Hati-Hati Penyakit Pusar Ayam (Omphalitis), Jangan Sampai Rugi!!

Selasa, 24 September 2024 10:09 Podomoro Feedmill

Omphalitis/mushy chick disease/penyakit pusar ayam merupakan suatu penyakit yang menjangkiti bagian pusar ayam. Penyebab utama dari penyakit ini yaitu bakteri Proteus sp.

 

Bisnis peternakan ayam menjanjikan keuntungan, terutama bagi pemula. Namun, peternak harus siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko penyakit yang sering menyerang ayam. Setiap jenis penyakit dapat menyerang bagian tubuh yang berbeda. Ada yang menyerang sistem pencernaan dan ada pula yang menyerang sistem pernapasan. Beberapa penyakit bahkan bisa menyebabkan komplikasi contohnya penyakit pusar pada ayam. Penyakit apa itu? mari kita bahas.

 

A.     Apa itu Penyakit Pusar (Omphalitis) Pada Ayam?

 

Omphalitis/mushy chick disease/penyakit pusar ayam merupakan suatu penyakit yang menjangkiti bagian pusar ayam. Penyebab utama dari penyakit ini yaitu bakteri Proteus sp., Bacillus sp., Pseudomonas sp., Clostridia sp., Staphylococcus sp., Enterococci dan E. coli.  Ciri utama penyakit ini adalah kantung pusar pada ayam tidak bisa tertutup secara sempurna. Pada kondisi normal, kantung pusar (umbilicus) ayam DOC yang berumur satu hari akan menutup secara alami dalam waktu 1–2 hari. Oleh karena itu, kantung pusar seharusnya sudah tertutup dalam 2–3 hari untuk mencegah masuknya infeksi dari luar tubuh.

 

Namun, jika ayam terjangkit mushy chick disease, kantung pusar tidak dapat menutup sempurna, sehingga infeksi dari luar lebih mudah masuk dan mengancam kesehatan ayam. Selain itu, pada ayam normal, kuning telur (yolk sac) akan terserap habis dalam waktu 5–7 hari. Kuning telur berfungsi sebagai sumber energi bagi anak ayam sejak masih embrio hingga beberapa hari pertama kehidupannya.

 

Jika kantung pusar tidak menutup sempurna, infeksi bisa berlanjut dan menyebabkan peradangan pada kuning telur, yang dikenal sebagai omphalitis. Peradangan pada pusar ayam sangat berkaitan dengan peradangan pada kuning telur (yolk sac), di mana kuning telur tidak terserap sepenuhnya atau dikenal sebagai yolk retention.

 

B.      Gejala Penyakit Omphalitis

 

Gejala penyakit ini dapat terlihat sejak dini, salah satunya adalah munculnya warna kehitaman pada bagian pusar dan sekitarnya. Ayam juga akan berdiri dalam kondisi lemah dan tertunduk. Pusar yang meradang menyebabkan ayam kehilangan nafsu makan, sehingga berat badannya menurun. Jika peternak mendapati gejala ini, langkah penting yang harus diambil adalah mengobati ayam yang terinfeksi dan mencegah penyebaran penyakit pada ayam yang masih sehat.

 

C.      Penyebab Penyakit Omphalitis Ayam

 

Bakteri bisa menyerang anak-anak ayam ketika masih berada di hatchery atau penetasan maupun ketika anak-anak ayam sudah berada dalam kandang. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya omphalitis adalah:

 

1)      Induk Tidak Sehat

 

Jika induk ayam dalam kondisi tidak sehat, bisa jadi telur yang masih ada di dalam induk akan terkontaminasi salah satu bakteri tadi. Sehingga ketika menetas, anak ayam sudah terkena penyakit omphalitis.

 

2)      Proses Transportasi

 

Saat dipindahkan dari breeding ke hatchery, bisa jadi ada bakteri yang masuk selama proses transportasi. Salah satu penyebabnya adalah sanitasi kendaraan yang kurang bagus.

 

3)      Mesin Tetas

 

Hatchery atau mesin tetas yang kondisinya kurang bersih juga bisa mengakibatkan omphalitis pada ayam, apalagi kalau telur sudah terkontaminasi bakteri yang berasal dari induk yang tidak sehat. Kondisi mesin tetas yang kelembabannya rendah juga bisa menyebabkan penyakit ini.Membran kerabang pada telur bisa menjadi kering jika kelembaban pada mesin tetas kurang tinggi. Sehingga pusar akan tertarik dan muncul iritasi di bagian jaringan pusar.

 

D.     Penularan Penyakit Omphalitis Pada Ayam

 

Apabila sudah ada salah satu ternak yang terlanjur terinfeksi penyakit omphalitis, maka akan rentan untuk menular pada ayam lainnya yang sehat. Ada dua cara penularan penyakit ini, yakni penularan secara vertikal dan horizontal.

 

1)      Penularan Secara Horizontal

 

Terjadi karena kontak langsung ataupun kontak tidak langsung dari ayam yang sakit pada ayam yang sehat. Penularan secara langsung dapat terjadi dari kondisi tali pusar yang masih basah saat ayam baru menetas.  Sedangkan penularan yang terjadi dengan kontak secara tidak langsung yakni melalui pakan, air minum, peralatan kandang, dan petugas kandang. Kondisi kandang ternak yang tidak terawat akan kebersihannya dapat membuat peluang penularan semakin besar.

 

2)      Penularan Vertikal

 

Tejadi dari atas ke bawah, yakni penularan dari induk yang sudah terjangkit penyakit secara menyeluruh ataupun induk yang carrier kepada anak yang diturunkan selanjutnya menetas.

 

E.      Cara Mengobati Penyakit Pusar

 

Apabila peternak menemukan anak ayam yang terkena penyakit omphalitis, maka ada langkah-langkah yang wajib Anda lakukan, yaitu:

 

1. Melakukan Pemisahan

 

Menyeleksi serta memisahkan ayam yang terkena penyakit pusar merupakan langkah yang paling awal. Langkah ini penting agar anak ayam yang sakit tidak menularkan penyakitnya kepada anak ayam lain yang kondisinya masih sehat.

 

2. Membersihkan Kandang

 

Peternak juga wajib melakukan desinfeksi terhadap kandang serta lingkungan di sekitar kandang secara berkala. Langkah lainnya adalah melakukan desinfeksi pada wadah air minum dan wadah pakan ayam. Peternak bisa menggunakan TRIPLE KILL untuk membunuh kuman dan bakteri.

 

3. Memberikan Antibiotik

 

Antibiotik yang mengandung enrofloksasin, flumequine, trimethoprim, sulfonamida, doksisiklin, klor tetrasiklin, oksitetrasiklin, spectinomycin, gentamisin, dan neomisin merupakan antibiotik yang bisa membantu mengobati anak ayam yang terkena penyakit pusar.

 

F.       Cara Mencegah Omphalitis Anak Ayam

 

Omphalitis pada anak ayam juga bisa dicegah dengan melakukan beberapa cara. Perlakuan yang tepat pada anak ayam dan kebersihan kandang adalah kuncinya.

 

1. Perlakuan Yang Tepat

 

Pastikan anak ayam berada dalam kondisi nyaman selama serta setelah mengeluarkan anak ayam serta mengumpulkannya dari hatcher lalu memasukkannya ke bagian seleksi. Hindari meletakkan anak ayam pada kondisi terlalu panas dan dingin, hal ini bisa menurunkan daya tahan tubuh anak ayam.

 

2. Merangsang Nafsu Makan

 

Tingkatkan rangsangan sehingga anak ayam bisa menikmati makanannya lebih banyak saat akhirnya tiba di kandang. Sisa kuning telur pun bisa diserap dengan lebih baik oleh anak ayam. Peternak bisa menggunakan MAXTREME untuk memaksimalkan terpecahnya sel telur kuning pada anak ayam.

 

3. Pilih Bibit Unggulan

 

Pencegahan omphalitis juga bisa dilakukan dengan memilih bibit anak ayam yang berkualitas. DOC ayam yang unggul lebih tahan terhadap berbagai penyakit dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan. Terlebih lagi, bibit unggulan akan menghasilkan ayam yang lebih produktif, sehingga hasil ternak Anda akan lebih berlimpah.