Optimalkan Penyerapan Sisa Kuning Telur Pada DOC

Jumat, 05 Februari 2021 09:02 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Setelah DOC menetas, masih memiliki sisa kuning telur yang berfungsi sebagai sumber energi....</span></p>

Setelah DOC menetas, masih memiliki sisa kuning telur yang berfungsi sebagai sumber energi. Pada masa pertumbuhan DOC (Day Old Chick) pada minggu pertama diharapkan terjadi penyerapan sisa kuning telur secara sempurna, sehingga tidak ada cadangan energi yang terbuang sia-sia. Penyerapan sisa kuning telur menyebabkan pemanfaatan lgY (antibodi dalam kuning telur ) akan terserap secara baik kedalam darah anak ayam dan membuat ayam lebih kebal terhadap berbagai penyakit, hingga umur 12 - 14 hari.

 

Penyerapan Sisa Kuning telur

 

Kuning telur yang masih menempel pada anak ayam secara umum memiliki 2 fungsi utama pada masa embrional sampai pada awal masa starter. Keberadaan Sisa kuning telur atau residual yolk sac pada ayam adalah sangat penting dalam perkembangan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh anak ayam (Bhanja et al. 2010; Osama & Huwaida 2013). Berikut penjelasan 2 fungsi utamanya,

 

1.  Sebagai sumber nutrisi sementara bagi anak ayam

 

Karena perannya sebagai sumber nutrisi sementara, maka sisa kuning telur ini hanya mampu cukup digunakan untuk kelangsungan hidup anak ayam hingga umur 3-4 hari tanpa diberikan ransum.  Tetapi, tidak dapat mendukung perkembangan saluran pencernaan atau pertambahan berat badan. Maka hal itu, perlu adannya penyerapan secara sempurna agar tidak ada cadangan nutrisi yang tersia siakan.

 

2.  Sebagai Sumber kekebalan (antibodi maternal)

 

Sedangkan kaitannya dengan sistem kekebalan, sisa kuning telur yang masih menempel pada anak ayam setelah menetas, masih mengandung antibodi maternal sebesar 7 %. Antibodi maternal inilah yang berperan sangat penting bagi DOC karena mempengaruhi kesehatannya. Antibodi tersebut diturunkan dari induk melalui transfer kekebalan pasif (passive immunity) dengan tujuan melindungi anak ayam dari serangan mikroorganisme.

 

Karena pentingnya fungsi dari kuning telur inilah, maka peternak harus memastikan bahwa sisa kuning telur bisa terserap seluruhnya dengan cepat agar anak ayam memiliki kekebalan awal.

 

Dampak Penyerapan Tidak Sempurna

 

Dampak yang akan terjadi apabila sisa kuning telur terlambat diserap salah satunya bisa memicu timbulnya penyakit Omphalitis. Selain itu ayam juga akan kekurangan nutrisi dan mengakibatkan pertumbuhan ayam tidak seragam.

 

Faktor Penyebab Sisa Kuning Telur Lambat Terserap

 

Cepat atau lambatnya penyerapan sisa kuning telur ini salah satunya dipengaruhi oleh pemberian ransum dan air minum saat awal kedatangan anak ayam ke kandang (periode chick in). Hal ini karena gerakan anti peristaltik yang mentransfer kuning telur hingga ke duodenum (usus halus) dirangsang oleh kehadiran makanan di saluran pencernaan. 

 

Oleh karena para ahli menyimpulkan, bahwa pertumbuhan yang baik disebabkan oleh pemberian ransum prestarter yang dapat memperbaiki kebutuhan nutrisi ayam, merangsang penggunaan residual yolk sac, meningkatkan perkembangan saluran pencernaan dan memberikan pengaruh positif pada sistem metabolisme pada umur lebih tua. Pemberian suplemen brooding seperti Maxtreme, juga dapat memaksimalkan penyerapan sisa kuning telur pada anak ayam. Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 

Bagikan :