Faktor Penyebab Harga Telur Merangkak Naik

  • Selasa, 08 Desember 2020 11:12
  • Podomoro Feedmill
<p><span style="font-size: 12pt;">Memasuki puncak musim hujan yang telah diprediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi...</span></p>

Memasuki puncak musim hujan yang telah diprediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), mengakibatkan beberapa bahan pokok sudah mengalami kenaikan, salah satunya komoditas telur ayam. Menurut Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat), memasuki bulan Desember 2020 harga telur ayam ras terus bergerak naik dengan harga bervariasi disetiap daerah. Sebenarnya, banyak faktor penyebab yang memengaruhi harga telur ayam ras merangkak naik, berikut penjelasannya.

 

1. Permintaan Meningkat

 

Setiap kali permintaan telur di masyarakat tinggi, misalnya akhir tahun yang sering adanya hajatan atau tradisi selamatan dan syukuran. Belum lagi menjelang Natal dan Tahun Baru pasti harga telur akan semakin meningkat. Namun, jika di asumsikan permintaan tetap, maka harga telur dapat dipengaruhi oleh jumlah pasokan telur ke pasar.

 

2. Musim Hujan, Produksi Telur Menurun

 

Memasuki puncak musim hujan, produksi telur di kandang relatif menurun. Bisa disebabkan kondisi ayam yang stres dan imunitas menurun karena perubahan cuaca, atau faktor infeksi mikroorganisme. Mengingat bahwa, virus, bakteri, dan protozoa bahkan jamur sangat cepat berkembangbiak dengan kondisi tempat yang lembab. Hal ini secara langsung dapat memicu penurunan produksi telur di kandang. Jumlah pasokan yang menurun dengan permintaan tetap bahkan meningkat mengakibatkan kenaikan harga telur konsumsi.

 

3. Harga Pakan Naik

 

Ketidakstabilan harga telur konsumsi bahkan harga telur yang semakin naik berasal dari harga pakan ternak (ayam) yang tinggi. Kenaikan bahan baku pakan seperti jagung karena pasokan kurang berakibat pada harga pakan ikut naik. Selain itu bahan baku pakan kadang masih impor, belum lagi harga komoditas bahan pangan mengalami kenaikan, hal ini menjadi salah satu penyebab harga telur dipasaran naik. Untuk itu, diperlukan adanya pengawasan yang ketat terhadap penjualan harga pakan ternak.

 

Selain harga pakan naik, banyak peternak yang mengeluhkan kualitas pakan ternak yang berbeda dengan biasanya (semakin turun). Sehingga menyebabkan produksi telur cenderung turun karena perubahan kualiatas pakan.

 

4. DOC dan Pullet (Ayam Remaja) Langka

 

Selain harga pakan ternak naik, juga ada sapronak lainnya yang mengakibatkan harga telur ras atau konsumsi naik. Yaitu, ketersediaan DOC (Day Old Chick) dan pullet yang semakin langka, ditambah lagi banyak ayam produksi yang waktunya afkir. Sehingga, harga DOC dan pullet ayam petelur mengalami kenaikkan (mahal).

 

Perlu diketahui, saat ini harga telur konsumsi dari kandang mengalami kenaikkan atau lebih tinggi dari biasannya. Tidak menuntut kemungkinan harga telur di pasar juga akan semakin meningkat. Semoga bermanfaat.

 

Di artikel sebelumnya, mimin membahas tentang Brooding, Kalian bisa langsung cek di link Strategi Brooding Nyaman Di Musim Hujan