Cara Menangani Botulisme pada Itik
Botulisme tipe C merupakan salah satu penyakit utama yang memengaruhi kesehatan itik, baik itik liar maupun itik peliharaan. Biasanya, peternak hanya perlu membiarkan penyakit tersebut sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, ada pengecualian tertentu yang perlu peternak ingat, jika ada itik yang terjangkit botulisme, jauhkan atau pisahkan itik tersebut dari kawanannya. Selain itu, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah penyakit tersebut.
Apa Itu Botulisme ?
Botulisme merupakan penyakit yang dapat meracuni itik. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit limberneck. Botulisme menyebabkan kelumpuhan pada itik, dimulai dengan kesulitan untuk naik atau menyelam ke bawah permukaan air. Kakinya akan mengalami kelumpuhan sehingga peternak mungkin melihatnya mencoba menggerakkan sayapnya saja. Selain itu, kelopak matanya tampak sayu dan lehernya tampak lesu. Kelumpuhan yang dialami juga terkadang diikuti dengan diare.
Menangani Botulisme Pada Itik
1. Perhatikan gejala-gejala yang mungkin ditunjukkan oleh itik. Setelah peternak mengetahui bahwa ada itik yang sakit, pindahkan itik tersebut dari tempat tersebut (tempat terjadinya infeksi). Peternak perlu menyediakan kandang sederhana untuk itik tersebut. Jika itik tetap dibiarkan berada di tempat asalnya, itik akan tetap terinfeksi oleh bakteri yang ada. Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua itik bisa kembali pulih. Hanya itik yang tidak terinfeksi bakteri dalam jumlah yang bisa kembali membaik.
2. Sediakan banyak air segar. Ketika melihat gejala-gejala botulisme, penting bagi peternak untuk segera menyediakan air bersih dan segar untuk itik yang terjangkit. Air membantu mendorong bakteri keluar dari tubuh itik.
3. Berikan antitoksin pada itik. Menurut para ahli, dua antitoksin utama yang dapat diberikan adalah antitoksin botulisme trivalen (A, B, E) dan antitoksin botulisme heptavalen (A, B, C, D, E, F, G). Untuk mendapatkan antitoksin bisa melalui Dokter Hewan terdekat. Penggunaan jenis antitoksin kedua (antitoksin heptavalen) juga disarankan untuk menangani jenis-jenis botulisme yang lain. Biasanya, penanganan menggunakan antitoksin tidak perlu dilakukan. Selain tidak praktis, penangangan juga perlu dilakukan sedini mungkin ketika gejala-gejala botulisme belum begitu tampak jelas.
4. Obati luka yang ada. Terkadang, botulisme disebabkan oleh adanya luka yang memungkinkan masuknya bakteri ke dalam darah.
5. Tunggulah selama dua hari. Biasanya kondisi itik akan membaik dalam dua hari. Jika kondisi itik terlihat membaik dalam waktu dua hari, ada kemungkinan itik akan pulih.
Waspadalah dengan kondisi perairan yang dangkal. Perairan dangkal cenderung bersifat stagnan (dalam hal ini, tidak memiliki sirkulasi air). Terutama pada cuaca panas/hangat, dapat memicu perkembangan bakteri penyebab botulisme. Oleh karena itu, ada baiknya peternak mengosongkan daerah perairan yang dangkal atau memperbanyak air pada daerah tersebut agar daerah perairan tidak dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan bakteri. Semoga bermanfaat.
Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/ciri-ayam-kampung-berkualitas-dan-sehat