Necrotic Enteritis Pada Ayam

  • Jumat, 14 Februari 2020 05:02
  • Podomoro Feedmill
<p>Necrotic Enteritis atau biasa disebut dengan peradangan usus bukan merupakan masalah baru dan telah banyak ditemukan pada ternak unggas. Terutama dikalangan peternak unggas ayam pedaging dan ayam petelur di Indonesia. Akan Tetapi,</p>

Necrotic Enteritis atau biasa disebut dengan Peradangan usus bukan merupakan masalah baru dan telah banyak ditemukan pada ternak unggas. Terutama dikalangan peternak unggas ayam pedaging dan ayam petelur di Indonesia. Akan Tetapi, Necrotic Enteritis sering kurang dikenali dan sering kurang diperhitungankan oleh peternak. Lalu adannya peradangan usus disebabkan oleh apa saja ya sobat peternak???. Yuk kita bahas dan mencoba untuk mengenalinnya!!.  

Necrotic Enteritis

Secara umum, peradangan usus dapat disebabkan oleh cacing, koksidia, bakteria, jamur, virus atau bahkan toksin. Dari waktu ke waktu, Necrotic Enteritis (NE) yang disebabkan Clostridium perfringens (Cl. perfringens) merupakan masalah besar bagi perindustrian unggas di berbagai negara di dunia (LAWRENCE, 1986 ; FICKEN, 1991 ; TAKEDA et al., 1995 ; KALSHUSDAL dan SKJERVE, 1996).

Clostridium Perfringens

Cl. Perfringens merupakan Bakteri/kuman yang memang secara normal sudah ada di dalam saluran pencernaan ayam sehat, namun dalam keadaan tertentu, misalnya terjadi gangguan keseimbangan sistem pencernaannya, kuman tersebut akan dapat berproliferasi (memperbanyak diri) dan memproduksi toksin sehingga dapat menimbulkan penyakit salah satunnya Necrotic Enteritis. Toksin inilah yang dapat menyebabkan nekrotic pada mukosa (selaput lendir) usus, sehingga mampu mengakibatkan peradangan usus. Peningkatan populasi Cl. Perfringens pada usus akan disertai dengan pembentukan toksin yang menyebabkan kematian dan banyak menimbulkan kerugian ekonomi, termasuk Necrotic Enteritis yang akut.

Faktor Predisposisi Necrotic Enteritis

Beberapa faktor predisposisi (keadaan yang mudah terjangkit penyakit (Necrotic Enteritis)) yang telah diidentifikasi termasuk faktor pakan, status imunitas dan stres, fisiopatologi intestinal, dan koksidiosis (Paiva and McElroy, 2014). Ketika faktor - faktor ini dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan sistem pencernaan pada ayam, maka dapat memicu kuman Cl. Perfringens pada usus untuk memperbanyak diri dan memproduksi toksin yang mampu menimbulkan kerugian ekonomi.

 

Gambar : Faktor Predisposisi Necrotic Enteritis

 

Gejala dan akibat Necrotic Enteritis

Gejala klinis Necrotic Enteritis yang terlihat berupa: depresi, penurunan nafsu makan, malas bergerak, diare dan bulu kusam. Gejala klinis Necrotic Enteritis berlangsung singkat, karena seringkali ayam mati mendadak. Dalam pemeriksaan bedah bangkai (secara Patologi Anatomi) dijumpai kerusakan usus kecil, terutama di daerah jejenum dan ileum, tetapi kelainan pada sekum dapat pula terjadi. Usus menjadi rapuh dan berisi gas. Lapisan usus dilapisi oleh lapisan pseudomembran berwarna kuning kecoklatan atau hijau. Bercak-bercak pendarahan dapat juga ditemui.

 

Sumber : Berbagai sumber

Sedangkan pada kasus Necrotic Enteritis subklinis, biasanya tidak terjadi kematian ayam dalam jumlah yang mencolok, tetapi ditandai adanya diare pada sejumlah ayam yang terserang, pertumbuhan yang tidak normal (kekerdilan) dan FCR yang jelek. Dalam Necrotic Enteritis sub klinis terjadi peningkatan Cl. Perfringens pada usus ayam.

Pengendalian Penyakit Necrotic Enteritis

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengendalikan masalah Necrotic Enteritis pada ayam

antara lain:

1. Menjaga kebersihan kandang.

2. Kelembaban Litter atau alas kandang perlu diperhatikan.

3. Penggunaan desinfektan berspektrum luas (efektif membunuh virus, bakteri, dan jamur).

4. Penggunaan antibiotik untuk pencegahan dan pengobatan suatu penyakit harus dengan dosis yang tepat.

5. Vaksinasi pada induk ayam dapat melindungi ayam terhadap toksin. Di lapangan, penggunaan vaksin pada induk ayam untuk melindungi anak turunannya, secara ekonomis sangat menguntungkan.

 

 Kegunaan PM MIX LAYER ATAUPUN BROILER adalah:

  1. Meningkatkan Produksi dan kualitas telur ayam.
  2. Memacu pertumbuhan ayam dan menekan angka FCR.
  3. Menjaga dan memperbaiki organ reproduksi ayam(pada masa recoveri).
  4. Mencegah koksidiosis.
  5. Memperbaiki kualitas cangkang telur.
  6. Mencegah dan mengobati diare.

 Kegunaan ZYMMAX (Enzime Maximal) :

  1. Memaksimalkan penyerapan serat kasar pada pakan.
  2. Memperbaiki pertumbuhan dan performance unggas dan hewan besar.
  3. Efisiensi dalam memperbaiki kualitas pakan.
  4. Memperbaiki mutu litter.
  5. Mengurangi limbah dan polusi. 

Nahh.. semoga ulasan diatas tentang peradangan usus (Necrotic Enteritis) pada ayam dapat bermanfaat bagi para peternak. Salam sukses!!. 

Mau tau artikel artikel lainnya?, bisa klik link di https://podomorofeedmill.com/submenu/Artikel_&_Konsultasi