Coryza pada Ayam: Faktor Penyebab, Gejala, dan Tips Pengendalian

Selasa, 03 Juni 2025 15:06 Podomoro Feedmill

Lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang sangat memengaruhi kesehatan ternak. Salah satu kondisi yang patut diwaspadai adalah peralihan musim, di mana perubaha

Lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang sangat memengaruhi kesehatan ternak. Salah satu kondisi yang patut diwaspadai adalah peralihan musim, di mana perubahan cuaca kerap menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan. Curah hujan yang tinggi, suhu rendah, serta kelembapan udara yang meningkat menciptakan lingkungan ideal bagi berkembangnya berbagai agen penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, protozoa, endoparasit, dan ektoparasit. Di antara berbagai penyakit yang sering muncul, gangguan pada sistem pernapasan menjadi yang paling dominan.

 

Salah satunya adalah penyakit coryza, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “snot”. Penyakit ini cukup populer, khususnya pada ayam layer, karena sering kali muncul secara berulang dan sulit dikendalikan. Lalau bagaimana sebenarnya peran kondisi lingkungan, terutama saat peralihan musim, dalam memicu dan memperparah kejadian penyakit ini?

 

Penyebab Penyakit Coryza Pada Ayam

 

Sebelum mengenali gejala coryza pada ayam, penting untuk memahami penyebab utamanya. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Avibacterium paragallinarum, yang meskipun hanya bertahan selama 4–5 jam di luar inang, sangat mudah menular ke ayam lain dalam waktu singkat. Coryza menyerang saluran pernapasan bagian atas dan dapat menyebar melalui kontak langsung antar ayam maupun lewat peralatan kandang yang terkontaminasi. Gejala biasanya muncul dalam 24–72 jam setelah infeksi.

 

Selain bakteri, kondisi lingkungan yang buruk juga menjadi pemicu utama. Lingkungan kandang yang lembap, terutama saat musim hujan, meningkatkan kadar amonia yang dapat memperparah gangguan pernapasan dan mempercepat penyebaran penyakit. Oleh karena itu, menjaga suhu kandang antara 25–28°C menjadi langkah penting dalam pencegahan. Peralatan ternak seperti wadah pakan dan air yang tercemar oleh lendir atau cairan hidung ayam yang sakit juga menjadi sumber penularan yang signifikan. Kebersihan kandang dan sanitasi peralatan harus dijaga ketat agar wabah tidak meluas.

 

Gejala Penyakit Coryza Pada Ayam

 

Mengenali gejala coryza sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Berikut adalah tanda-tanda utama yang perlu diwaspadai:

 

1.      Pembengkakan di Area Wajah dan Mata

Salah satu gejala yang paling mencolok adalah pembengkakan di sekitar mata dan wajah. Kelopak mata bisa membengkak akibat peradangan, disertai keluarnya air mata hingga mata menutup. Dalam kasus lanjut, mata bisa berisi material padat kekuningan seperti keju, yang bila tidak ditangani dapat menyebabkan kebutaan, baik pada satu sisi (unilateral) maupun kedua sisi (bilateral).

 

2.      Lendir di Hidung dan Kepala Sering Menggeleng

Ayam yang terinfeksi biasanya mengeluarkan lendir dari hidung dan sering menggelengkan kepala untuk membersihkan saluran napasnya. Lendir ini awalnya berwarna kuning encer, namun dapat berubah menjadi kental dan bernanah, bahkan mengeluarkan bau tidak sedap seperti telur busuk.

 

3.      Lesu, Mengantuk, dan Turunnya Nafsu Makan

Perubahan perilaku juga menjadi indikator penting. Ayam tampak lesu, sering mengantuk, dan kehilangan nafsu makan. Akibatnya, berat badan dan daya tahan tubuh menurun drastis dalam waktu singkat.

 

Dengan memahami gejala-gejala ini, peternak dapat segera mengambil langkah pencegahan dan pengobatan sebelum kondisi memburuk.

 

Cara Mengobati Penyakit Coryza Pada Ayam

 

Penyakit coryza pada ayam harus segera ditangani untuk mencegah penularan yang luas dan menghindari kematian massal di peternakan. Berikut beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan:

 

1.      Pemberian Antibiotik

Pengobatan utama dilakukan dengan pemberian antibiotik yang diresepkan oleh dokter hewan. Antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Sebelum pemberian, biasanya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan ayam tidak resisten terhadap obat tersebut.

 

2.      Obat Alami (Pengobatan Alternatif)

Sebagai alternatif sementara, campuran bawang putih halus dan satu sendok makan cuka dapat diberikan untuk meredakan peradangan dan pembengkakan. Namun, pengobatan ini bersifat suportif dan tidak seefektif antibiotik.

 

3.      Terapi Suportif

Pemberian multivitamin seperti vitamin B kompleks dapat membantu mempercepat pemulihan, meningkatkan stamina, dan merangsang nafsu makan. Dosis sebaiknya tetap dalam pengawasan dokter hewan untuk menghindari efek samping.

 

4.      Isolasi Ayam yang Terinfeksi

Ayam yang menunjukkan gejala harus segera dipisahkan dari populasi utama. Tempat isolasi harus hangat, kering, dan memiliki ventilasi baik untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

 

Cara Mencegah Penyakit Coryza Pada Ayam

 

Penyakit coryza bisa menjadi ancaman serius bagi peternakan ayam. Untuk mencegah penyebaran dan mengurangi risiko infeksi, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

 

1.      Vaksinasi Rutin

Karena pengobatan coryza tidak selalu mudah, vaksinasi menjadi langkah pencegahan utama. Vaksin diberikan untuk membentuk kekebalan tubuh ayam terhadap bakteri penyebab penyakit. Idealnya, vaksinasi dilakukan dua tahap: pertama saat ayam berusia 6–9 minggu, kemudian diulang pada usia 12–18 minggu untuk memastikan efektivitas dan daya tahan kekebalan.

 

2.      Perbaikan Manajemen Pemeliharaan Kandang

Selain vaksinasi, kunci penting dalam pencegahan penyakit coryza terletak pada manajemen pemeliharaan kandang yang baik. Kebersihan dan kenyamanan lingkungan kandang harus menjadi prioritas.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:

·       Membersihkan tempat makan dan minum secara rutin, guna mencegah kontaminasi bakteri dari sisa pakan atau air yang kotor.

·       Menjaga litter tetap kering dan bebas debu, karena kelembapan tinggi dan debu dapat menjadi pemicu berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit.

·       Menjaga ventilasi kandang tetap optimal, agar sirkulasi udara lancar, suhu tetap stabil, dan kadar amonia tidak meningkat—terutama di musim hujan atau saat kelembapan tinggi.

·       Mengelola kepadatan populasi, khususnya saat musim kawin, dengan merencanakan jumlah ternak agar kandang tidak terlalu padat dan ayam tidak mudah stres.

 

Manajemen kandang yang baik bukan hanya mencegah penyakit, tetapi juga menunjang produktivitas dan kesejahteraan ternak secara keseluruhan.

 

3.      Pemberian Suplemen Pendukung

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam, Anda dapat memberikan suplemen seperti vitamin dan mineral. Suplemen ini membantu menjaga stamina, mendukung sistem imun, dan mempercepat pemulihan jika ayam mengalami stres atau gejala awal penyakit.

 

Dengan kombinasi vaksinasi, manajemen kandang yang baik, dan dukungan nutrisi, risiko penyakit coryza dapat ditekan secara signifikan. Pencegahan yang konsisten jauh lebih efektif dan ekonomis dibandingkan dengan pengobatan saat wabah terjadi.