Tips Menentukan Umur Panen Ayam Broiler

Jumat, 17 Juli 2020 15:07 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Peternak yang berpengalaman, mungkin sudah terbiasa dalam menentukan waktu panen ayam broiler. Namun,&nbsp;</span></p>

Peternak yang berpengalaman, mungkin sudah terbiasa dalam menentukan waktu panen ayam broiler. Namun, beda lagi dengan peternak pemula, dimana akan banyak sekali pertanyaan “kapan sebaiknya ayam dipanen?”. Berikut ini beberapa poin penting bagaimana cara menentukan panen ayam dan menjadi pertimbangan bagi peternak ayam broiler pemula.

 

Poin Penting Menentukan Umur Panen

Dalam menentukan waktu panen ayam broiler harus ada beberapa pertimbangan. Seperti halnya, waktu yang tepat untuk menjual ayam broiler akan menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh peternak. Berikut beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan :

 

1. Nilai FCR (feed convertion ratio)

Feed convertion ratio (FCR) atau nilai konversi pakan, yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kilogram (kg) ransum yang dikonsumsi ayam untuk menghasilkan 1 kg bobot badan. Rumusnya adalah : 

FCR =Jumlah ransum yang dikonsumsi (kg) / Bobot badan yang dihasilkan (kg)

Atau

FCR = Feed Intake (kg) / BW (kg)

Feed intake adalah konsumsi pakan per ekor, sedangkan BW adalah bobot rata rata ayam.

Semakin besar hasil FCR, maka efisiensi penggunaan ransum pun semakin kurang baik, begitu pula sebaliknya. Biasannya suatu pihak perusahaan sudah menentukan standar nilai FCR agar peternak terus bisa memantau FCR ayam broiler setiap minggunya.

Contoh kasus mencari FCR ayam Broiler 

Pak Joko memelihara ayam dengan total populasi 4000 ekor dalam satu kandang. Umur ayam sekarang 30 hari dengan bobot rata-rata 1,8 kg, dengan total pakan yang telah dikonsumsi adalah 200 sak karung pakan Podomoro Feedmill. Sampai di umur 30 hari ayam pak Joko sudah mati sebanyak 250 ekor. Maka berapakah FCR nya?

Diketahui :

Umur 30 hari

Populasi awal : 4000 ekor

Ayam hidup : 4000-250 = 3750 ekor

Total konsumsi pakan : 200 sak x 50 kg = 10.000 kg

ABW : 1,8 kg

FI (feed intake)= 10.000 kg / 3750 ekor = 2,66 kg/ekor (berarti ayam mengkonsumsi 3 kg untuk satu ekornya).

Jawab :

FCR = feed intake/ABW

FCR = 2,66 kg / 1,8 kg

FCR = 1,477

Bisa di katakan performance ayam pak Joko bagus karena FCR 1,477 di bobot 1,8 (tergantung standart FCR masing-masing peternak atau perusahaan).

 

2. Kegemaran Konsumen

Sampai saat ini peternak ayam broiler memanen ayamnya di rentang umur 30-35 hari dengan bobot hidup antara 1,5-2,0 kg/ekor ayam. Namun, waktu panen bisa diatur dengan pencapaian bobot badan sesuai terget pemasarannya (konsumen). Konsumen rumah tangga di Indonesia kebanyakan menyukai ayam broiler ukuran kecil (1 – 1,5 kg). Sedangkan ukuran besar biasanya diperuntukkan bagi pengolahan makanan tertentu (sate, opor, dll) dan untuk industri pengolahan daging ayam (nugget, sosis, dll) (Rahayu et al., 2002). Jika ikut kemitraan (sistem mitra) akan lebih mudah atau tidak perlu bingung menjualnya kemana, karena secara langsung diambil olah pihak inti (perusaahaan yang diajak bekerja sama) dengan harga sesuai kontrak diawal.

 

3. Harga Jual di Pasar

Tidak pastinya harga ayam broiler setiap hari (fluktuatif harga jual) di pasaran, akan menjadi pertimbangan waktu umur panen. Misalnya, di pasaran sedang terjadi kenaikan harga jual ayam pada hari-hari besar agama (idul fitri), maka periode pemeliharaan bisa disingkat atau dijual diawal dengan garis besar bobot badan sudah mencapai target pasar agar keuntungan yang diperoleh lebih besar. Selain itu, dapat dijadikan strategi pemeliharaan untuk kedepannya dengan memperkirakan harga jual ayam tinggi di hari-hari tertentu.  

 

4. Kesehatan Ayam

Kesehatan ayam yang dimaksud adalah berkaitan tentang datangnya penyakit, karena akan menjadi pertimbangan ekonomis seperti pengeluaran biaya pengobatan dan biaya ransum yang bengkak karena tidak tercapainya bobot badan bahkan kematian. Contoh kasusnya adalah, ayam broiler terserang penyakit colibacillosis umur 32 hari (umur panen ± 35 hari). Dengan kondisi seperti itu, dianjurkan ayam tersebut dipanen daripada diobati. Alasannya karena di umur tersebut bobot badan ayam sudah hampir mencapai berat penjualan.  

 

Jadi sudah sepatutnya para peternak ayam broiler membuat perencanaan yang matang khususnya dalam menentukan waktu panen, sehingga apa yang diharapkan dari usaha budidaya ayam broiler dapat tercapai. Semoga Bermanfaat. 

Bagikan :