Inilah Tanda Ventilasi Kandang Ayam Bermasalah

Rabu, 20 April 2022 14:04 Podomoro Feedmill

Pada kandang closed house, sistem ventilasi merupakan salah satu titik kritisnya...

Pengaturan sistem ventilasi kandang yang tepat dapat menciptakan suhu, kualitas udara, dan kecepatan angin yang sesuai dengan kebutuhan ayam, sehingga kondisi ayam menjadi nyaman. Pada kandang closed house, sistem ventilasi merupakan salah satu titik kritisnya. Aliran udara dalam kandang yang tidak merata menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan performa ayam. Oleh karena itu, perlu adanya kontrol perilaku ayam dan lingkungan kandang untuk mengetahui masalah ventilasi kandang yang terjadi.

 

Tanda Ventilasi Kandang Bermasalah

 

1. Penyebaran Ayam Tidak Merata

 

Penyebaran ayam yang tidak merata menunjukkan suhu kandang ayam juga tidak merata. Suhu kandang yang tidak merata dapat disebabkan adanya lubang udara. Lubang yang terdapat pada tirai atau plafon kandang closed house merupakan suatu masalah besar. Lokasi yang perlu diperhatikan karena seringkali terjadi kebocoran lubang udara adalah sambungan tirai kandang dan plafon.

 

2.  Ayam Mengumpul di Tengah Kandang

 

Ayam cenderung mengumpul di tengah kandang atau menghindari bagian tepi/sisi kandang. Hal ini disebabkan kecepatan angin terlalu lambat dari sisi kiri dan kanan kandang. Sehingga pada dua sisi kandang tersebut menyebabkan suhu lebih panas dibandingkan di tengah kandang. Oleh karena itu, ayam akan cenderung menghindari daerah yang panas (disebut juga dengan daerah dead spot).

 

Masalah ini dapat diatasi dengan memperkecil celah bukaan tirai inlet cooling pad atau memodifikasi atap (diberi plafon). Dengan pemasangan plafon, udara panas yang berkumpul pada daerah aliran sedikit angin dapat dihindari.

 

3.  Ayam Mengumpul di Tepi Kandang

 

Ayam cenderung mengumpul di tepi kandang dan tidak banyak bergerak atau tidur. Hal ini disebabkan kecepatan angin yang terlalu cepat atau kencang sehingga ayam menjadi kedinginan. Ayam yang kedinginan akan mengurangi aktivitas supaya energi dari pakan tidak terbuang untuk aktivitas gerak, dan digunakan untuk memanaskan tubuhnya. Dengan demikian akan berdampak pada pengurangan feed intake dan pertumbuhan terhambat. 

 

Terlebihnya dapat diatasi dengan memperlebar celah bukaan tirai inlet cooling pad atau mematikan beberapa kipas yang sedang menyala. Pastikan temperatur efektif (dirasakan ayam) yang dibutuhkan ayam tercapai.

  

4. Sekam yang Basah/Lembab

 

Sekam yang basah atau lembab menunjukkan kecepatan angin yang terlalu lambat. Selama masa produksi, banyak gas dan uap air yang dihasilkan. 80% air yang diminum oleh ayam (broiler) akan diekskresikan (keluarkan) menjadi uap air yang harus dibuang dari kandang. Uap air yang tidak terbuang lewat ventilasi akan diserap oleh sekam dan menyebabkan sekam basah.

 

5.  Bau yang Menyengat

 

Salah satu masalah yang biasa muncul di peternakan ayam adalah masalah bau amonia. Gas amonia mempunyai daya iritasi yang tinggi, terutama pada mukosa membran pada mata dan saluran pernapasan ayam. Saat masuk ke kandang dan bau amonia sudah tercium, berarti kadar amonia sudah diatas rata-rata (>20 ppm). Amonia yang tinggi akan menimbulkan kerugian pada ayam, baik berupa kerusakan membran mata dan pernapasan.

 

Sistem sirkulasi udara yang terhambat, kepadatan kandang yang tinggi, manajemen litter yang kurang optimal dan feses yang dikeluarkan ayam bersifat basah (diare) merupakan penyebab peningkatan kadar amonia. Oleh karena itu pastikan kandang tetap dalam kondisi yang bersih dan nyamam. Semoga bermanfaat.

 Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/pentingkah-memisahkan-anak-ayam-dari-induknya

 

 

 

 

 

 

Bagikan :