Pentingnya Suplementasi Ransum Ayam

Selasa, 02 Juni 2020 14:06 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Upaya memenuhi kebutuhan bahan ransum sumber protein baik nabati maupun hewani masih merupakan problem utama para peternak.&nbsp;</span></p>

Suplementasi Ransum? Memang sudah tidak asing lagi di dunia perunggasan. Dimana menjadi salah satu alternatif lain dalam meningkatkan kualitas pakan. Belum lagi sampai saat ini di dunia perunggasan, upaya memenuhi kebutuhan bahan ransum sumber protein baik nabati maupun hewani masih merupakan problem utama. Problem utama dalam pandangan apa saja, yuk kita bahas bersama.

 

Belum Optimalnya Produksi Bahan Baku Pakan

Di Indonesia Bahan baku pakan baik sumber protein nabati maupun hewani memang suda lama tersediakan. Namun, apakah dapat menjadi sumber khusus bagi pakan unggas dan dapat menjadi sumber bahan pakan jangka panjang. Ataukah ada problem lain disamping tersediannya bahan baku pakan sampai saat ini. Berikut sedikit penjelasaanya kenapa belum optimanya produksi bahan baku pakan di Indonesia.  

1. Seperti bahan baku pakan kedalai yang menjadi komponen utama pakan ayam belum dapat diproduksi secara optimal di indonesia karena makanan tanaman subtropis. Selain itu, produksi kedelai masih diutamakan untuk konsumsi manusia dan bahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah masih harus mengimpor kedelai. Demikian juga halnya dengan tepung ikan, sebagian masih dipenuhi dengan cara mengimpor.

2. Substitusi bungkil kedelai dengan bahan lain seperti kacang koro, kecipir, dan kacang-kacangan lain telah banyak dilakukan. Namun hasilnya dihadapkan pada ketersediaan yang tidak berkelanjutan, kualitas tidak konsisten, serta teknologi budidaya dan pengolahan yang cukup mahal. Sedangkan penggunaan bahan baku non-kovensional seperti bungkil kacang tanah dan bungkil kacang-kacangan lainnya pun masih menghadapi kendala yang sama.

3. Bahan pakan sumber energi seperti jagung, dedak, bekatul, dll dalam jangka pendek dapat dipenuhi dari bahan baku lokal. Permasalahannya adalah kontinuitas (kelangsungan/kelanjutan) ketersediaannya masih diragukan, khususnya pada musim kemarau. Kualitas produk juga bervariasi. Pengeringan dan penyimpanan yang belum ditangani secara serius merupakan kunci utama kelangkaan jagung pada musim kemarau, sekaligus penyebab kualitas yang bervariasi.

 

Lalu jika masalah-masalah ini masih jadi kendala di lapangan, pakan seperti apa yang harus diberikan pada ternak ayam? Solusinya ialah memberikan ransum jadi pabrikan karena kadar nutrisinya sudah tentu terjamin memenuhi kebutuhan ayam. Jika memang demikian, maka yang akan bermasalah adalah peternak ayam petelur, dimana sebagian besar dari mereka harus menggunakan konsentrat atau pakan self mixing untuk menghemat biaya.

 

Melakukan Suplementasi Ransum

Untuk mengatasi hal ini, maka penting bagi peternak ayam petelur untuk melakukan suplementasi ransum. Suplementasi ransum yang dimaksud yaitu pemberian feed supplement atau feed additive.

1. Feed supplement merupakan bahan pakan tambahan yang berupa zat-zat nutrisi, terutama zat nutrisi mikro seperti vitamin, mineral atau asam amino.

2. Sedikit berbeda dengan feed supplement, feed additive merupakan zat tambahan yang bersifat non-nutritif (bukan termasuk zat nutrisi), contohnya ialah enzim, hormon, zat perwarna ransum dll.

 

Berbagai macam produk feed supplement maupun feed additive banyak dijual di pasaran. Contohnya yang diproduksi oleh Podomoro Feedmill antara lain PM MIX BROILER, PM MIX LAYER, PM MINERAL BROILER, PM MINERAL LAYER, PM BRO, PM MIX JS, ZYMMAX, dan masih banyak lagi.  

 

Meski suplementasi ini penting diberikan oleh peternak ayam petelur, bukan berarti peternak ayam pedaging tidak memerlukannya. Suplementasi tetap perlu diberikan dalam kondisi tertentu seperti saat ayam stres, ketidaktepatan manajemen penanganan dan penyimpanan ransum, maupun kesalahan tata laksana pemberian ransum. Oleh karena itu, pemberian suplemen diperlukan untuk melengkapi atau memenuhi kandungan zat nutrisi yang berkurang akibat penanganan dan penyimpanan yang kurang tepat, baik bagi peternak ayam petelur maupun ayam pedaging. Semoga bermanfaat.

Sumber : Berbagai Sumber

Bagikan :