Infectious Bronchitis (IB) pada Ayam

Kamis, 14 Mei 2020 15:05 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Salah satu penyakit yang membayangi para peternak adalah IB (Infectious Bronchitis). Penyakit yang</span></p>

Salah satu penyakit yang membayangi para peternak adalah IB (Infectious Bronchitis). Penyakit yang menyerang area pernafasan pada ayam ini disebabkan oleh Coronavirus dari famili Coronaviridae. Kasus IB pertama kali dilaporkan menyerang ayam pada tahun 1977. IB merupakan penyakit yang menyebar secara vertikal, artinya menular dari ayam satu ke ayam lainnya. Sementara secara horizontal, berarti menurun dari induk anaknya.

 

Pola dan Pemicu Penularan IB

1. Kelembaban yang tinggi bisa memicu merebaknya infectious Bronchitis.

2. Selain itu adannya menejemen kandang lainnya yang kurang baik, ditambah lagi peternak tidak rajin mengganti sekam yang telah berdebu maupun lembab/basah.

3. Perlu peternak ketahui bahwa virus IB ini adalah jenis virus yang sangat menyukai udara dingin. Dimana, udara adalah media yang bisa digunakan virus IB untuk meluas dan menghancurkan produktivitas ayam.  

4. Belum lagi kebiasaan mengirim telur di peti mampu menjadi salah satu pemicu tersebarnya IB. Karena kunjungan antar farm satu dengan yang lainnya, mengakibatkan virus ini mampu menempel di peti telur tersebut. Kebanyakan pula kandang di Indonesia cukup rapat satu sama lain

5. Selain itu, lalat sebagai vektor pembawa penyakit juga berperan penting dalam penularan penyakit ini.  

 

Kondisi Ayam Terkena IB

Ayam yang terjangkit IB akan menunjukkan beberapa gejala klinis seperti ngorok, ayam yang panting (megap-megap), bisa juga ayam mengeluarkan cairan atau eksudat dari rongga hidung. Namun, diagnosa banding dari penyakit IB sangat banyak, seperti ND, Gumboro, dan Coryza. Maka dari itu peternak harus lebih memperhatikan kondisi ayamnya.

Ada 3 tipe/patotipe yang dimiliki IB,

1. IB menyerang pernafasan, jika dilakukan bedah maka adannya peradangan pada bagian atas (bronchus), terlihat adannya eksudat yang encer, kantung udara menguning.

2. IB menyerang ginjal, yang akan terlihat adalah pembengkakan ginjal dan berubah menjadi pucat. Selain itu gejela yang terlihat pada ayam adalah terjadinya wet dropping.

3. IB menyerang organ reproduksi, jika dibedah maka terlihat kerusakan pada bagian oviduk, ovarium bengkak dan pendarahan. (organ reproduksi ayam mengalamai pembengkakan akibat IB)

 

Produksi Merosot

Jika peternak ingin mengetahui secara cepat jika ayam terkena IB, maka dapat dilihat dari produksi dan kualitas telur yang dihasilkan. Karena IB sangat mempengaruhi produktivitas ayam. Kualitas telur yang terlihat salah satunya adalah kerabang yang mudah pecah, encernya albumin yang dapat meyebabkan proses pembusukan telur. Jika ayam sedang dalam masa produksi, maka efek dari infeksi IB dalah adannya penurunan produksi, biasannya antara 10-30%. Persentase tersebut dapat membengkak, namun tergantung dari daya tahan tubuh ayam. Hal ini akan sangat merugikan para peternak.

 

Gerbang Pencegahan

Sejauh ini belum ditemukannya obat yang mampu menumpas penyakit IB. Namun peternak harus melakukan tindakan pencegahan untuk meminimalisir munculnya virus IB dipeternakan.

1. Hal yang paling utama diperhatikan adalah melakukan Biosecurity, karena jika biosecirity tidak dilakukan maka penyakit lain juga akan berkembang.

2. Membatasi lalu lintas karyawan, dan melakukan penyemprotan desinfektan di peternakan. Dapat menggunakan desinfektan kandungan Benzoalkonium Chlorida (BKC) yang lebih murah dan efisien.

3. Pengelompokan ayam berdasarkan umur yang sama.

4. Menggunakan suplemen atau herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam.

5. Selalu memperhatikan manajemen kandang, air dan udara.

6. Hadang dengan vaksin juga sangat dianjurkan. Untuk broiler umur 4 hari bisa dilakukan vaksin IB, dilanjutkan umur 3 minggu. Untuk layer dapat diberikan kembali pada umur 8 minggu. Revaksinasi, terutama untuk layer, terlebih lagi pada pullet yang akan ke masa produksi.

 

Nah,, apabila peternak sudah menekankan biosecurity secara maksimal dan melakukan pemberian vaksin rutin maka peternak tidak perlu khawatir IB atau penyakit lain akan muncul. Apabila kita membahas IB, yang harus diperhatikan adalah lebih baik mencegah dari pada peternak menanggung kerugian akibat keganasan IB. Semoga Bermanfaat.

 

Sumber : Berbagai Sumber.

Bagikan :