Infectious Bronchitis, Sebabkan Penurunan Produksi Telur
Salah satu penyakit yang membayangi para peternak adalah IB (Infectious Bronchitis). Penyakit yang menyerang area pernapasan pada ayam ini disebabkan oleh Coronavirus dari famili Coronaviridae. Selain gangguan pernapasan, pada ayam petelur dewasa dapat menyebabkan gangguan saluran urogenital (sistem reproduksi) dan menurunkan produksi telur disertai penurunan kualitas telur. Cara penyebaran penyakit ini yakni secara vertikal, artinya menular dari ayam satu ke ayam lainnya. Sementara secara horizontal, berarti menurun dari induk ke anaknya.
Pemicu Penularan IB
1. Kelembapan yang tinggi dapat memicu penularan Infectious Bronchitis.
2. Adannya manajemen kandang yang kurang baik, ditambah peternak kurang rajin dalam mengganti sekam yang telah berdebu maupun lembap/basah.
3. Virus IB adalah jenis virus yang sangat suka udara dingin. Udara adalah media yang bisa digunakan virus IB untuk meluas dan menurunkan produktivitas ayam.
4. Kebiasaan mengirim telur dengan peti juga menjadi salah satu pemicu tersebarnya IB. Kunjungan antar farm satu dengan yang lainnya, mengakibatkan virus ini mampu menempel di peti telur tersebut.
5. Lalat sebagai vektor pembawa penyakit juga berperan penting dalam penularan penyakit IB.
Kondisi Ayam Terkena IB
Ayam yang tertular IB akan menunjukkan beberapa gejala klinis seperti ngorok, ayam panting (mangap-mangap), dan bisa juga ayam mengeluarkan cairan atau eksudat dari rongga hidung. Namun, diagnosa banding dari penyakit IB sangat banyak, seperti ND, Gumboro, dan Coryza. Maka dari itu peternak harus lebih memerhatikan kondisi ayamnya.
Virus IB memiliki tiga jenis tipe, yaitu :
1. IB menyerang pernapasan, jika dilakukan bedah maka adannya peradangan pada bagian atas (bronchus), terlihat adannya eksudat yang encer, dan kantung udara menguning.
2. IB menyerang ginjal, yang akan terlihat adalah pembengkakan ginjal dan berubah menjadi pucat. Selain itu gejela yang terlihat pada ayam adalah terjadinya wet dropping.
3. IB menyerang organ reproduksi, jika dibedah maka terlihat kerusakan pada bagian oviduk (saluran telur), ovarium (tempat pematangan sel telur) bengkak dan pendarahan. Organ reproduksi ayam mengalami pembengkakan akibat IB.
Produktivitas Telur Merosot
Jika peternak ingin mengetahui secara cepat jika ayam terkena IB, maka dapat dilihat dari produksi dan kualitas telur yang dihasilkan. Karena IB sangat memengaruhi produktivitas ayam. Kualitas telur yang terlihat salah satunya adalah kerabang yang mudah pecah, encernya albumin (putih telur) yang dapat meyebabkan proses pembusukan telur. Jika ayam sedang dalam masa produksi, maka efek dari infeksi IB adalah adanya penurunan produksi, biasannya antara 10-30%. Persentase tersebut dapat membengkak, namun tergantung dari daya tahan tubuh ayam. Hal ini akan sangat merugikan para peternak.
Pencegahan
Sejauh ini belum ditemukannya obat yang mampu memberantas penyakit IB. Namun peternak harus melakukan tindakan pencegahan untuk meminimalisir munculnya virus IB di peternakan.
1. Hal yang paling utama diperhatikan adalah melakukan biosecurity, jika biosecirity tidak dilakukan maka penyakit lain juga akan berkembang.
2. Membatasi lalu lintas karyawan dan melakukan penyemprotan disinfektan di peternakan. Dapat menggunakan disinfektan kandungan Benzoalkonium Chlorida (BKC) yang lebih murah dan efisien.
3. Pengelompokan ayam berdasarkan umur yang sama.
4. Menggunakan suplemen atau herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam.
5. Selalu perhatikan manajemen kandang, air dan udara.
6. Mencegah dengan vaksin juga sangat dianjurkan. Untuk broiler umur 4 hari bisa dilakukan vaksin IB, dilanjutkan umur 3 minggu. Untuk layer dapat diberikan kembali pada umur 8 minggu. Revaksinasi, terutama untuk layer, terlebih lagi pada pullet yang akan ke masa produksi.
Pengendalian penyakit ini hanya dapat dilakukan dengan vaksinasi. Karena virus IB memiliki lebih dari satu serotipe (variasi yang berbeda dalam satu spesies virus), maka penggunaan vaksin IB harus memperhatikan galur virus lapang. Untuk mengetahui keberhasilan vaksinasi perlu dilakukan pemantauan titer antibodi secara reguler dengan menggunakan ELISA (Enzime linked-immunosorbent assay) atau HI (Haemaglutination inhibition). Semoga bermanfaat.
Sumber : Berbagai Sumber.
Baca juga : Fakta Unik Bebek Yang Jarang Diketahui