Domba Ekor Gemuk, Pilihan Menguntungkan Dengan Teknik Ternak Efektif

Senin, 04 Agustus 2025 09:08 Podomoro Feedmill

Domba ekor gemuk awalnya banyak berkembang di wilayah Jawa Timur, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, khususnya Lombok. Namun, kini populasinya telah menyebar dan dapat

Beternak domba bisa jadi pilihan bisnis yang sangat menguntungkan, apalagi jika kamu memilih jenis domba dengan nilai jual tinggi dan mudah beradaptasi. Salah satu yang paling diminati di Indonesia adalah domba ekor gemuk. Sesuai namanya, domba ini punya ekor besar berisi lemak yang jadi keunggulan utamanya.Untuk sukses dalam usaha ternak ini, kamu perlu memahami keunggulan, ciri khas, dan cara memelihara domba ekor gemuk secara optimal. Artikel ini akan membahas semua hal penting sebelum kamu memulai budidaya domba jenis ini.

 

Sejarah Domba Ekor Gemuk

 

Domba ekor gemuk awalnya banyak berkembang di wilayah Jawa Timur, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, khususnya Lombok. Namun, kini populasinya telah menyebar dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia. Di Pulau Jawa, domba ekor gemuk juga sering disebut Domba Kibas. Selain itu, jenis ini juga dikenal sebagai domba Donggala, yang kini telah dipatenkan sebagai domba ekor gemuk lokal Palu, Sulawesi Tengah.

 

Domba ekor gemuk berasal dari Asia Barat atau India, dibawa masuk ke Nusantara oleh pedagang Arab pada abad ke-18. Kemudian, sekitar tahun 1731 hingga 1779, pemerintah Hindia Belanda juga turut mengimpor domba Kirmani, yaitu domba ekor gemuk dari Persia, semakin memperkaya ragam genetik domba ini di Indonesia.

 

Ciri-Ciri Domba Ekor Gemuk

 

Sebelum membeli atau membudidayakan domba ekor gemuk, penting untuk memahami ciri-ciri fisiknya. Berikut adalah karakteristik utama domba ekor gemuk:

 

1. Ekor yang Besar dan Berlemak

Ini adalah ciri paling menonjol. Ekornya berukuran besar dan dipenuhi lemak. Lemak ini berfungsi sebagai cadangan energi, sangat membantu di musim kemarau atau saat pakan terbatas.

 

2. Tubuh Sedang dengan Warna Putih

Domba ekor gemuk umumnya memiliki tubuh berukuran sedang. Bulu-bulunya kasar dan kebanyakan berwarna putih, meskipun kadang ada variasi warna sedikit di kepala atau kaki.

 

3. Kepala Kecil dan Tidak Bertanduk

Baik domba jantan maupun betina biasanya tidak memiliki tanduk, dan bentuk kepalanya cenderung kecil. Ini membuat domba lebih jinak dan mudah ditangani, terutama saat pemeriksaan kesehatan atau pemberian pakan.

 

4. Sangat Tahan terhadap Iklim Panas

Domba ini mampu hidup dan berkembang biak dengan baik di wilayah panas, kering, bahkan gersang.

 

5. Produktif Secara Daging dan Reproduksi

Domba ekor gemuk unggul tidak hanya dalam kualitas daging, tetapi juga dalam tingkat produksi anak.

 

Keunggulan Domba Ekor Gemuk

 

Domba ekor gemuk awalnya berasal dari daerah kering di Timur Tengah dan Asia Tengah. Namun, kini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia karena kemampuannya beradaptasi baik di lingkungan tropis. Jenis ini memiliki berbagai kelebihan, antara lain:

 

1. Mudah Beradaptasi di Lingkungan Kering

Domba ekor gemuk bisa hidup dengan baik di daerah panas dan kering, seperti Nusa Tenggara atau daerah tandus di Pulau Jawa. Kemampuannya bertahan di iklim ekstrem menjadikannya pilihan ideal untuk wilayah dengan curah hujan rendah. Kamu tidak perlu khawatir soal pakan melimpah karena domba ini bisa bertahan meski dalam kondisi kekurangan hijauan.

 

2. Daging Berkualitas dan Bernilai Tinggi

Alasan utama domba ini banyak dipilih adalah kualitas dagingnya yang sangat baik. Daging domba ekor gemuk terkenal empuk, gurih, dan mengandung lemak yang pas untuk menambah cita rasa. Ini membuatnya sangat cocok untuk konsumsi rumah tangga, rumah makan, hingga kebutuhan kurban dan akikah.

 

3. Efisien dalam Menyimpan Energi

Lemak di bagian ekor berfungsi sebagai cadangan energi, sangat membantu saat asupan pakan menurun. Fitur ini membuat domba tetap sehat dan aktif, bahkan di musim kemarau panjang.

 

4. Cepat Berkembang Biak

Domba ekor gemuk memiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Seekor induk bisa melahirkan 2 kali dalam setahun, dengan 1–2 anak setiap kelahiran. Ini berarti populasi ternakmu bisa bertambah dengan cepat. Dengan manajemen reproduksi yang baik, kamu bisa memperluas skala usaha tanpa sering membeli bibit baru.

 

5. Harga Jual Stabil dan Menguntungkan

Permintaan pasar terhadap domba ekor gemuk cukup tinggi, baik untuk konsumsi maupun keperluan keagamaan. Jenis domba ini dihargai lebih tinggi karena kualitas daging dan daya tahan tubuhnya. Kamu bisa mendapatkan keuntungan yang stabil, bahkan di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.

 

Cara Ternak Domba Ekor Gemuk

 

Mengetahui keunggulan dan ciri-cirinya saja tidak cukup. Agar ternakmu benar-benar sukses, kamu perlu menerapkan teknik pemeliharaan yang tepat. Berikut langkah penting yang harus kamu lakukan untuk beternak domba ekor gemuk secara efektif:

 

1. Pilih Bibit Unggul dan Berkualitas

Bibit menjadi penentu utama keberhasilan ternak. Pilih domba yang sehat, aktif, dan tidak cacat. Pastikan tubuhnya proporsional, ekor besar berlemak, dan bebas dari tanda-tanda penyakit seperti kudis atau luka. Jangan tergoda harga murah jika kualitasnya diragukan, karena bisa berujung kerugian jangka panjang.

 

2. Siapkan Kandang yang Bersih dan Nyaman

Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik, terlindung dari hujan, dan tidak terlalu lembap. Idealnya, setiap domba memiliki ruang 1,5 meter persegi agar tidak stres dan bisa bergerak bebas. Pastikan juga ada sistem drainase yang baik agar kotoran tidak menumpuk dan menyebabkan penyakit.

 

3. Beri Pakan Berkualitas Secara Teratur

Pakan utama bisa berupa rumput gajah, daun lamtoro, atau jerami yang difermentasi agar nutrisinya maksimal. Tambahkan konsentrat dan suplemen vitamin agar pertumbuhan domba optimal, terutama pada fase pembesaran. Jangan lupa sediakan air bersih setiap hari dan hindari pakan yang sudah basi atau terkontaminasi.

 

4. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Vaksinasi dan pemberian obat cacing secara berkala penting untuk menjaga kesehatan ternakmu. Amati gejala seperti lesu, tidak nafsu makan, atau bulu rontok yang bisa jadi tanda awal penyakit. Dengan perawatan rutin, kamu bisa menghindari kerugian akibat kematian domba secara mendadak.

 

5. Atur Reproduksi dengan Baik

Catat masa birahi, waktu kawin, dan jadwal melahirkan untuk memaksimalkan reproduksi. Gunakan pejantan unggul agar keturunan memiliki kualitas daging dan daya tahan yang bagus. Pemisahan anak dan induk perlu dilakukan secara bertahap agar anak tumbuh sehat dan tidak stres.

 

Domba ekor gemuk merupakan pilihan tepat jika kamu ingin memulai usaha ternak dengan potensi keuntungan besar. Mulai dari kemampuannya beradaptasi di lingkungan ekstrem, kualitas daging yang unggul, hingga reproduksi yang produktif, semuanya membuat jenis ini sangat layak dikembangkan.