Ayam Petelur Afkir

Sabtu, 30 Mei 2020 14:05 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Ayam petelur mampu bertelur lebih dari 260 butir per tahun produksi hen house dengan usia produktif berkisar 22 &ndash; 72 minggu (Rasyaf, 1994).</span></p>

Ayam petelur mampu bertelur lebih dari 260 butir per tahun produksi hen house dengan usia produktif berkisar 22 – 72 minggu (Rasyaf, 1994). Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam ovarium ayam terdapat sekitar 3000 ovum. Ini berarti jumlah ovum yang belum menjadi telur setelah masa produktif selesai masih sangat banyak. Namun, ditengah masa pemeliharaan ayam mengalami penurunan produktifitas atau ayam petelur memasuki masa afkir. Bagi kalian para peternak yang mendengar kata “Afkir” pasti sudah tidak asing lagi. Jadi ”ayam petelur afkir” adalah ?

 

Kenapa dinamakan “Ayam Petelur Afkir”?

Dinamakan ayam petelur afkir adalah ayam petelur yang sudah tidak produktif pada akhir masa produksi telur, yaitu pada usia 72 hingga 80 minggu (Murtidjo, 2003). Ayam petelur awalnya sanggup memproduksi 85% hingga dengan 100% telur perharinya. Namun, seiring berjalannya waktu  sejumlah ekor ayam petelur tersebut hanya sanggup memproduksi kurang lebih 25% telur perharinya, bahkan sama sekali tidak sanggup berproduksi lagi. Ayam petelur dianggap tidak layak dipelihara lagi bila biaya produksi sudah lebih tinggi dari penerimaan penjualan telur. Ayam ini sering disebut ayam afkir.

 

Ciri ciri Ayam Petelur Afkir

Ayam petelur dengan produksi telur rendah sekitar 20 sampai 25% pada usia sekitar 96 minggu (Gillespie and Flanders, 2010 dalam Eko, dkk. 2012). Ayam ras afkir memiliki berat tubuh antara 2 kilogram – 2,5 kilogram dan berusia antara 18 – 20 bulan. Ayam terlihat tidak semangat dan murung, jengger terlihat kusam bintik-bintik. Kualitas karkas ayam jenis ini relatif kurang baik, karena memiliki kandungan lemak relatif tinggi, meskipun jaringan ikat daging relatif baik.

 

Peternak Harus Tahu!

Banyak peternak ayam petelur yang ketika menghadapi persoalan semacam ini, mereka hanya langsung mengambil jalan pintas saja, yaitu dengan melakukan penjualan. Hampir semua peternak lebih senang menjual ayam petelur afkir karena harga ditingkat pengecer sama dengan harga ayam broiler per kilogram. Peternak terkadang tidak sempat berpikir atau tidak mencari solusi supaya ayam petelur yang mengalami keafkiran bisa dibantu dengan sebuah metode tertentu supaya bisa kembali aktif berproduksi. Karena dimasa produktifitas rendah kurang lebih 25%, maka peternak lebih mengambil jalan pintas dengan menjualnya dari pada membengkak di manajemen pakannya.

 

Selain itu peternak tidak mengetahui bahwa sebenarnya ayam afkir tersebut masih dapat dipacu kembali produksi telurnya dengan melakukan force molting. Apa itu force molting, force molting adalah, Rasyaf (1994) menyatakan force molting merupakan tindakan merontokkan bulu dengan menghentikan produksi telur yang waktunya diatur oleh manusia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai force molting, akan kita bahas di artikel selanjutnya.

 

Sumber : Berbagai Sumber

 

 

 

 

 

Bagikan :