Antiseptik dan Desinfektan

Kamis, 19 Maret 2020 13:03 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-family: Calibri; font-size: medium; text-align: justify;">Antiseptik dan Desinfektan saat ini sangat ramai untuk dibicarakan. Bahkan banyak sebagian masyarakat mencari dan menggunakan Antiseptik dan Desinfektan.</span></p>

Antiseptik dan Desinfektan saat ini sangat ramai untuk dibicarakan. Bahkan banyak sebagian masyarakat mencari dan menggunakan Antiseptik dan Desinfektan. Karena dipercaya mampu untuk mencegah penularan virus corona. Lalu, Apakah sama Antiseptik dan Desinfektan? Dan untuk penggunaannya lebih efisisenan mana ya?? Yuk kita bahas Antiseptik dan Desinfektan.

 

Antiseptik dan Desinfektan  

Antiseptik dan Desinfektan sama sama sebagai senyawa kimia yang digunakan secara luas sebagai cairan pembersih, baik dalam dunia kesehatan maupun penggunaan sehari-hari.  

Dari hal ini, banyak orang yang berpikir bahwa Antiseptik dan Desinfektan sama. Padahal, Antiseptik dan Desinfektan itu berbeda. Lalu, dalam segi apa Antiseptik dan Desinfektan ini berbeda? .

 

Menurut para Ahli Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, jamur, virus dan protozoa) pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.

Sedangkan Desinfektan menurut para ahli adalah Senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh dan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menempel pada BENDA MATI ( handphone, laptop, baju, tas,dan benda benda lainnya yang kita gunakan) dan mampu juga pada Jaringan Hidup (dosis/konsentrasi rendah) seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.

Golongan Desinfektan

1. KLORIN

2. IODIN

3. ALKHOHOL

4. AMONIUM KUARTENER  

5. FORMALDEHIDA

6. KALIUM PERMANGANAT

7. FENOL

Pada umumnya perbedaan antiseptik digunakan untuk menyingkirkan kuman di kulit yang hidup, sedangkan disinfektan menyingkirkan kuman di benda yang mati. disinfektan kadang digunakan juga sebagai antiseptik untuk manusia asalkan dosisnya tepat karena kalau dosisnya terlalu tinggi bisa membuat keracunan hingga kematian. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras.

Golongan Antiseptik dan Desinfektan yang digunakan pada umumnya untuk sanitasi adalah alkhohol, namun kandungan alkhohol ini jika digunakan sesering mungkin akan mengakibatkan iritasi pada kulit (memar, merah - merah, gatal), meskipun alkhohol bersifat non-korosif tapi berefek kaustik (mengiritasi, seperti terbakar). Namun ada desinfektan yang paling tidak korosif, dan aman dengan benda mati atau jaringan hidup adalah BKC (Benzoalkonium Chlorida) yang berasal dari golongan Amonium Kuartener .

Keuntungan lainnya penggunaan BKC : toksisitas rendah, kelarutan dalam air besar, stabil dalam larutan air, tidak berwarna dan non-korosif terhadap logam. Desinfektan yang baik juga tidak memiliki sifat toksik pada hewan dan manusia, tidak korosif, bersifat biodegradable (bisa terurai dan tidak meninggalkan residu), memiliki kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap, tidak meninggalkan noda, dan mudah digunakan (Butcher dan Ulaeto, 2010).

Mengetahui tentang hal ini, Penggunaan desinfektan juga lebih efisien dari pada menggunakan antiseptik. Jadi beberapa bahan kimia dapat digunakan baik sebagai Antiseptik maupun Desinfektan bergantung pada konsentrasi yang digunakan.

Semoga bermanfaat.

 

Sumber : Berbagai Sumber

Bagikan :