Produksi dan Kesehatan Joper Optimal, Berikut Tipsnya !

Selasa, 18 Oktober 2022 10:10 Podomoro Feedmill

Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ayam joper dan membantu memaksimalkan produktivitas, diantaranya...

Tantangan yang dihadapi dalam usaha peternakan unggas, salah suatunya adalah gangguan produktivitas hingga serangan penyakit yang muncul sewaktu-waktu. Begitu pun dalam usaha ayam joper. Jika hambatan (tantangan) tidak segera di antisipasi, maka akan berujung kerugian bagi peternak. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ayam joper dan membantu memaksimalkan produktivitas, diantaranya:

 

perawatan nipple drinker  

 

1. Ciptakan Kondisi Nyaman untuk Ayam

 

Kondisi nyaman harus dirasakan ayam dimulai sejak DOC tiba di kandang. Seperti tindakan sanitasi dan desinfeksi, kosong kandang minimal 14 hari setelah kandang bersih. Ventilasi mutlak diperlukan sebagai sirkulasi udara, selain itu suhu ideal untuk ayam joper yaitu sekitar 33-36°C untuk masa brooding dan 28-30°C untuk ayam dewasa.

 

Ketebalan liter sekitar 8-12 cm untuk kandang postal dan 5-8 cm untuk kandang panggung. Ganti litter yang basah dan lembap dengan litter yang kering untuk mengurangi amonia.

 

Sesuaikan pula kepadatan kandang untuk menjamin semua ayam joper mendapat kesempatan yang sama, seperti ransum, air minum, ruang gerak dan oksigen sehingga pertumbuhan dan produksi ayam seragam dan mencegah terserangnya penyakit.

 

2. Berikan Ransum dan Air Minum Sesuai Kebutuhan serta Berkualitas

 

Nutrisi yang cukup juga dapat mencegah ayam joper mengalami defisiensi nutrisi. Prinsip penggunaan pakan secara first in first out serta pengaturan kelembapan dalam kandang maupun gudang penyimpanan mampu menekan pertumbuhan jamur. Penyimpanan pakan perlu diberi alas papan dengan ketinggian sekitar 5-10 cm.

 

Dari segi kualitas fisik, air tidak boleh berwarna, berasa, dan berbau. Air juga harus terbebas dari partikel-partikel terlarut (tidak keruh). Untuk suhu air minum yang baik bagi ayam adalah 20-24°C dan jika berada di luar rentang suhu tersebut, maka nafsu minum ayam akan hilang. Demikian dengan kualitas kimia seperti pH. Air dengan pH asam (<6,5) bisa menurunkan konsumsi air minum ayam.

 

3. Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan Vaksinasi

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam vaksinasi adalah program vaksinasi disesuaikan dengan kondisi setempat, waktu dan teknik pemberian vaksin tepat, dosis vaksin seragam, serta diberikan pada ayam sehat. Pastikan alat suntik steril dan jarum tajam jika aplikasi vaksin melalui injeksi (suntikan). Suntik vaksinasi dapat melalui subkutan (bawah kulit leher) pada ayam joper.

 

Berikut merupakan contoh panduan umum program vaksinasi yang bisa dilakukan pada ayam joper pedaging dan petelur. Program vaksinasi ini tidaklah baku, namun dapat berbeda-beda di satu farm dengan farm yang lain. Hal ini bisa disesuaikan dengan riwayat serangan penyakit dan kondisi di lapangan.

 

jadwal vaksin joper jadwal vaksin joper petelur 

 

4. Minimalisir Bibit Penyakit di Lingkungan

 

Upaya minimalisir yaitu dengan melakukan sanitasi dan desinfeksi kandang dan peralatan. Lakukan pula flushing untuk membersihkan lumut atau biofilm yang menempel pada pipa saluran air. Pengontrolan lalu lintas orang yang keluar masuk kandang, penyemprotan kandang dan lingkungan sekitarnya setiap minimal dua kali seminggu serta sanitasi air minum perlu diterapkan.

 

Pada pemeliharaan ayam joper pedaging maupun ayam joper petelur perlu diperhatikan penanganan fesesnya. Kondisi yang lembap berakibat larva lalat mudah berkembang. Selain sebagai vektor penyakit, lalat dalam jumlah banyak akan membuat peternak/anak kandang merasa tidak nyaman di dalam kandang dan mempengaruhi kinerja.

 

5. Suplementasi dan Pengobatan

 

Suplementasi bertujuan mengurangi stres, meningkatkan stamina dan daya tubuh ayam, serta menjaga produktivitas optimal. Jenis suplemennya terdiri dari vitamin, mineral, asam amino, dan imunostimulan.

 

Untuk mencegah serangan penyakit bisa diberikan produk alternatif pengganti AGP, misalnya enzim, probiotik, atau herbal. Jika sudah terjadi kasus infeksi, lakukan pengobatan yang tepat berdasarkan diagnosa, pemilihan obat, serta dosis dan aturan pakai. Semoha bermanfaat. 

Bagikan :