Mengapa Terjadi Defisiensi Nutrisi Pada Ayam?
Ayam memerlukan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang, baik dalam kuantitas maupun kualitas. Ransum dengan kandungan nutrisi sesuai kebutuhan menjadi faktor utama yang menentukan produktivitas ayam (pertumbuhan maupun produksi telur). Daya tahan dan kondisi kesehatan ayam pun akan optimal jika ayam memperoleh asupan nutrisi yang sesuai.
Defisiensi nutrisi terjadi karena jumlah nutrisi di dalam ransum kurang sehingga meski jumlah feed intake (konsumsi) ayam sudah sesuai, namun kebutuhan nutrisinya tetap belum terpenuhi atau sebaliknya, jumlah ransum yang dikonsumsi tidak sesuai (kurang), sehingga asupan nutrisi yang masuk juga tetap kekurangan.
Gejala Defisiensi Nutrisi
A. Secara garis besar, kasus defisiensi nutrisi terlihat dari beberapa gejala seperti :
1. Pertumbuhan yang tidak optimal
2. Ayam mudah terserang bibit penyakit
3. Penurunan produksi telur atau penurunan daya tetas telur
4. Kanibalisme
5. Kelumpuhan, pincang dan kelainan bentuk kaki
B. Defisiensi nutrisi makro dan mikro umumnya terjadi seperti:
1. Kekurangan Protein (asam amino)
2. Kekurangan Vitamin (A, B6, B12, D dan E)
3. Kekurangan Mineral (terutama trace mineral atau mikro mineral)
Cara Mencegah Defisiensi Nutrisi
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peternak antara lain :
1. Pastikan konsumsi ransum masuk sesuai dengan standar dari perusahaan pembibitan (breeder).
2. Pastikan tidak ada gangguan teknis yang terjadi seperti ayam kekurangan tempat ransum, ransum terlambat diberikan, atau karena manajemen ransum yang salah.
3. Diusahakan untuk memilah ayam berdasarkan tingkat keseragamannya agar bisa diberi perlakuan khusus.
4. Bila kualitas ransum kurang baik, lakukan suplementasi ransum untuk meningkatkan kualitas ransum.