CARA MENCEGAH TINGGINYA AMONIA

Senin, 07 September 2020 14:09 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">Masalah bau kandang (bau kotoran) di peternakan ayam bisa menimbulkan...&nbsp;</span></p>

Masalah bau kandang (bau kotoran) di peternakan ayam bisa menimbulkan masalah sosial, khususnya kandang yang dekat dengan pemukiman. Beberapa peternakan bahkan terancam ditutup karena masalah bau kandang. Hal ini memicu ketidaknyamanan masyarakat sekitar, seperti adanya bau yang tidak sedap dan banyaknya lalat. Terlebih lagi dengan munculnya berbagai penyakit pernapasan yang menyerang ayam akibat bau kandang tersebut. Karena, kotoran ayam yang dihasilkan setiap hari berisiko memproduksi gas amonia yang cukup tinggi. Berikut cara untuk mencegah tingginya kadar amonia.

 

Mencegah Kejadian Wet Dropping

 

Wet dropping (kotoran basah) atau diare perlu dicegah, karena amonia dalam kandang akan cepat terbentuk jika kondisi kotoran basah dan lembab. Cara pencegahannya yaitu dengan mengatasi kasus infeksi pencernaan (penyakit NE, Koksidiosis, Colibacillosis, dll) dan menyesuaikan kebutuhan protein serta garam dalam ransum dengan kebutuhan ayam.

 

Kadar garam yang terlalu tinggi di dalam ransum akan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga kotoran ayam menjadi basah. Demikian halnya dengan kadar protein yang terlalu tinggi. Hal ini terjadi karena sisa protein yang tidak tercerna akan diubah menjadi asam urat yang akan tinggi konsentrasinya di dalam ginjal sehingga akan memicu ayam minum lebih banyak. Akibatnya kotoran ayam pun menjadi basah dan encer.

 

Lakukan Manajemen Litter Dengan Baik

 

Pilih bahan litter yang berkualitas (kering, tidak berdebu, mampu menyerap air secara optimal) serta pasang litter dalam jumlah cukup (tidak terlalu tipis). Gunakan litter dengan ketebalan yaitu 8-12 cm untuk kandang postal dan 5-8 cm untuk kandang panggug. Hal ini bertujuan agar litter menjadi lebih kering dan bisa menjaga suhu hangat saat masa brooding.

 

Penambahan kapur pada kandang postal juga berfungsi membantu penyerapan air, kelembaban udara dan mencegah terjadinya koksidiosis. Lakukan pembolak-balikkan litter secara teratur setiap 3-4 hari sekali, mulai dari 4 hari sampai 17 hari. Jika jumlah litter yang menggumpal atau basah sudah banyak, lebih baik tambah litter atau ganti litter baru sampai yang menggumpal tidak terlihat.

 

Perbaiki Atap Kandang Yang Bocor

 

Perbaiki atap kandang yang bocor secepatnya dan hindari pekerjaan yang tergesa-gesa, terutama dalam mengganti air minum. Jangan sampai air tumpah ke litter dan cek kondisi instalansi tempat air minum agar tidak terjadi kebocoran air.

 

Atur Kepadatan Kandang

 

Saat awal (masa brooding) kepadatan sekitar 50-60 ekor/m2, lakukan pelebaran sekat kandang secara teratur sesuai pertumbuhan ayam sampai seluruh kandang ditempati. Dimana kepadatan ayam yang ideal adalah 15 kg/m2.

 

Perhatikan Sirkulasi Udara

 

Sirkulasi udara yang baik dengan memperhaikan manajemen buka tutup tirai kandang, jarak antar kandang jangan terlalu dekat, serta menambah blower atau fan (kipas angin).

 

Manajemen Penanganan Kotoran di Kolong Kandang 

 

Pada dasarnya konsep penanganan kotoran di kolong kandang (pada kandang panggung dan kandang baterai) ada dua macam. Pertama, kotoran diambil secara periodik. Kedua, kotoran ayam dibiarkan menumpuk di kolong kandang sampai akhir periode pemeliharaan (satu siklus). Namun, semuanya tergantung dari jenis ayam yang dipelihara (pedaging atau petelur), tinggi rendahnya kolong kandang, dan kondisi kotoran.

 

Cara lain agar kotoran ayam di kolong kandang cepat kering, peternak bisa menambahkan kapur halus sebelum dikeruk. Hindari penumpukkan kotoran ayam di daerah sekitar kandang, karena menjadi sumber penularan penyakit. Semoga Bermanfaat.

 

 

 

Bagikan :