Susu Hewani Paling Sehat: Susu Sapi, Kambing, atau Domba? Cek Faktanya di Sini

Jumat, 16 Mei 2025 13:05 Podomoro Feedmill

Susu sapi merupakan jenis susu yang paling umum dan banyak tersedia secara komersial. Harganya relatif terjangkau dan mudah ditemukan di mana saja, sehingga menjadi pilih

Susu sapi merupakan jenis susu yang paling umum dan banyak tersedia secara komersial. Harganya relatif terjangkau dan mudah ditemukan di mana saja, sehingga menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, meskipun populer, susu sapi belum tentu cocok untuk semua orang. Faktanya, banyak individu mengalami intoleransi terhadap laktosa dalam susu sapi, bahkan ada yang alergi terhadap proteinnya.

 

Sebagai alternatif, susu kambing dan susu domba kini semakin mudah ditemukan di pasaran. Kedua jenis susu ini sering dipilih oleh mereka yang memiliki masalah pencernaan atau alergi terhadap susu sapi. Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara susu kambing, susu sapi, dan susu domba? Mana yang paling sesuai untuk kamu dan keluarga? Mari kita kenali lebih dalam masing-masing jenis susu serta manfaatnya.

 

A.     Mengenal Susu Kambing, Susu Sapi, dan Susu Domba

 

Ketiga jenis susu ini kambing, sapi, dan domba berasal dari hewan ternak yang sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai sumber gizi. Susu sapi memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, seperti protein, kalsium, dan vitamin, yang membuatnya menjadi pilihan utama. Banyak orang dewasa mengandalkannya sebagai sumber kalsium harian.

 

Susu kambing dikenal memiliki rasa yang lebih tajam namun lebih mudah dicerna, terutama oleh mereka yang sensitif terhadap laktosa. Sementara itu, susu domba menonjol berkat kandungan lemak dan proteinnya yang lebih tinggi, menjadikannya bahan baku ideal untuk produk olahan seperti keju dan yogurt. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, dan memahami perbedaannya bisa membantu kamu memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

 

B.      Perbedaan Susu Kambing, Sapi, dan Domba

 

Sebelum memutuskan mana yang paling sehat untuk dikonsumsi, mari kita bandingkan dari beberapa aspek penting dari kandungan gizi, potensi alergi, dan kemudahan pencernaan.

 

1.      Kandungan Gizi

 

Susu sapi, kambing, dan domba memiliki komposisi gizi yang berbeda-beda. Misalnya, susu domba mengandung lebih banyak lemak, protein, serta kalsium dibandingkan susu sapi dan kambing. Susu kambing berada di tengah-tengah, dengan kandungan nutrisi yang cukup tinggi namun dengan struktur lemak yang lebih mudah dicerna.

Kandungan Gizi

 

2.      Tingkat Pemicu Alergi

 

Salah satu alasan utama banyak orang beralih dari susu sapi ke susu kambing atau susu domba adalah karena alergi. Susu sapi mengandung protein alfa S1-kasein, yaitu salah satu pemicu alergi paling umum. Sebaliknya, susu kambing dan susu domba mengandung kadar alfa S1-kasein yang jauh lebih rendah, sehingga cenderung lebih aman bagi individu yang sensitif terhadap protein dalam susu sapi.

 

Susu kambing, khususnya, sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman bagi mereka yang alergi terhadap susu sapi. Kandungan proteinnya yang lebih mudah dicerna membuatnya menjadi pilihan yang lebih ramah untuk sistem pencernaan yang sensitif.

 

3.      Rasa dan Bau

 

Perbedaan rasa dan bau juga menjadi faktor penting dalam memilih jenis susu. Susu domba dikenal memiliki rasa yang lebih manis dan gurih, serta bau yang tidak terlalu menyengat. Di sisi lain, susu kambing cenderung memiliki aroma yang lebih tajam dan rasa yang khas, yang mungkin tidak disukai semua orang. Susu sapi, karena paling umum dikonsumsi, biasanya memiliki rasa yang lebih netral, meski bisa saja memiliki aroma "ternak" jika tidak diolah dengan baik.

 

Faktor-faktor seperti cara pemerahan, kebersihan, dan proses pengolahan sangat memengaruhi rasa dan bau susu. Dengan penanganan yang tepat, susu domba bisa menjadi pilihan dengan cita rasa paling lembut dan menyenangkan.

 

4.      Kemudahan Dicerna Tubuh

 

Meski susu kambing memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi, ukuran molekul lemaknya lebih kecil dan lebih mudah diurai oleh tubuh. Dalam waktu sekitar 30 menit, tubuh bisa mencerna secangkir susu kambing, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mengalami gangguan pencernaan.

 

Begitu pula dengan susu domba, yang memiliki struktur lemak lebih homogen dan gumpalan lemak lebih kecil. Ini menjadikannya lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan, terutama untuk orang yang tidak bisa mencerna susu sapi dengan baik.

 

5.      Toleransi Laktosa

 

Laktosa adalah gula alami dalam susu yang dapat menyebabkan masalah pencernaan pada sebagian orang. Mereka yang memiliki kadar enzim laktase rendah cenderung mengalami intoleransi laktosa, yang ditandai dengan gejala seperti kembung, kram perut, mual, hingga diare.

 

Susu domba mengandung laktosa dalam jumlah lebih rendah dibandingkan susu sapi, dan struktur komponen nutrisinya lebih menyerupai ASI manusia. Inilah yang membuatnya lebih mudah dicerna, bahkan oleh mereka yang sensitif terhadap laktosa. Karena itu, susu domba sering menjadi pilihan utama bagi orang yang ingin tetap mengonsumsi susu hewani tanpa mengalami gangguan pencernaan.

 

C.      Mana yang Lebih Baik, Susu Sapi, Susu Kambing, atau Susu Domba?

 

Jika dibandingkan secara keseluruhan, susu domba menonjol sebagai pilihan paling unggul di antara susu sapi dan susu kambing—khususnya dalam hal kandungan gizi, kemudahan pencernaan, dan tingkat pemicu alergi.

 

Susu domba memiliki kandungan protein, kalsium, magnesium, dan vitamin B kompleks yang lebih tinggi. Lemaknya pun terdiri dari asam lemak sehat, yang memberikan energi sekaligus mudah dicerna berkat ukuran molekul yang lebih kecil. Ini menjadikannya ramah untuk sistem pencernaan, bahkan bagi mereka yang mengalami gangguan cerna atau intoleransi terhadap susu sapi.

 

Dari sisi alergi, susu sapi lebih berisiko karena tingginya kadar alfa S1-kasein—protein pemicu alergi. Sebaliknya, susu kambing dan domba mengandung lebih sedikit protein ini, sehingga lebih cocok untuk orang dengan sensitivitas terhadap susu sapi.

 

Jika dibandingkan dengan susu kambing, susu domba tetap unggul karena nutrisinya lebih padat dan rasanya yang cenderung lebih lembut dan gurih. Maka, bagi kamu yang mencari manfaat gizi maksimal tanpa mengorbankan kenyamanan pencernaan, susu domba layak menjadi pilihan utama.

 

D.     Rekomendasi Konsumsi Susu Berdasarkan Usia dan Kondisi Kesehatan

 

Memilih jenis dan jumlah konsumsi susu yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan sangat penting untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi secara optimal. Setiap tahap kehidupan memiliki kebutuhan gizi yang berbeda, begitu pula bagi mereka dengan kondisi kesehatan khusus. Berikut panduan konsumsi susu untuk berbagai kelompok:

 

1.      Anak-anak dan Ibu Hamil

 

Anak-anak membutuhkan asupan nutrisi yang mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Susu yang kaya akan kalsium, protein, dan vitamin D sangat direkomendasikan untuk membantu pembentukan tulang, memperkuat gigi, serta menjaga daya tahan tubuh.

 

Sementara itu, ibu hamil memerlukan asupan gizi yang lebih spesifik. Nutrisi seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan DHA sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin serta menjaga kesehatan ibu selama kehamilan. Susu khusus ibu hamil biasanya diformulasikan dengan kandungan nutrisi tambahan yang sesuai dengan kebutuhan ini.

 

2.      Lansia dan Penderita Penyakit Tertentu

 

Memasuki usia lanjut, tubuh mulai mengalami penurunan fungsi, termasuk berkurangnya massa tulang dan kemampuan mencerna makanan. Oleh karena itu, lansia dianjurkan mengonsumsi susu rendah laktosa atau susu yang diperkaya kalsium dan vitamin D untuk membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

 

Bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan metabolisme, penting untuk memilih susu yang rendah gula, rendah garam, serta tinggi serat dan protein. Susu seperti ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mendukung sistem pencernaan.

 

Menyesuaikan konsumsi susu dengan kondisi tubuh dan tahap usia membantu setiap individu memperoleh manfaat terbaik dari susu yang dikonsumsi. Konsultasikan dengan ahli gizi atau tenaga medis untuk memilih jenis susu yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.