Rabu, 10 Juni 2020 15:06 Podomoro Feedmill
Perlakuan force molting pada ayam petelur afkir harus diperhatikan dan diperhitungkan secara matang. Karena akan berdampak merugikan jika tidak dilakukan dengan disiplin. Namun, akan sangat efisien (hasil memuaskan) dengan metode yang tepat. Dalam melakukan program froce molting ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar efek negatifnya bisa diminimalisir. Serta bagaimana metode yang tepat untuk molting ayam.
Sebelum Force Molting
Yang perlu diperhatikan sebelum melakukan force molting adalah :
1. Ayam harus dalam kondisi sehat. Jika ada ayam yang tidak sehat, maka harus segera diafkir (dijual) karena ayam akan mati selama proses force molting.
2. Melakukan seleksi berat badan ideal ayam. Standar bobot badan ayam ideal 1,9 - 2 kg dengan usia 90 minggu atau lebih.
3. 2-3 hari sebelum molting dan selama produksi telur masih ada, maka diberikan penambahan kalsium sekitar 4-6 gram per ekor agar tidak kekurangan kalsium pada tulang.
4. Kondisi kandang harus tetap nyaman (kontrol suhu, kelembaban, dan kadar amonia)
5. Tingkatkan penjadwalan biosecurity, karena saat molting ayam akan lemah dan tingkat stres tinggi sehingga ayam rentan terserang penyakit. Desinfeksi yang aman dapat menggunakan TRIPLE KILL.
Selama Force Molting
1. Meskipun vaksinasi terprogram dengan baik tetap diimbangi dengan biosecurity yang ketat agar pencegahan penyakit terjadi secara optimal. Biosecurity pada setiap orang, peralatan, kendaraan, kotak telur saat masuk area kandang, dll.
2. Air minum dipastikan selalu tersedia.
3. Kondisi kandang harus teteap nyaman (kontrol suhu, kelembaban, dan kadar amonia)
4. Sisa kotoran ayam, baik berupa feses, sisa litter, bulu maupun debu hendaknya dikeluarkan dari kandang dengan cara disapu.
Metode Seperti apa yang dapat diterapkan?
Ada beberapa metode force molting yang dapat diterapkan yakni, pembatasan pakan, minum, cahaya dan pemberian obatobatan (Alodan and Mashaly, 1999). Metode yang cocok dengan kondisi iklim di Indonesia adalah pembatasan pakan.
Dijurnal yang berjudul “Penerapan Teknologi Force Molting pada Ayam Petelur Afkir: Kajian Parameter Produksi, Organ Pencernaan dan Reproduksi, Pertahanan Tubuh” ( Mulyono et al ,2008), menggunakan metode penelitian dengan cara pemuasaan total pada ayam selama 6 hari (air minum at libitum), kemudian dilanjutkan hari ke-7 pembatasan pakan namun air tetap tersedia/at libitum (diberi pakan jagung kuning giling 50 g/ekor/hari) selama 29 hari (hari ke-35). Setelah program molting selesai maka ayam diberi ransum komplit dengan porsi normal (air minum at libitum) dan bobot badan perlahan akan meningkat kembali.
Untuk pemuasaan ayam tergantung disetiap peternak, pemuasaan ada yang seminggu ada juga yang 10 hari (air minum at libitum).
Pasca Force Molting (recovery/pemulihan)
Berikan multivitamin dan asam amino untuk menjaga ayam tetap sehat untuk mencegah mortalitas (angka kematian) yang terlalu tinggi.
Setelah Program Force Molting
1. Ayam diberikan ransum lengkap dengan porsi normal secara bertahap dan bobot badan akan meningkat kembali.
2. Untuk mempercepat pembentukan bulu setelah molting, dapat diberikan suplemen yang mengandung asam amino, vitamin B Kompleks, A, D, E dan beberapa mineral.
3. Sanitasi tempat minum dan pakan dengan cara mencuci tempat minum dan pakan serta desinfeksi (TRIPLE KILL) setiap 2 kali sehari.
4. Lakukan kontrol berat badan ketika setelah program selesai, serta usahakan agar ayam tidak terlalu kurus atau tidak terlalu gemuk karena terlalu banyak makan.
Force molting hanyalah sebagai alternatif pilihan peternak untuk mengoptimalkan produktivitas ayam. Namun, perlu adanya persiapan yang matang agar tidak menimbulkan dampak negatif dan hasil yang didapat memuaskan.
Sumber : Berbagai Sumber