Colibacillosis (E. coli) Pada Ayam

  • Selasa, 10 Mei 2022 10:05
  • Podomoro Feedmill
Penyakit Colibacillosis disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri E. coli adalah bakteri...

Colibacillosis merupakan penyakit yang tidak kenal musim dan seringkali dijumpai dalam peternakan ayam. Penyakit Colibacillosis disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri E. coli adalah bakteri enterik gram negatif dan merupakan flora normal di saluran pencernaan hewan, namun dapat menimbulkan penyakit apabila populasinya meningkat. Penyakit ini dapat menular baik secara vertikal melalui induk ke anaknya dan secara horisontal melalui kontak langsung maupun tidak langsung dari ayam yang sakit. Selain itu, penyakit ini dapat berupa infeksi primer atau sebagai penyakit utama maupun infeksi sekunder yang mengikuti penyakit lain.

 

Selaput Putih Jantung Ayam Pada Colibacillosis

 

Nekropsi atau pemeriksaan bedah bangkai merupakan langkah diagnosa berikutnya dalam rangka memperoleh gambaran lebih jelas terhadap kasus penyakit yang diperoleh dari pengamatan perubahan organ-organ tubuh ayam. Pada saat melakukan nekropsi sering ditemukan perubahan organ seperti adanya selaput putih pada jantung, telur pecah di dalam rongga perut dan ovarium mengalami perdarahan. Perubahan-perubahan tersebut dapat mengarah ke penyakit colibacillosis. 

 

Perubahan-perubahan lainnya yang sering dijumpai yaitu air sacculitis (radang pada air sac), perihepatitis (radang pada hati) dan peritonitis  (radang selaput rongga perut). Angka kesakitan yang ditimbulkan dari serangan Colibacillosis cukup bervariasi, dengan angka kematian berkisar 5-20%. Akan tetapi diperlukan penggalian informasi yang lebih lengkap lagi untuk memperkuat arahan diagnosa. 

 

Penanganan Colibacillosis Pada Ayam

 

1. Culling (seleksi) ayam dengan gejala penyakit parah, karena dapat berperan sebagai sumber penularan dan pada kondisi parah tingkat kesembuhan penyakitnya relatif kecil.

 

2. Pengobatan dengan antibiotik yang efektif untuk bakteri Gram negatif. Pada kasus yang belum parah dapat diberikan antibiotik melalui air minum misalnya golongan antibiotik fluoroquinolon dengan nama antibiotik Enrofloxacin atau Ciprofloxacin. Namun jika kondisi ayam sulit untuk minum, antibiotik injeksi dapat menjadi pilihan. Rolling antibiotik dari golongan yang berbeda, ketepatan dosis, serta lama pemberian antibiotik perlu diperhatikan untuk menghindari resistensi antibiotik.

 

3. Pemberian vitamin untuk meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuh.

 

4. Desinfeksi kandang dan lingkungan setiap hari untuk mengurangi bibit penyakit di lingkungan.

 

5. Perbaikan manajemen pemeliharaan seperti pengaturan kepadatan, memastikan sirkulasi udara baik, manajemen litter (sekam) agar tidak basah dan lembap, serta kontrol kadar amonia.

 

Langkah Pencegahan Colibacillosis

 

1. Seleksi atau culling DOC dengan kualitas tidak baik seperti pusar belum menutup, dubur basah karena dapat menyebabkan penularan bakteri E. coli.

 

2. Menekan munculnya faktor pemicu colibacilloisis, seperti kepadatan ayam yang tinggi, ventilasi udara yang buruk, litter (sekam) yang basah dan lembap, kadar amonia tinggi, adanya penyakit saluran pernapasan, dan kondisi stres.

 

3. Melakukan sanitasi kandang dan peralatan. Setelah kandang dibersihkan, semprot dengan larutan desinfektan dengan kandungan kombinasi formaldehyde, glutaraldehyde dan benzalkonium chloride yang berspektrum luas, kemudian diistirahatkan 2 minggu. Tiga hari sebelum DOC masuk, dapat dilakukan penyemprotan desinfektan kembali.

 

4. Sanitasi air minum menggunakan antiseptik. Saat terjadi kasus colibacillosis program desinfeksi dapat dilakukan pada malam hari setelah pengobatan selesai dilakukan. Selain itu perlu dilakukan pengecekan air minum secara berkala. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Laboratorium.

 

5. Desinfeksi tempat pakan dan minum, secara periodik. 

 

6. Membatasi tamu dan mencegah hewan liar masuk kandang.

 

Agar penyakit ini tidak terjadi secara berulang dibutuhkan metode pendekatan baru dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu yang memperhatikan interaksi semua komponen beserta lingkungannya terkait pengaruh terhadap kejadian dan cara penyebaran penyakit pada ayam broiler/layer. Sehingga hal lain seperti manajemen kandang dan tidak lupa biosekuriti bagi karyawan juga harus diperhatikan. Semoga bermanfaat.