Perlukah Program Force Molting pada Ayam Petelur Afkir

  • Kamis, 04 Juni 2020 15:06
  • Podomoro Feedmill
<p><span style="font-size: 12pt;">Ternyata masih banyak pertimbangan apakah molting perlu dilakukan atau tidak. Karena, selama ini proses molting memang sudah jarang dipraktekkan oleh</span></p>

Perlu kita ketahui dalam masa hidupnya unggas akan mengalami suatu periode dimana bulu pada tubuhnya lepas dan berganti dengan bulu yg baru. Dengan kata lain suatu proses dimana unggas mengalami perontokan bulu setelah mencapai masa produksi tertentu atau yang kita sebut Molting/Rontok bulu. Molting adalah proses fisiologi pada unggas yang dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon prolaktin, gonadotropin, tiroksin, dan hormon steroid ovarium (Berry, 2003).

 

Peternak Harus Tahu!

Ternyata masih banyak pertimbangan apakah molting perlu dilakukan atau tidak. Karena, selama ini proses molting memang sudah jarang dipraktekkan oleh para peternak ayam. Biasanya ayam petelur yang telah memasuki umur 90 minggu akan langsung diafkir dan dijual di pasar. Meski begitu ternyata ada pula sebagian kecil peternak yang tidak langsung mengafkirnya, dimana masih tetap memilih melakukan molting pada ayam layer-nya. Alasan seperti apa yang dimiliki peternak dalam melakukan molting?

 

Prinsip Utama Molting 

Prinsip kerjannya adalah memberikan masa istirahat bertelur bagi ayam umur dewasa. Agar ayam bisa beristirahat, maka kita perlu memberikan “cekaman/tekanan” pada ayam, barulah produksi telur terhenti dan alat-alat reproduksinya akan mengalami “perbaikan”. Cekaman atau tekanan yang dimaksud diantaranya dengan mengurangi jumlah ransum secara bertahap, memuasakan ayam tanpa diberi ransum sama sekali selama beberapa waktu, atau dengan cara mengubah susunan formulasi ransum. Namun, dari beberapa metode tersebut, yang paling sering dilakukan di lapangan adalah metode kedua yaitu memuasakan ayam. Inilah yang biasa dilakukan peternak dan disebut dengan istilah force molting.

 

Mengenal Force Molting

Force Molting bisa dikatakan sebagai suatu tindakan merontokkan bulu dengan menghentikan produksi telur yang waktunya diatur oleh manusia (peternak). Produksi telur ayam akan menurun sampai dengan 0% pada saat perlakuan force molting. Jadi force molting ini diterapkan karena, salah satunya agar ayam bisa beristirahat (tidak bertelur), proses molting terjadi secara bersamaan, sehingga hasil produksi telur setelah periode molting (puncak produksi ke-2) agar seragam. Meskipun hasil produksi setelah periode molting terkadang tidak setinggi periode produksi sebelumnya. Jika dirangsang proses molting bisa berlangsung kurang lebih 5-9 minggu (Berry, 2003). Normalnya proses molting ayam sampai produksi kembali tanpa adannya rangsangan, cekaman/ tekanan kurang lebih sekitar 4 bulan.

 

Kapan Melakukan Force Molting?

Sebenarnya force molting lazimnya sudah tidak dianjurkan lagi untuk dilakukan, sebab dengan adanya kemajuan genetik layer modern saat ini ayam sudah mampu berproduksi dengan performa produksi yang bagus, walaupun dipelihara sampai umur 90 bahkan 100 minggu. Karena adannya kemajuan genetik layer modern maka semakin turun untuk melakukan force molting dikarenakan diberbagai negara juga sudah dilarang terkait aturan kesejahteraan hewan (animal welfare). Sehingga force molting dilakukan jika memang dalam keadaan darurat atau terpakasa dan sesuai dengan aturan animal welfare. Perlakukan force molting harus dilakukan secara disiplin, kondisi ayam harus benar benar dalam keadaan sehat sebelum dilakukan molting, standart bobot badan berkisar 1,9-2 kg dengan usia berkisar 90 minggu atau lebih, serta kualitas pakan harus tetap dipertahankan. Karena, jika ada kelalain sedikit saja akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan menyebabkan kematian pada ayam.    

 

Alasan Peternak Melakukan Force Molting

1. Ketersediaan DOC Layer dengan harga yang sedang terlalu tinggi atau sedang sulit didapatkan.

2. Harga Afkir ayam layer yang kurang bagus sehingga harus menunda menjual ayam layer afkirannya.

3. Harga Telur sedang mencapai tingkat tertinggi dan diperkirakan harga bertambah cukup lama. Namun, ayam dikondisi akan afkir.

4. Terkadang juga peternak melakukan force molting dikarenakan kondisi farm-nya sempat terserang penyakit yang cukup mengganggu produktivitas sehingga terpaksa harus memperpanjang masa produksi ayam.

 

Nah,, sobat ternak kembali lagi dengan perhitungan yang matang ya, kenapa alasan peternak melakukan force molting. Jika pun benar-benar dalam situasi darurat atau terpaksa melakukan force molting, maka harus dengan aturan terkait animal welfare. Semoga Bermanfaat.

 Sumber : Berbagai Sumber