Kasus Berak Pakan pada Ayam

  • Senin, 15 Juni 2020 09:06
  • Podomoro Feedmill
<p><span style="font-size: 12pt;">Peternak pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah berak pakan, dikatakan berak pakan karena feses/kotoran ayam berwujud pakan atau</span></p>

Peternak pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah berak pakan, dikatakan berak pakan karena feses/kotoran ayam berwujud pakan atau berwarna pakan. Banyak sekali peternak yang mengeluhkan hal ini. Tapi peternak tak perlu khawatir, jika menemukan masalah berak pakan yang harus difikirkan adalah dimana pusat pengolahan dan penyerapan nutrisinya, dan baru memikirkan penyebab sekunder lainnya.

 

Berak Pakan

Kasus Berak pakan biasannya akan terlihat pakan utuh tidak tercerna dalam feses berbentuk partikel besar dari jagung, dan bentuk feses sangat cair. Adannya berak pakan mengindikasikan ada yang tidak beres dengan organ pencernaan/usus, dimana lapisan mucosa fili-fili usus terjadi kerusakan atau infeksi.   

   

Faktor penyebab Berak Pakan

1. Pakan/nutrisi

Pakan yang tidak terserap sempurna, dan akan terbuang (feses) percuma apalagi masih terlihat dalam bentuk pakan, pasti akan menyebabkan pertumbuhan ayam terhambat. Biasannya nutrisi pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan ayam seperti kandungan kadar garam yang tinggi, kadar protein tinggi, bahkan yang sering terjadi adalah serat kasar tinggi. Jika terus menerus masih diberikan ke ayam akan menyebabkan perlukaan (iritasi/radang) pada dinding usus ayam. Jika organ saluran pencernaan tidak beres maka penyerapan pakan tidak terserap sempurna dan feses masih dalam bentuk pakan.

 

2. Mikotoksin

Selain kandungan garam, protein dan serat kasar yang terlalu tinggi pada pakan yang akan mempengaruhi sistem pencernaan ayam adalah mikotoksin pada pakan. Mikotosin adalah metabolisme sekunder (hasil samping) dari jamur atau bisa dikatakan racun/toksik. Jika pada pakan atau bahan baku pakan berjamur maka saat itu juga produksi mikotoksin berlangsung. Salah satu tanda adannya investasi mikotosin adalah berak pakan. Namun, sebenarnya tanda-tanda nya masih banyak lagi, karena proses penyerapan nutrisi pada sistem pencernaan ayam tidak maksimal.  

 

3. Infeksi sekunder

Munculnya infeksi sekunder karena ketidakefisienan dalam pengolahan pakan di saluran pencernaan ayam akan memperparah dampak kasus berak pakan dan menimbulkan kematian. Berak pakan tidak secara langsung meningkatkan mortalitas, kecuali jika diikuti infeksi sekunder seperti gumboro, ND (newcastle disease), E-Coli, dll. Adannya infeksi sekunder (penyakit lain menyerang) karena kondisi berak pakan memicu melemahnya daya tahan tubuh (Imunosuppresif) 

 

Gejala Berak Pakan

1. Berak pakan ditandai dengan adanya bahan pakan utuh seperti partikel kecil jagung yang keluar bersama feses.

2. Tekstur feses berair (wet dropping).

3. Feses tidak berbentuk dan di selaputi warna putih asam urat.

4. Terkadang feses disertai cairan berwarna kuning atau orange.   

 

Dampak Berak Pakan pada Ayam

Parah tidaknya dampak dari adannya gejala berak pakan tergantung dari kecepatan antisipasi peternak dan tingkat keparahan.

1. Pertumbuhan ayam akan terhambat karena pakan tidak terserap secara sempurna. Misalnya kondisi normal pada umur 31-33 hari dengan bobot 1,7 - 1,9 kg, tapi dengan kejadian tersebut diumur yang sama hanya mencapai 1,6-1,7 kg. Panen pun akhirnya menjadi mundur untuk mengejar bobot yang diharapkan.

2. Ketika pertumbuhan terhambat dan pakan terbuang percuma (feses) maka FCR (Feed Conversion Rate) pun akan bengkak. Fcr yang tinggi akan merugikan peternak, terbilang tinggi karena jumlah konsumsi ransum yang banyak namun tidak sebanding dengan pertumbuhan atau pertambahan bobot ayam. Misalnya kondisi normal pada umur 31-33 hari dengan FCR 1,4-1,5, tapi dengan kejadian tersebut diumur yang sama mencapai FCR 1,68.

3. Apabila sebagian besar populasi mengalami pakan tidak tercerna sempurna (berak pakan), panen ayam bisa mundur 3-4 hari bahkan lebih, dan efisiensi pakan akan menurun lebih dari 25%. Jika tidak cepat tertangani, bukan tidak mungkin ayam mengalami runting and stunting sydrome (RSS) atau kekerdilan dan terjadi ketidakseragaman , bahkan seakan tidak tumbuh.

 

Solusi yang perlu dilakukan dapat memberikan antibiotik sebagai pengendali infeksi sekunder akibat bakteri, melakukan desinfektan lingkungan kandang menggunakan TRIPLE KILL, mengganti pakan yang sesuai standar, dapat menggunakan bantuan enzim seperti ZYMMAX. Semoga Bermanfaat. 

 Sumber : Berbagai Sumber 

https://podomorofeedmill.com/submenu/Artikel_&_Konsultasi