Analisis Penyebab Harga Telur Ayam Ras Naik Turun

  • Kamis, 09 September 2021 13:09
  • Podomoro Feedmill
Berikut faktor yang menyebabkan fluktuasi harga telur berubah cukup cepat setiap harinya...

Telur ayam ras merupakan salah satu bahan pangan hewani sumber protein yang mudah didapat dari sisi ketersediaan dan keterjangkauan harga. Namun, fluktuasi (naik turun) harga dan pasokan telur ayam ras masih sering terjadi, yang menyebabkan permasalahan bagi peternak di saat harga jatuh (turun) dan bagi konsumen pada saat harga tinggi (naik). Berikut faktor yang menyebabkan fluktuasi harga telur berubah cukup cepat setiap harinya.  

 

Penyebab Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras

 

 

 

1. Jumlah Pasokan dan Permintaan Telur

 

Harga telur ayam yang ada di pasaran atau peternak seringkali mengalami fluktuasi (naik turun) dengan cukup cepat. Misalnya :

a. Pada umumnya, permintaan dan harga telur tinggi jika bertepatan dengan hari-hari besar agama, musim hajatan, dan waktu upacara adat seperti sedekah bumi atau bersih desa.

a. Jika diasumsikan permintaan tetap, maka harga telur dapat dipengaruhi oleh jumlah pasokan telur ke pasar. Namun, jarang ditemukan kasus minimnya supply telur ke pasar.

b. Selain itu, harga telur dapat turun jika permintaan di pasar turun walaupun jumlah pasokan dari peternak tetap/naik. Hal tersebut mengakibatkan stok melimpah karena serapan rendah.

 

2. Adanya Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

 

PPKM diberlakukan untuk membendung laju kenaikan angka positif virus corona atau Covid-19. Akibat dari PPKM atau PPKM Darurat bahkan disambung PPKM Berlevel yang terjadi akhir-akhir ini, memengaruhi pergerakkan ekonomi disegala sektor. Hal itulah yang membuat banyak industri olahan mengurangi produksinya, dan berimbas menurunnya permintaan telur secara ekstrim.

 

3. Adanya Telur HE (Telur Infertil) di Pasaran

 

Selama ini dan selalu berulang, ada pasokan telur pada waktu-waktu tertentu tidak hanya dari kegiatan budidaya, tetapi juga dari kegiatan breeding farm. Di lingkungan peternak ayam, produk telur dari kegiatan breeding farm biasa disebut dengan telur HE (hatched egg) atau telur infertil. Banyak pedagang yang memanfaatkan peluang ini dengan cara menjual telur ayam infertil. Akibatnya harga telur konsumsi akan menurun drastis, berlangsung sampai habisnya pasokan telur infertil.

 

Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Dalam Bab III pasal 13 disebutkan, pelaku usaha integrasi, pembibitan GPS, pembibitan PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur bertunas dan infertil sebagai telur konsumsi.

 

4. Adanya Keputusan Peternak Melakukan Afkir Dini

 

Keputusan afkir induk dini yang disebabkan harga daging ayam naik, juga disebabkan karena harga bahan baku pakan yang tinggi (naik). Pada kondisi ini peternak dan pengusaha harus melakukan perhitungan untuk afkir induk lebih dini agar tidak merugi. Jika peternak banyak yang melakukan afkir dini maka pasokan telur menurun dan berimbas pada naiknya harga telur (permintaan tetap/naik).

 

5. Harga Pakan Ternak

 

Umumnya ketidakstabilan harga telur konsumsi berasal dari harga pakan ternak yang tinggi. Seperti, kenaikan harga jagung karena pasokan kurang berakibat pada harga pakan ikut naik. Selain itu bahan baku pakan kadang masih impor, hal ini menjadi salah satu penyebab fluktuasi harga telur di pasaran. Namun, kasus saat ini harga bahan baku pakan naik (pakan jadi naik), tapi harga telur cenderung turun dan peternak rugi (terdapat faktor lain). Untuk itu, diperlukan adannya pengawasan yang ketat terhadap penjualan harga pakan ternak.

 

6. Serangan Penyakit Secara Massal

 

Pada kondisi tidak normal, dimana ada serangan penyakit unggas bahkan massal sepeti AI (Avian Influenza) dan EDS (Egg Drop Syndrome). Berakibat pada penurunan produksi telur 80-90% atau melakukan afkir ayam yang berujung kondisi pasokan telur semakin menurun. Sehingga harga telur konsumsi pasti meningkat.

 

Namun, saat ini kenyataanya harga telur di tingkat konsumen sedikit lebih fluktuatif dibandingkan di tingkat produsen dengan pola pergerakan yang relatif sama. Semoga bermanfaat ya,.   

 

Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/lebih-baik-mana-memelihara-dari-pullet-doc