Cegah Penyakit Aspergillosis Pada Ayam Sejak Dini, Ini Tipsnya!!

  • Sabtu, 16 Maret 2024 11:03
  • Podomoro Feedmill
Aspergillosis adalah penyakit yang biasanya terjadi akibat ayam menghirup spora jamur dari pakan atau litter yang terkontaminasi. Aspergillosis disebabkan oleh jamur.....

 

Persoalan jamur tidak hanya dialami manusia namun jamur pun ikut menyerang ayam di peternakan. Dampak kerugian yang akan dialami peternak tidak sedikit, kasus jamur juga tidak hanya terjadi saat musim penghujan. Disaat musim kemarau pun kasus ini bisa ditemukan, terlebih seperti saat ini dikategorikan sebagai kemarau basah (musim kemarau yang masih disertai hujan). Oleh karena itu, kita perlu mewaspadai masalah ini dengan amat teliti. Salah satu penyakit yang menyerang  adalah Aspergillosis.

Apa itu Aspergillosis?

 

Aspergillosis adalah penyakit yang biasanya terjadi akibat ayam menghirup spora jamur dari pakan atau litter yang terkontaminasi. Aspergillosis disebabkan oleh jamur Aspergillus sp. Spesies yang paling sering menyerang ayam adalah Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigatus. A. fumigatus sering ditemukan pada material organik seperti telur, sekam, pakan, serta peralatan (mesin inkubator). Jamur Aspergillus fumigatus dapat berkembang pada bahan organik di lingkungan lembab pada suhu +25°C dan dapat tumbuh dengan baik di suhu 37°C - 60°C.

 

Sedangkan A. flavus lebih sering ditemukan pada bahan baku pakan. Aspergillus akan menghasilkan banyak spora. Spora tersebut berukuran sangat kecil dan ringan sehingga mudah menyebar di udara dan mencemari pakan, sekam, jerami, biji-bijian, kandang, dsb

Banyak yang menyepelekan penyakit ini karena bukan bagian dari penyakit viral yang menyerang ayam. Padahal, penyakit ini memiliki dampak yang besar bagi ayam. Meskipun jarang ditemukan penyakit tersebut sering dijumpai pada ayam pedaging maupun petelur. Aspergillosis ini penyakit yang menyerang bagian pernapasan ayam. Apabila Aspergillosis menyerang ayam muda, maka dampaknya adalah kematian. Sedangkan, untuk ayam yang lebih tua dampaknya adalah mengganggu performa produksi ayam. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui apa saja penyebab, gejala, serta mengatasi dan mencegahnya.

 

Gejala Klinis Aspergillosis

 

Peternak dapat mengetahui apakah ayam sedang terserang penyakit tersebut dengan cara melihat gejala-gejala yang akan muncul, berikut adalah gejala ayam terkena Aspergillosis, antara lain:

 

1.      Anak Ayam

-          Nafsu makan menurun secara drastis, hingga berujung tidak mau makan

-          Anak ayam yang memiliki aspergillosis akan memiliki warna kebiruan dikepalanya

-          Ayam akan susah untuk bernapas

-          Ayam akan tampak seperti mengantuk terus, serta malas beraktivitas dan bergerak

-          Apabila jamur masuk dan mengkontaminasi selaput lender mata, maka mata anak ayam akan mengalami peradangan. Biasanya mata akan tertutup oleh cairan kuning yang kental serta membuat bulu sekitar mata akan lengket. Gejala ini disebut sebagai ocular

 

2.      Ayam Dewasa

-          Suara napasnya menjadi kasar dan menciap

-          Paruh ayam terbuka

-          Fases ayam biasanya berubah berwarna kuning

-          Nafsu makan ayam menurun sehingga badannya akan kurus karena kekurangan nutrisi.

 

Penanganan Penyakit Aspergillosis

 

Secara umum terapi yang efektif untuk menangani aspergillosis pada ayam tidak ada. Oleh karena itu, saat Aspergillus sp. menyerang, usaha yang dapat kita berikan adalah :

 

1)      Lakukan culling pada ayam yang kondisinya parah.

 

2)      Tingkatkan stamina tubuh ayam dengan memberikan vitamin dosis tinggi (vitamin high concentrate) seperti Fortevit.

 

3)      Terapi efektif untuk penyakit aspergillosis sebenarnya sampai saat ini masih belum berkembang. Meski demikian, untuk membantu meringankan aspergillosis bisa diberikan anti jamur cupri sulfat 1 gram/5 liter air minum selama 3 hari serta nistatin 100 g/ton pakan.

 

4)      Berikan antibiotik untuk menekan infeksi sekunder (bakterial). Misalnya dengan memberikan Neo Meditril selama 5 hari berturut-turut.

 

Pencegahan Penyakit Aspergillosis

 

Kerugian yang cukup besar akibat kontaminasi jamur ini menyadarkan kita bahwa upaya pencegahan penting untuk dilakukan. Untuk itu, beberapa langkah tips  pencegahan yang bisa kita lakukan ialah :

 

1)      Sanitasi dan desinfeksi gudang ransum, egg tray, peti telur, keranjang ayam, dll., sebelum digunakan. Untuk desinfeksi peternak bisa menggunakan TRIPLE KILL yang berguna membuhuh pertumbuhan virus, jamur maupun protozoa.

 

2)      Lakukan pemeriksaan kualitas bahan baku ransum secara rutin, terutama saat kedatangan bahan baku.

 

3)      Selama penyimpanan bahan baku atau ransum, hendaknya dilakukan pengecekan secara rutin dan jika teridentifikasi ada jamur yang tumbuh, segera panaskan (>71-100°C) atau jemur ransum agar jamurnya mati.

 

4)      Berikan bahan penghambat pertumbuhan jamur (mold inhibitor), terutama musim penghujan.

 

5)      Aspergillosis tidak hanya mengontaminasi ransum, namun bisa juga tumbuh di sekam maupun peralatan kandang yang terbuat dari kayu atau bambu. Oleh karena itu, kebersihan dan kelembapannya harus diperhatikan. Jika sistem kandang postal, gunakan sekam yang kering, tambah ketebalan sekam (8-12 cm) dan segera ambil dan ganti sekam yang basah.

 

6)      Bersihkan tempat ransum dan tempat minum. Apabila menggunakan tempat minum talang (pipa PVC), disikat dan dibilas dengan air bersih.

 

7)      Sisa ransum yang basah dan menggumpal di tempat ransum harus segera dibersihkan agar tidak ditumbuhi jamur.

 

8)      Hindari aktivitas pengocoran ransum dengan air untuk merangsang nafsu makan ayam secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko tumbuhnya jamur.

 

9)      Bagi peternak self mixing, tingkatkan periode pembersihan mesin grinder maupun mixer, misalnya 2-7 hari sekali. Sisa ransum, terutama yang berupa serbuk yang terdapat pada kedua alat itu akan menjadi sumber kontaminasi jamur pada bahan baku ransum lainnya.

 

10)  Pastikan penyimpanan ransum dilakukan dengan baik.

 

Meskipun kasus Aspergillosis ini jarang ditemukan, namun peternak tidak boleh menganggap remeh. Sedikit saja penyakit tercemar, maka peternak akan merugi karena biaya pakan yang dikeluarkan tidak sebanding dengan performa ayam yang di dapatkan. Mulai sekarang perhatikan kualitas pakan dan kebersihan lingkungan di sekitar ayam. Semoga bermanfaat.