Solusi Aman, Benzoalkonium Chlorida Tangkal Virus Covid19

Jumat, 03 April 2020 10:04 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 14pt;">Sekarang ini banyak Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Daerah gencar dalam melakukan penyemprotan Desinfektan</span></p>

Sekarang ini banyak Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Daerah gencar dalam melakukan penyemprotan Desinfektan. Tujuannya adalah antisipasi penyebaran Covid-19. Sebenarnya Golongan Desinfektan sangat lah banyak. Namun, banyak masyarakat yang tidak mengetahui golongan desinfektan mana yang aman bagi jaringan hidup (kulit, tubuh) dan untuk benda mati.

 

Menurut Kutipan Twitter dari WHO Indonesia, bahwa jangan menyemprotkan Disinfektan (Alkohol dan Klorin) langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Dan menggunakan Disinfektan (Alkohol dan Klorin) hanya pada permukaan benda-benda. Lalu, dengan himbauan dari WHO Indonesia yang seperti ini, harus menggunakan desinfektan jenis apa yang lebih aman untuk jaringan hidup (kulit, tangan, tubuh) dan benda-benda mati lainnya yang setiap hari kita gunakan. Jawabannya adalah BKC (Benzoalkonium Chlorida). Apa itu Benzoalkonium Chlorida? Apakah aman dari Golongan Desinfektan lainnya?. Yuk kita bahas satu persatu!.

 

Benzoalkonium Chlorida  (BKC)

Benzalkonium Chlorida merupakan desinfektan golongan Amonium Kuatener yang bersifat bakterisidal dan bakteriostatik terhadap bakteri gram positif (+) maupun negatif (-), jamur, protozoa bahkan Virus. Dan ternyata masih banyak masyarakat yang belum tahu akan Zat Kimia yang satu ini. Karena, pada umumnya masyarakat hanya tau Alkohol (Zat Kimia) Sebagai Antiseptik dan Desinfektan sebagai penangkal Covid-19. Namun perlu diketahui, tidak semua Desinfektan penggunaannya aman termasuk sebagai penangkal Covid-19. Berikut Golongan Desinfektan:

1. Klorin

2. Iodin

3. Alkohol

4. Amonium Kuartener

5. Formaldehida

6. Kalium Permanganat

7. Fenol

 

Keunggulan Penggunaan BKC dari Alkohol maupun Klorin

Dari sekian banyaknya Desinfektan, tentunnya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya seperti, Golongan Alkohol memang bisa membunuh bakteri, namun jika dipakai terlalu sering tidak dianjurkan untuk kulit, karena mampu menyebabkan iritasi, panas, bau menyengat, sifatnya korosif dan gampang menguap. Salah satu desinfektan yang paling tidak korosif dan aman untuk benda mati maupun jaringan hidup adalah BKC (Benzoalkonium Chlorida), yang berasal dari golongan Amonium Kuartener. Keunggulan BKC diantaranya adalah :

1. Mudah diuraikan oleh alam (biodegradable).

2. Aman, tidak korosif dan tidak menimbulkan iritasi.

3. Lebih ramah lingkungan.

4. Dapat disemprotkan/spray secara langsung pada permukaan perabot rumah tangga, dapur, perkantoran, kendaraan, logam, kayu, besi, plastik, kaca dll. (Dengan konsentrasi BKC yang tepat)

5. Dapat digunakan sebagai Antiseptik/ Handsanitizer, namun dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingan pengaplikasian desinfektan pada benda-benda.

6. Daya penetrasi yang tinggi, sehingga sangat efektif dan tahan lama dalam membunuh kuman.

7. Tidak mudah menguap dan terbakar.  

 

Zat ini (BKC) bermanfaat untuk menghambat dan membunuh pertumbuhan mikroorganisme serta mencegah terjadinya pencemaran bakteri atau virus penyebab infeksi.

Penelitian menunjukkan, apabila benzalkonium chloride terhirup pada jangka yang pendek masih tetap aman bagi tubuh. Selama tidak melebihi batas konsentrasi sampai 0,3 ppm selama 15 menit, tidak akan menyebabkan kematian ataupun tanda-tanda adanya gangguan kesehatan.

 

Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia)

Menurut WHO, menyemprotkan alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh. Menyemprot bahan-bahan seperti itu dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir, seperti mata dan mulut. WHO mengingatkan bahwa alkohol dan klorin bisa digunakan sebagai disinfektan, tetapi harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan. Desinfektan yang baik juga tidak memiliki sifat toksik pada hewan dan manusia, tidak korosif, bersifat biodegradable (bisa terurai dan tidak meninggalkan residu), memiliki kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap, tidak meninggalkan noda, dan mudah digunakan (Butcher dan Ulaeto, 2010).

 

 

Bagikan :