Selasa, 21 Mei 2024 09:05 Podomoro Feedmill
Saat ini sektor peternakan ayam
Indonesia sedang diguncang dengan berbagai permasalahan seperti harga komoditi
yang anjlok serta harga bahan baku pakan yang melambung tinggi. Selain itu,
peternakan kita juga dilanda oleh merebaknya berbagai penyakit. Lalu, kita sebagai peternak ayam, apa
yang dapat kita upayakan agar ayam yang kita pelihara dapat terhindar dari
penyakit? Sebagai langkah awal yang harus dilakukan adalah penerapan
biosecurity yang baik.
Apa Itu Biosecurity?
Biosecurity merupkan suatu program
yang dirancang untuk melindungi ayam agar terhindar dari bibit penyakit dari
luar dan agar bibit penyakit tidak menyebar keluar peternakan yang dapat
menginfeksi peternakan lain. Masuknya agen penyebab penyakit dapat berasal dari berbagai sumber
risiko, yaitu segala sesuatu yang dapat berperan sebagai pembawa agen penyebab
penyakit contohnya dari orang, benda atau kendaraan, dan hewan.
Tingkatan Biosecurity
Terdapat tiga tingkatan utama dalam
biosecurity kandang ayam. Apa saja tingkatannya? Jika penasaran, maka berikut
ini tingkat utamanya :
1. Biosekuriti Konseptual
Biosekuriti konseptual merupakan biosekuriti tingkat pertama dan menjadi dasar dari seluruh program pengendalian penyakit. Biosekuriti konseptual meliputi pemilihan lokasi yang tepat, penentuan jarak dengan pemukiman warga atau peternakan ayam lain, akses transportasi dan sumber daya ayam yang mudah, pembatasan kontak dengan hewan ternak lain atau hewan liar yang dapat berperan menekan rantai penularan penyakit.
2. Biosekuriti Struktural
Biosekuriti struktural merupakan
biosekuriti tingkat kedua. Biosekuriti struktural terkait dengan penentuan tata
letak bangunan dan struktur kandang, pembuatan saluran pembuangan limbah,
penyediaan peralatan dekontaminasi, serta pembangunan ruang penyimpanan hingga
ruang ganti pakaian.
Idealnya dalam suatu peternakan, terdapat kandang, pos jaga, tempat parkir, kantor gudang penyimpanan pakan, mess pegawai, dan bangunan pendukung lainnya. Penentuan letak atau posisi kandang maupun bangunan pendukung tersebut hendaknya dilakukan dengan tepat agar alur distribusi ternak, personal (manusia), pakan maupun peralatan bisa berjalan efektif.
3. Biosekuriti Operasional
Biosekuriti operasional berupa
prosedur atau protokol yang dilakukan setiap saat atau secara rutin di
peternakan untuk mencegah masuk atau tersebarnya penyakit. Contoh penerapan
biosekuriti operasional adalah pelaksanaan manajemen pemeliharaan yang baik disertai
dengan standar operasional dan prosedur (SOP) di setiap kegiatan pemeliharaan
ternak, serta SOP lalu lintas ternak, alat, dan manusia.
Menurut Food and Agriculture
Organization (FAO), pada pelaksanaan biosekurity operasional ini terdapat 3
elemen biosekurity yaitu isolasi, pengaturan lalu lintas dan sanitasi
(pembersihan dan desinfeksi). Biasanya pembersihan kandang menggunakan TRIPLE
KILL yang berguna untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
Banyaknya manfaat dari penerapan
biosekuriti sudah sepatutnya bisa menambah semangat bagi peternak untuk terus
konsisten dalam menerapkannya. Semoga bermanfaat..