Jumat, 15 Maret 2024 10:03 Podomoro Feedmill
Hingga
saat ini ayam broiler masih menjadi salah satu ras ayam pedaging yang digemari
oleh masyarakat. Tentu saja karena kelebihannya yaitu rasa yang lezat dan
daging yang banyak jumlahnya. Namun, dalam membesarkan ayam broiler, kita harus
mewaspadai penyakit pada ayam broiler yang tentu saja sangat merugikan.
Salah
satu penyakit menular yang merugikan peternak apabila tidak ditangani secara
maksimal adalah parathyphoid. Penyakit paratifoid pada ayam
tentunya akan menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap para peternak.
Karena seperti yang bisa diketahui sendiri, ayam yang terserang penyakit apapun
tentunya membutuhkan tindakan pengobatan.
1. Apa Itu
Penyakit Parathyphoid
Infeksi
paratifoid merupakan suatu penyakit pada unggas yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella sp., penyakit ini dikenal juga dengan nama
salmonelosis. Paratifoid menimbulkan penyakit yang bersifat septisemik akut
pada ayam muda ataupun infeksi pencernaan kronis pada ayam dewasa. Penyakit ini
ditandai dengan adanya diare dan nekrosis fokal pada berbagai organ.
Salmonelosis cenderung menimbulkan penyakit yang bersifat kronis dan dapat
menimbulkan gangguan pertumbuhan, gangguan produksi meningkatkan jumlah ayam
afkir serta meningkatkan kepekaan ayam terhadap berbagai macam penyakit
lainnya.
2. Penyebab
Penyakit Parathyphoid
Penyebab
utama dari penyakit paratifoid adalah bakteri dari kelompok Salmonella sp, yang
mana bakteri ini bersifat fakultatif anaerob dan negative. Asal mula Salmonella
sp. Biasanya dari pencemaran kotoran ternak saat dipotong, kotoran manusia,
atau air bersih yang sudah tercemar kotoran yang mengandung bakteri pathogen.
Bakteri
ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga apabila lingkungan di
sekitarnya bersifat fluktuatif, maka bakteri ini tidak dapat hidup dalam jangka
waktu yang lama. Beberapa ahli melaporklan bahwa Salmonella typhimurium akan
mati dalam waktu 5 menit pada temperatur 60° C. Salmonella dapat hidup selama
13 bulan pada karkas yang disimpan pada temperatur -21° C setelah terlebih
dahulu dibekukan pada temperatur -37° C.
3. Gejala
Penyakit Parathyphoid
Ayam yang terserang parathyphoid, umumnya menunjukkan gejala sebagai berikut:
1) Ayam akan kehilangan nafsu makan
tetapi konsumsi air meningkat, sehingga badan ayam akan menjadi kurus.
2) Anak ayam
akan terlihat selalu lesu dan juga mengantuk serta ayam berdiri pada satu kaki dengan kepala tertunduk,
mata tertutup, sayap menggantung dan bulu berdiri.
3) Anak ayam
selalu menundukkan kepalanyadan Mata
sering tertutup dan sayap-sayapnya tampak menggantung.
4) Anak ayam
tampak kedinginan cenderung
untuk mengumpul dibawah pemanas, serta mengalami diare prufus yang
encer, disertai oleh material menyerupai pasta yang melekat di daerah kloaka
dan sekitamya.
5) Kadang-kadang
terlhat adanya konjungthris dan kebutaan akibat kekeruhan pada kornea dan
adanya eksudat kaseus di dalam bola mata.
Infeksi pada ayam dewasa umumnya tidak
menunjukkan gejala klinis tertentu. Infeksi akut pada ayam dara atau ayam
dewasa jarang terjadi pada kondisi alami. gejala klinis yang terlihat pada ayam
yang terinfeksi dengan Salmonella typhimurium, meliputi dlare yang disertai
oleh depresi dan kelemahan umum, sayap menggantung dan bulu berdiri.
4. Cara
Mengatasi Penyakit Parathyphoid
a. Pisahkan Ayam Yang Menunjukkan Gejala Dari Penyakit Ini
Untuk mengatasi penyakit paratifoid
pada ayam, Anda bisa memisahkan terlebih dahulu ayam yang bergejala dari
kawanannya. Tujuannya adalah agar ayam yang sehat tidak tertular, dan supaya
lebih mudah melakukan pengobatan pada ayam yang terjangkit penyakit ini.
b. Pemberian Antibakteri Dan Antibiotic
Biasanya ayam yang sudah terjangkit
perlu mendapatkan antibakteri serta antibiotik untuk mencegah resiko lanjutan
yang lebih besar lagi. Lalu, ada beberapa obat yang bisa diberikan pada ayam
begitu terserang penyakit yang satu ini. Di antaranya adalah gentamisin,
sulfametazin, furazolidon, dan spektinomisin, asam oksolinat, norfloksasin,
atau enrofloaksin.
c. Bersihkan Kandang & Peralatan Agar Tidak Ada Bakteri Yang Tertinggal
Langkah selanjutnya adalah membersihkan
kandang secara berkala, karena bisa jadi bakteri penyebab paratifoid masih ada
di sekitar ayam yang terkontaminasi. Begitu pula dengan peralatan yang
digunakan oleh ayam seperti tempat pakan juga litternya. Apabila Anda menyadari
tikus atau kucing sering masuk atau melewati kandang ayam, maka berilah
pengamanan ganda agar hewan tersebut tidak masuk ke kandang. Karena hewan-hewan
tersebut dapat membawa bakteri yang bisa menjangkiti ayam.
5. Pencegahan
dan Penanganan Penyakit Parathyphoid
Pencegahan
terbaik bagi ayam adalah mencegah masuknya bakteri Salmonella dan penyakit
Paratifoid pada suatu kelompok ayam dengan manajemen kandang yang baik dan
penerapan biosekuriti yang ketat. Segala prosedur pengelolaan kandang yang baik
harus diikuti, mulai dari sanitasi, desinfeksi kandang, pemberian pakan yang
bersih dari pencemaran bakteri, dan pemeriksaan kesehatan ayam secara berkala.
Sanitasi bisa dilakukan dengan menyemrotkan desinfektan di setiap kendang dan
juga peralatan pakan maupun tempat minum ayam dengan menggunakan produk TRIPLE
KILL.