• Jumat, 09 Agustus 2024 08:08
  • Podomoro Feedmill

Meningkatkan Performa Ayam Broiler Lewat Seksing Jenis Kelamin


Performa ayam broiler yang baik merupakan dambaan setiap peternak. Sebab, performa yang bagus akan berdampak pada hasil panen yang didapatkan. Postur tubuh sexing menjadi salah satu program khusus yang sering digunakan peternak sebelum melakukan pemeliharaan ayam broiler. Program sexing biasanya dilaksanakan ketika ayam broiler masih dalam usia sehari (DOC). Sexing merupakan usaha untuk melakukan seleksi ayam broiler berdasarkan jenis kelaminnya. Berikut ini manfaat seksing bagi peternak yang akan melakukan pemeliharaan ayam broiler:

 

1.      Postur Tubuh

 

Ayam jantan memiliki postur tubuh yang lebih besar dibandingkan ayam betina. Postur tubuh memiliki hubungan dengan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, serta konversi pakan. Perbedaan postur antara ayam jantan dan betina disebabkan oleh tingkat konsumsi pakan dan agresivitas yang lebih tinggi pada ayam jantan.

 

2.      Hormon

 

Ayam jantan memiliki hormon testosteron yang lebih banyak dimana hormon testosteron dapat merangsang peningkatan sekresi growth hormone (GH). Growth hormone mampu merangsang pertumbuhan yang lebih cepat dengan cara mempercepat pembelahan sel dan sintesis protein. Sedangkn ayam betina memiliki hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.

 

Presentase estrogen berbanding lurus dengan lemak tubuh. Apabila estrogen tinggi, maka lemak tubuh juga akan ikut meningkat. Timbunan lemak ayam broiler betina lebih banyak daripada ayam jantan.

 

3.      Jumlah Eritrosit (Sel Darah Merah)

 

Ayam jantan memiliki eritrosit 500.000 lebih banyak dibanding betina. Eritrosit menjadi tolak ukur nutrisi pada ternak untuk menunjang metabolisme mengedarkan O2 ke seluruh sel di dalam tubuh. Perbedaan pertumbuhan ayam broiler jantan dan betina ini dibuktikan dengan pemeliharaan seleksi kelamin (sexing). Perbedaan pertumbuhan ayam broiler yang telah disexing dipengaruhi (salah satunya) oleh tingkah laku agonistik atau agonistic behaviour.

 

4.      Tingkah Laku

 

Tingkah laku agonistik ayam broiler meliputi tingkah laku menonjolkan postur, melakukan pendekatan, menakut-nakuti, berkelahi, yang berhubungan dengan agresivitas, kepatuhan dan pertahanan. Tingkah laku agonistik pada ayam broiler akan mempengaruhi kebutuhan pakan, dimana individu dengan tingkat agonistik dominan akan menghabiskan jumlah pakan lebih tinggi daripada individu dengan tingkat agonistik lebih rendah. Unggas kelamin jantan cenderung menunjukkan tingkah laku agonistik dibanding betina pada saat dewasa atau fase finisher sehingga konsumsi pakannya akan lebih tinggi dibanding betina.


Performa ayam broiler yang baik merupakan dambaan setiap peternak. Sebab, performa yang bagus akan berdampak pada hasil panen yang didapatkan. Postur tubuh sexing.......