Sabtu, 14 Agustus 2021 10:08 Podomoro Feedmill
Potensi bisnis peternakan puyuh masih memiliki prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia. Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) produksi telur puyuh di Indonesia dari tahun 2012 sebanyak 1,1 juta ton, di tahun 2019 meningkat menjadi 4,7 juta ton. Hal utama yang harus diperhatikan sebelum beternak puyuh adalah pembelian bibit puyuh (DOQ) sebaiknya dari perusahaan penetas yang terpercaya dan berkualitas. Dalam memelihara ternak puyuh petelur terbagi menjadi 4 fase, starter (1-21 hari), grower (22-34 hari), pre layer (35-40 hari) dan layer (40-afkir).
Puyuh Petelur Fase Starter ( 1-21 hari)
DOQ dari beberapa penetas biasanya sudah dilakukan vaksinasi ND+IB live. Jika belum dilakukan vaksinasi, di farm dapat dilakukan vaksinasi antara umur 4-7 hari melalui tetes mata. Dalam pemeliharaan periode starter, tidak terlepas dari masa brooding DOQ. Brooding DOQ umumnya menggunakan 2 metode yaitu :
1. Brooding postal, umumnya menggunakan pemanas gasolek dengan kepadatan 150-200 ekor/m² umur 1-7 hari, kemudian umur 8-14 hari kepadatan diturunkan 75-150 ekor/m², umur 15-21 hari kepadatan 50-75 ekor/m².
2. Brooding baterai, menggunakan box ukuran 100-120 x 60 x 25 cm dengan pemanas menggunakan lampu pijar 25 watt sebanyak 2 bohlam dan bagian depan ditutup tirai. Umur 1-7 hari kepadatan baterai 100 ekor/m², 8-14 hari kepadatan baterai 75 ekor/m², 15-21 hari kepadatan baterai 50 ekor/m².
Titik kritis periode brooding ini adalah umur 1-4 hari dimana target suhu 36-38˚C dengan berat DOQ 7-8 gram. Umumnya pada fase starter menggunakan pakan broiler prestarter yang dilembutkan lagi oleh peternak, kemudian ada yang ditebarkan di alas brooding dan tetap diberi tempat pakan. Pemberian pakan dilakukan sesering mungkin untuk menstimulus DOQ makan lebih banyak. Penggunaan alas brooding dengan kertas dilakukan dari umur 1-7 hari, hal terpenting selanjutnya adalah sirkulasi udara (amonia, suhu dan kelembapan), kepadatan dan sanitasi (kebersihan).
Tabel.1 Target Suhu Selama Periode Starter |
|
Umur (Hari) |
Suhu (C˚) |
1-7 |
37-38˚ |
8-14 |
32-35˚ |
15-21 |
28-30˚ |
Puyuh Petelur Fase Grower (22-34 hari)
Pemeliharaan puyuh pada fase grower, merupakan lanjutan dari tahapan pemeliharaan sebelumnya yaitu fase starter. Fase grower yaitu saat puyuh berumur 21-30 hari, pada fase ini fisik puyuh sudah lebih kuat, dan bisa beradaptasi dengan lingkungan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan puyuh fase grower yaitu :
a. Melakukan pelebaran untuk brooding postal, pengurangan kepadatan untuk brooding baterai, hindari stres jika pinddah kandang dari postal ke baterai. Cek kebutuhan tempat pakan dan minum.
b. Vaksinasi ke-1 dilakukan antara umur 25-28 hari. Selain itu beberapa peternak juga menggunakan vaksin ND+AI kill.
c. Berikan vitamin dan antibiotik terlebih dahulu sebelum pindah kandang jika diperlukan.
d. Puyuh yang dimasukkan kandang grower diseleksi terlebih dahulu berdasarkan ciri fisik yaitu puyuh yang sehat dan mengalami cacat fisik dibedakan kandangnya. Puyuh dengan berat yang sama dapat ditempatkan dalam 1 baterai dan seleksi jantan jika diperlukan. Bobot badan puyuh yang seragaman sekitar 70-75 gram/ekor.
e. Kepadatan dan suhu di dalam kandang baterai puyuh pada fase grower berukuran 100x60x30 cm, jumlah puyuh yang dimasukkan kedalam kandang grower adalah 25 ekor/kandang. Sudah tidak dibutuhkan lagi bohlam sebagai pemanas (25˚C). Hanya saja pada malam hari didekat kandang grower ditempatkan bohlam secukupnya sebagai sumber cahaya.
f. Pemberian pakan dan minum pada fase grower jenis pakan yang diberikan masih sama dengan jenis pakan yang diberikan pada fase starter. Jumlah pakan yang diberikan per ekor per hari yaitu sekitar 12-14 gr/ekor/hari. Kebutuhan pakan yang diberikan juga akan terus mengalami peningkatan sesuai dengan tingkatan umur puyuh.
Pertumbuhan pada masa starter-grower sangat mempengaruhi produksi pada saat fase layer. Kandang puyuh fase grower sudah ditempatkan menjadi satu bangunan dengan puyuh fase layer. Kelembapan dan sirkulasi udara harus tetap terjaga dengan baik, untuk itu kotoran puyuh dibersihkan setiap hari, agar kesehatan puyuh tetap terjaga dengan baik. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Penyakit CRD Kompleks Pada Ayam