Mengapa Ayam Suka Menelan Kerikil Dan Apa Fungsinya Bagi Pencernaan?

Jumat, 24 Oktober 2025 14:10 Podomoro Feedmill

Jadi, mematuk kerikil bukanlah keanehan, melainkan naluri alami yang esensial. Ayam mematuk kerikil untuk memastikan mereka dapat mencerna makanan secara efisien dan meny

Bagi peternak pemula, melihat ayam peliharaan mematuk dan menelan benda-benda kecil yang keras seperti kerikil, pecahan kaca kecil, atau pasir kasar mungkin terasa aneh atau bahkan mengkhawatirkan. Namun, kebiasaan ini bukanlah tanda penyakit atau perilaku menyimpang. Sebaliknya, tindakan ini adalah insting alami yang vital bagi sistem pencernaan ayam. Lantas, mengapa ayam membutuhkan dan suka memakan kerikil? Mari kita selami lebih dalam fungsi vital kerikil bagi kesehatan ayam.

 

1. Alat Penggiling Alami

 

Tidak seperti manusia atau mamalia lainnya, ayam tidak memiliki gigi. Proses pencernaan makanan mereka, terutama biji-bijian atau pakan berserat keras, terjadi di dalam organ khusus yang disebut Gizzard atau ampela. Fungsi Gizzard sangat kuat, dan inilah letak peran kerikil:

 

1) Penggiling Pakan: Kerikil yang ditelan ayam disimpan di dalam gizzard. Ketika gizzard berkontraksi (bekerja), kerikil ini berfungsi layaknya batu giling. Kerikil akan menggerus dan memecah partikel pakan keras menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, membuatnya siap diserap oleh usus.

 

 

2) Pencernaan Efisien: Tanpa bantuan kerikil, pencernaan ayam tidak akan maksimal. Pakan yang tidak tergiling sempurna akan lewat begitu saja, yang mengakibatkan penyerapan nutrisi (seperti protein dan karbohidrat) menjadi sangat rendah, sehingga pertumbuhan ayam melambat. Batu-batu kecil yang digunakan untuk tujuan ini disebut grit.

 

 

2. Mengenal Jenis Grit

 

Ada dua jenis grit yang sering dicari ayam, dan keduanya memiliki fungsi yang berbeda:

 

a) Insoluble Grit (Kerikil yang Tidak Larut)

 

Biasanya berupa granit, kuarsa, atau pecahan batu tajam. Murni sebagai alat mekanik penggiling di dalam gizzard kerikil ini tetap berada di dalam gizzard untuk jangka waktu yang lama hingga benar-benar habis terkikis.

 

 

b) Soluble Grit (Kerikil yang Larut)

 

Biasanya berupa cangkang tiram, pecahan kulit telur, atau batu kapur (kalsium karbonat). Meskipun membantu proses penggilingan, fungsi utamanya adalah sebagai sumber Kalsium (Ca) tambahan. Kerikil ini akan larut perlahan dan menyediakan mineral penting, terutama bagi ayam petelur untuk membentuk cangkang telur yang kuat.

 

 

3. Pentingkah Menyediakan Kerikil Tambahan?

 

Jika ayam Anda memiliki akses ke lingkungan outdoor (halaman, tanah, padang rumput), kemungkinan besar mereka akan menemukan kerikil yang dibutuhkan sendiri. Namun, bagi peternak yang menggunakan kandang tertutup (closed house) atau memberikan pakan pelet utuh, ketersediaan kerikil harus dipastikan menyediakan insoluble grit (kerikil) tambahan sangat disarankan, terutama jika pakan yang diberikan kurang halus atau berupa biji-bijian utuh.

 

Lalu menyediakan soluble grit (seperti cangkang tiram giling) adalah suatu keharusan bagi ayam petelur untuk mencegah egg binding atau cangkang telur yang lembek. Caranya berikan grit di tempat terpisah atau campurkan sedikit ke dalam pakan. Jumlahnya tidak perlu banyak, ayam akan tahu kapan mereka membutuhkannya.

 

Kesimpulan

 

Jadi, mematuk kerikil bukanlah keanehan, melainkan naluri alami yang esensial. Ayam mematuk kerikil untuk memastikan mereka dapat mencerna makanan secara efisien dan menyerap nutrisi secara maksimal. Dengan memahami kebutuhan grit ini, peternak dapat memastikan kesehatan dan produktivitas unggas Anda tetap optimal.