Senin, 23 November 2020 15:11 Podomoro Feedmill
Flu Burung atau Avian Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A jenis H5N1. Virus AI menyerang alat pernapasan, pencernaan, dan sistem saraf pada unggas. Oleh karena itu sifatnya terkenal ganas dan mematikan. Virus AI tidak hanya menyerang unggas, tetapi ternak lain seperti babi bahkan kucing. Secara umum, virus Flu Burung menyerang pada ternak unggas, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia (zoonosis).
Tipe Flu Burung
Virus influenza terdiri dari beberapa tipe, antara lain tipe A, tipe B, dan tipe C. Virus tipe A menyerang hewan, tetapi dapat menyebabkan endemik (penyakit selalu ada pada suatu daerah atau kelompok populasi tertentu) pada manusia. Sedangkan tipe B dan tipe C tidak menyerang hewan, hanya manusia. Pada virus tipe A mempunyai 15 hemaglutinin (H1-H15) dan 9 neuramidase (N1-N9). Jika keduanya dikombinasikan maka kemungkinan dapat membentuk 135 subtipe virus yang bisa muncul.
Beberapa jenis subtipe (strain) yang sudah dikenal antara lain H1N1, H1N2, H2N2, H3N3, H5N1, H7N7, dan H9N1. Subtipe virus yang terkenal sangat ganas yaitu, H5 (H5N1) dan H7.
Virus Flu Burung memiliki daya replikasi (proses penggandaan) tinggi sehingga dapat berkembang sangat cepat di dalam tubuh. Hingga saat ini virus H5N1 sudah ditemukan menyebar dan menyerang peternakan unggas di Hongkong, Vietnam, Thailand, Jepang, bahkan di Indonesia.
Fakta Penularan Flu Burung Dari Unggas ke Manusia
Penularan penyakit Flu Burung dari unggas ke manusia pertama kali dilaporkan tahun 1997. Disusul kasus Flu Burung menular ke manusia pada wabah tahun 2004, dilaporkan korban tewas terbanyak di Vietnam (Sumber Kementerian Pertanian). Keterkaitan dengan Kasus Flu Burung pada manusia, dilaporkan bahwa tidak ada kasus Flu Burung pada Manusia selama tahun 2016 dan Januari s/d Juni 2017. (Sumber Kementerian Kesehatan)
1. Faktor Penyebab dan Gejala Klinis
Faktor yang dapat membatasi penularan Flu Burung dari ternak (unggas) ke manusia adalah jarak dan intensitas kegiatan peternakan. Semakin dekat jarak peternakan yang terkena wabah virus dengan lingkungan manusia maka peluang untuk menularnya vrius bisa semakin besar. Penularan virus ke manusia lebih mudah terjadi jika orang tersebut melakukan kontak langsung dengan aktivitas ternak.
Orang yang mempunyai risiko besar terserang Flu Burung adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan pembeli/penjamah unggas, sampai ke dokter hewan yang bertugas memeriksa kesehatan ternak di peternakan.
Gejala orang yang tertular virus H5N1 mulai dari demam, sakit tenggorokan, batuk, dan sampai ke penyakit pernapasan parah serta kerusakan organ dalam (kasus yang fatal).
2. Hasil Produksi Ternak Unggas Aman
Menurut para ahli penyakit ini tidak ditularkan melalui makanan, daging unggas dan telur masih dikatakan aman. Namun Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menyarankan daging unggas harus dimasak pada suhu 70 derajat Celcius atau lebih untuk memastikan daging aman ketika dikonsumsi. Disamping itu, telur juga sebaiknya dimasak sampai matang. Telur yang cangkangnya terdapat kotoran kering perlu diwaspadai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kotoran yang menempel pada telur berasal dari kotoran unggas yang terjangkit virus Flu Burung.
Belum terbukti adanya penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi. Namun, perlu diperhatikan cara pengolahan daging atau hasil produksi ternak untuk dikonsumsi. Sampai saat ini, penelitian menyakini bahwa flu burung ditularkan dari unggas ke manusia (zoonosis). Kemungkinan penularan flu burung antar manusia kecil, tetapi masyarakat tetap perlu waspada. Semoga Bermanfaat.
Di artikel sebelumnya mimin membahas tentang Jenis Ayam Laga di Indonesia, selengkapnya kalian bisa kunjungi link Jenis Ayam Laga Di Indonesia