kimia seperti pupuk, pestisida dan racun tikus.
7. Layout atau desain yang baik adalah cukup luas untuk mengatur FIFO (first in first out).
8. Memiliki catatan stok yang rapi dan cukup jarak antara dinding terhadap tumpukan (atau antar tumpukan), beri jarak minimal 30 cm. Tinggi pallet 10 cm dari lantai dan ketebalan papan minimal 3 cm.
Nah,,, sekarang sudah paham kan bagaimana pentingnya menyimpan pakan ternak. Sudahkah pakan untuk ternak anda tersimpan dengan baik??. Semoga ulasan tadi bermanfaat untuk kita semua.