Kasus penyakit pada bebek tentu mengakibatkan kerugian bagi peternak, sehingga perlu antisipasi secara cepat dan tepat. Seperti halnya, kasus mata biru pada bebek (blue eyes syndrome). Penyebaran penyakit ini tentu sangat cepat karena disebabkan oleh virus. Manajemen pemeliharaan bebek/itik dengan sistem tradisional seperti, dilepas ke area sawah dan sungai membuat masih besarnya kemungkinan persebaran virus di lingkungan tersebut. Maka dari itu, peternak perlu mengetahui cara penanganan dan pencegahan penyakit pada bebek salah satunya adalah kasus mata biru pada bebek  (blue eyes syndrome). 

Kasus Mata Biru pada Bebek (AI)

Mata biru pada bebek (blue eyes syndrome) adalah penyakit bebek yang menyerang sistem kekebalan tubuh karena virus. Menurut para ahli Albiruni (2015), pada uji HA-HI mengindikasikan bahwa 90% kemungkinan penyakit blue eyes syndrome pada peternakan itik di desa Modopuro pada trisemester kedua tahun 2013, disebabkan oleh virus H5N1. Virus H5N1 merupakan penyebab penyakit Avian Influenza (AI), sehingga blue eyes syndrome saat ini juga bisa disebut dengan penyakit Avian Influenza (AI) pada bebek.

Penyakit ini menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi peternak, karena angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas) pada hewan ternak mencapai angka yang cukup tinggi sehingga menyebabkan angka culling juga meningkat.

Bebek Terserang Blue Eyes Syndrome

1. Nafsu makan bebek menurun

2. Bulu kusam

3. Mengalami tortikolis (kepala memutar ke belakang)

4. Kesulitan berjalan karena gangguan sistem syaraf

5. Mata berwarna kebiruan (radang selaput)

6. Adanya hemoraghi pada trakea bebek

7. Pada organ paru ditemukan adanya cairan yang tertimbun

8. Waktu kematian yang cepat

Pencegahan dan Pengobatan Mata Biru pada Bebek

Sampai saat ini belum ada pengobatan/obat untuk penyakit yang di sebabkan oleh virus. Jika bebek sakit karena virus hanya bisa diberikan vitamin/multivitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. Sehingga perlu adanya pencegahan untuk meminimalisir bebek terserang penyakit. Berikut pencegahan yang dapat dilakukan.

1. Penyemprotan disinfektan secara rutin setiap hari.

2. Pemberian pakan yang tepat dan bagus.

3. Pemberian vitamin atau obat herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh dan nafsu makannya.

4. Menjaga kondisi kandang agar tetap nyaman.

5. Bebek di pelihara secara semi intensif atau full intensif (non umbaran).

6. Pemberian vaksinansi dan suplemen.

7. Pemberian antibiotik jika terserang penyakit sekunder karena bakteri.

8. Jika ditemukannya bebek yang sakit, langsung karantina.

9. Jika ditemukannya bebek yang mati langsung kubur dalam tanah.

Itulah bagaimana cara pencegahan dan penanganan jika bebek terserang penyakit blue eyes syndrome atau Avian Influenza (AI). Semoga bermanfaat.