Selasa, 19 November 2024 11:11 Podomoro Feedmill
Daging ayam telah menjadi bagian dari
hidangan wajib yang kerap hadir dalam dunia kuliner, terutama di Indonesia.
Daging ayam berkualitas tinggi dan higienis umumnya berasal dari Rumah Potong
Ayam Modern yang menerapkan prosedur pemotongan dengan benar. Untuk mencapai
kualitas tersebut, Rumah Potong Ayam harus memiliki standar quality control
(QC) yang ketat dan didukung oleh penggunaan mesin-mesin canggih. Higienitas
dan kesehatan ayam diukur sejak ayam tiba di RPA dan harus mempunyai dokumen
semacam Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari asalnya. Nah, sebaiknya
Anda mengetahui terlebih dahulu bagaimana proses pemotongan ayam di RPA. Namun,
semua itu harus melalui berbagai tahap seperti berikut.
1. Proses Pemeriksaan
Proses ini bertujuan memastikan
kondisi kesehatan ayam sebelum dipotong, karena ayam yang sehat akan
menghasilkan daging berkualitas tinggi. Pemeriksaan terdiri dari tiga tahap
antara lain:
A. Kondisi Penerimaan Ayam
Ayam-ayam yang diangkut dari kandang
menuju Rumah Potong Ayam (RPA) menggunakan truk. Perjalanan ini seringkali
membuat ayam mengalami stres akibat kondisi sempit di dalam keranjang, yang
membatasi gerak dan menyebabkan panas berlebih. Oleh karena itu, diperlukan
proses pengistirahatan menggunakan kipas atau blower selama sekitar satu jam
untuk menurunkan suhu tubuh dan mengurangi stres pada ayam.
B. Pemeriksaan Kesehatan Ayam
Setelah proses pengistirahatan
selesai, ayam menjalani quality control untuk memeriksa kesehatan dan
kualitasnya. Ayam sehat harus memenuhi beberapa indikator, yaitu mata tidak
berair, bulu cerah dan tidak rontok, hidung kering, serta gerakan lincah. Jika
ayam tidak memenuhi salah satu dari indikator ini, pemeriksaan lebih lanjut
diperlukan. Ayam yang lolos semua indikator kesehatan memenuhi standar quality
control (QC) dan dapat melanjutkan ke tahap pemotongan.
C. Penimbangan Ayam
Ayam yang siap dipotong umumnya
memiliki bobot antara 2 hingga 3 kilogram. Bobot yang kurang dari itu menunjukkan
adanya masalah saat pemeliharaan. Semakin besar bobot tubuh ayam, semakin
tinggi pula nilai jualnya.
2. Proses Pemotongan Ayam
Setelah ayam lolos dari pemeriksaan
dan quality control, langkah berikutnya adalah proses pemotongan. Rumah Potong
Ayam perlu memastikan bahwa alat pemotong yang digunakan tajam dan kuat, karena
kualitas alat potong akan mempengaruhi kualitas daging dan tulang yang
dihasilkan. Selain itu, teknik memotong yang tepat juga sangat penting. Banyak
daging ayam yang memar di pasaran disebabkan oleh teknik pemotongan yang kurang
baik. Berikut ini adalah tahapan proses pemotongan ayam:
Penggantungan di Shackle
Penggantungan di Shackle Ayam
digantung dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah, dan leher menghadap ke
pemotong untuk mempermudah proses pemotongan. Proses penggantungan ini tidak
boleh lebih dari dua menit agar ayam segera dipotong. Beberapa Rumah Potong
Ayam (RPA) menyediakan corong kecil untuk menempatkan kepala ayam, memudahkan
proses pemotongan dan mengarahkan aliran darah agar terkumpul di satu wadah,
mempermudah pengelolaan limbah.
Pemisangan (Stunning)
Ayam kemudian melewati bak stunning
berisi air dengan arus listrik kecil untuk membuatnya pingsan. Ayam yang
pingsan akan sadar kembali sekitar satu menit kemudian, sehingga dapat segera
dipotong. Jika ayam mati saat pemisangan, maka ayam tersebut tidak dapat
diproses lebih lanjut karena sudah menjadi bangkai.
Pemotongan
Proses pemotongan dilakukan dengan
memotong tiga saluran utama: saluran makanan, saluran pernapasan, dan pembuluh
darah. Ketiga saluran ini harus terputus agar pemotongan dianggap halal.
Pemotong juga harus mengucapkan niat dan doa sesuai ajaran Islam untuk
memastikan kehalalan proses tersebut.
Penirisan Darah
Setelah pemotongan, darah dibiarkan
menetes selama minimal 5 menit untuk memastikan seluruh darah keluar sempurna.
Darah yang tersisa dalam daging dapat mempengaruhi kualitasnya, mempercepat
proses pembusukan, dan mengurangi masa simpan. Oleh karena itu, proses
penirisan sangat penting untuk memastikan kualitas daging ayam tetap terjaga.
3. Proses Pasca Pemotongan
Proses pasca pemotongan terdiri dari
lima tahapan utama: scalding (perebusan), pemotongan kaki dan kepala,
pengeluaran jeroan, pencucian, dan penimbangan.
Scalding (Perebusan)
Tahap perebusan dilakukan dengan
merendam ayam pada suhu 70 – 80°C selama sekitar 50 detik untuk mempermudah
proses pencabutan bulu. Penting untuk tidak merendam ayam terlalu lama agar
warna kulit ayam tidak berubah. Setelah perebusan, ayam dimasukkan ke dalam
mesin pencabut bulu (plucker) untuk membersihkan bulu.
Pemotongan Kaki dan Kepala
Setelah bulu dibersihkan, tahap
berikutnya adalah memotong kaki dan kepala ayam. Pemotongan kaki dilakukan
menggunakan mesin potong kaki (legg cutter) agar hasil potongannya sesuai
dengan struktur sendi. Pemotongan kepala dilakukan pada pangkal leher dengan
menyisakan sekitar 1 cm leher, meskipun ada permintaan dari beberapa konsumen
untuk tidak menyisakan leher.
Mengeluarkan Jeroan
Proses ini dilakukan dengan menyayat
bagian bawah perut ayam dan mengeluarkan organ-organ seperti usus, hati,
ampela, dan jantung. Keahlian pemotong sangat penting dalam tahap ini, dan
quality control diperlukan untuk memeriksa kondisi jeroan. Jeroan yang rusak
dapat mengindikasikan ayam sakit dan memengaruhi kualitas daging. Oleh karena
itu, validasi oleh ahli diperlukan sebelum karkas melanjutkan ke tahap
pengolahan berikutnya.
Pencucian dengan Menggunakan Drum
Chiller
Karkas ayam, setelah tidak memiliki
kepala, kaki, dan jeroan, dimasukkan ke dalam drum berisi air es dengan suhu
sekitar 1°C. Proses ini bertujuan untuk membersihkan daging, menurunkan suhu
setelah perebusan, dan mengurangi jumlah mikroba yang dapat berkembang.
Penimbangan Karkas
Tahap ini dilakukan untuk menentukan
rendemen atau perbandingan antara bobot karkas dan berat ayam hidup.
Penimbangan juga membantu menentukan harga jual produk di pasaran.
4. Proses Pengemasan
Proses pengemasan melibatkan
pengelolaan daging setelah pemotongan hingga produk siap dikirim ke konsumen.
Ada 6 tahap utama antara lain:
1) Proses Grading
Mengelompokkan ayam berdasarkan
ukuran, seperti 500 gram, 1 kg, 1.5 kg, atau 2 kg. Proses grading mengikuti
standar tertentu yang ditentukan perusahaan, seperti Grade A yang bebas memar,
bulu, dan lendir, serta Grade B yang dapat memiliki sedikit memar atau tulang
patah.
2) Pemotongan Ayam (Cut up)
Menggunakan mesin poultry cutter
untuk memotong ayam menjadi 9 – 12 bagian sesuai permintaan pelanggan.
3) Boneless
Tahap ini memisahkan daging dari
tulang (proses fillet), menghasilkan produk seperti boneless dada, boneless
paha, sayap, tulang dada, dan tulang kerongkong. Proses ini menggunakan pisau
yang sangat tajam.
4) Proses Pengemasan
Produk karkas dan boneless dikemas
menggunakan plastik yang aman dengan berat sesuai standar atau permintaan
konsumen. Pengemasan bertujuan mencegah kontaminasi bakteri serta berfungsi
sebagai media branding. Quality control dilakukan untuk memastikan produk bebas
cacat fisik dan sesuai dengan standar kualitas yang diminta konsumen.
5) Penyimpanan dan Pembekuan
Simpan produk sisa di ruang chiller
atau lemari pendingin pada suhu 0 – 4°C untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada
daging. Selain penyimpanan segar, proses pembekuan juga dapat digunakan sebagai
metode pengawetan agar sel tetap terjaga dan kualitas tidak menurun, sehingga
masa simpan lebih panjang. Pada suhu minimal -18°C, produk ayam dianggap beku
sempurna.
6) Distribusi
Setelah proses penyimpanan segar atau
pembekuan, pengiriman produk segar maupun beku harus dilakukan dengan container
box atau mobil berpendingin (reefer truck) untuk menjaga kualitas daging ayam.
Suhu selama pengiriman perlu dijaga di kisaran 0 – 10°C agar kualitas tetap
terjaga.
Nah itu dia proses pemotongan ayam di
Rumah Potong Ayam (RPA) modern dengan mengikuti prosedur higienis, menerapkan
standar quality control yang ketat, serta menggunakan teknologi canggih, RPA
mampu menjaga mutu produk dari awal hingga tahap akhir distribusi. Melalui
proses yang terkontrol ini, konsumen dapat yakin bahwa daging ayam yang mereka
beli memenuhi standar kesehatan dan kebersihan tertinggi. Semoga bermanfaat.