Faktor Penyebab Perhitungan Daging Karkas Ayam Berubah

  • Rabu, 30 Juni 2021 13:06
  • Podomoro Feedmill
Ayam karkas adalah ayam yang sudah dibului (bulu sudah diambil), dipotong kepala dan...

Ayam karkas dan ayam hidup memiliki perhitungan yang berbeda. Sehingga, penting sekali bagi masyarakat untuk mengetahui bobot ayam sebelum dipotong dan yang sudah dijadikan ayam karkas. Ayam karkas adalah ayam yang sudah dibului (bulu sudah diambil), dipotong kepala dan kakinya, serta dibersihkan jeroannya, hal ini jelas berbeda dengan ayam hidup. Sebagian masyarakat maupun peternak pemula sering heran mengapa persentase daging karkas menjadi berkurang atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Untuk mengetahuinya berikut faktor yang memengaruhi perhitungan daging karkas ayam.

 

1. Jenis Kelamin

 

Hal pertama yang berpengaruh terhadap perhitungan daging karkas ayam adalah jenis kelamin. Bukan rahasia umum lagi jika karkas ayam dengan jenis kelamin jantan (ayam jantan) lebih berat dibandingkan dengan jenis kelamin betina (ayam betina). Faktor penyebabnya adalah pertumbuhan dan perkembangan ayam jantan lebih signifikan pada bagian paha, sayap, betis dan dada. Sedangkan pada ayam betina pertumbuhan dan perkembangan pada bagian tersebut melambat sehingga berat badannya sedikit berubah.

 

2. Kulit

 

Penyebab perhitungan daging karkas ayam menjadi berat adalah kulit yang tebal dan cukup banyak. Saat menjual daging karkas di pasaran, kulitnya tidak akan dihilangkan. Sehingga akan dijual bersama kulitnya. Jika yang dijual tanpa kulit maka daging karkas tersebut beratnya akan berkurang. Di dalam kulit tersebut akan terdapat lapisan lemak yang tebal. Secara langsung lemak tersebut akan berpengaruh terhadap perhitungan daging karkas ayam.

 

3. Pakan dan Air Minum

 

Pakan dan air minum dapat menjadi faktor penyebab perhitungan daging karkas ayam berubah. Semakin banyak konsumsi pakan dan sedikit minum, hasilnya bobot badan ayam akan bertambah (jika ayam sehat). Berbeda lagi jika rendahnya konsumsi pakan dan banyak konsumsi air minum, akan membuat karkas ayam berbobot rendah. Air minum akan berada di saluran pencernaan dan menyebabkan nilai karkas menjadi berkurang. Ayam yang terlihat gemuk tidak selamanya berisi daging namun bisa berisi air dan pakan.

 

4. Jeroan (usus, hati, ampela, jantung)

 

Saat jeroan ayam masih melekat pada daging ayam, maka persentase daging karkas ayam akan lebih berat dibandingkan daging karkas tanpa jeroan. Hal itu dikarenakan jeroan menyumbang bobot ayam sebesar 7%. Sehingga jika jantung, ampela, hati, dan ususnya dihilangkan maka berat karkas ayam akan menjadi berkurang. Namun, jeroan bisa di jual belikan secara terpisah seperti ceker dan kepala ayam.

 

5. Tulang

 

Faktor penyebab selanjutnya adalah bagian tulang ayam. Tulang ayam akan membuat perhitungan karkas ayam menjadi lebih berat. Umumnya ayam fillet (daging ayam tanpa tulang) akan memiliki berat yang lebih rendah dibandingkan daging dengan tulang. Daging karkas ayam yang mengandung banyak tulang adalah bagian punggung, leher dan juga sayap.

 

6. Umur Ayam

 

Umur ayam dapat menjadi faktor penyebab perhitungan daging karkas ayam berubah. Ayam yang dipotong lebih dini (muda) memiliki daging yang lebih rendah dibandingkan ayam yang cukup umur. Sangat disarankan untuk peternak ayam (broiler), sebaiknya memanen ayam yang cukup umur. Jangan terlalu tua dan muda. Jika terlalu tua daging ayam akan menjadi alot sedangkan terlalu muda akan membuat daging ayam berbobot rendah.

 

Jadi jangan heran saat menimbang ayam hidup, daging ayam utuh, dan daging karkas akan memiliki perhitungan (berat badan) yang berbeda. Semoga bermanfaat.  

 Baca juga : Vitamin Ayam, Sebaiknya Kapan Diberikan ?