Cara Pintar Pilih Telur Konsumsi

Kamis, 07 Oktober 2021 11:10 Podomoro Feedmill

Telur konsumsi merupakan salah satu pangan asal hewan yang banyak dijual di pasaran...

Telur konsumsi merupakan salah satu pangan asal hewan yang banyak dijual di pasaran, serta berasal dari unggas yang sehat. Telur ini salah satunya dihasilkan oleh ayam ras petelur (ayam negeri) tanpa dibuahi ayam jantan. Jadi otomatis tidak mengandung calon embrio. Selain ayam ras petelur, telur konsumsi juga dapat diperoleh dari ayam lokal/buras dan bebek petelur yang dipelihara secara intensif. Berikut telur konsumsi sehat menurut BPMSPH (Badan Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan).

 

1. Jenis-jenis Telur Konsumsi

 

 

 

a. Telur bebek, memiliki cangkang telur berwarna biru dengan bobot 55-65 gram/butir.

b. Telur ayam lokal/buras, memiliki warna putih kecoklatan dengan bobot 40-50 gram/butir.

c. Telur ayam arab, memiliki warna cangkang putih dengan bobot 45-55 gram/butir.

d. Telur ayam ras, memiliki cangkang berwarna coklat dengan bobot 50-60 gram/butir.

e. Telur ayam bibit/telur tetas, memiliki cangkang berwarna putih kecoklatan dengan bobot <50 gram/butir atau >65 gram/butir (dua kuning telur). Telur tetas yang dapat dikonsumsi adalah telur tetas berumur 1-4 hari saja.

 

2. Ciri-ciri Telur yang Baik

 

a. Warna kerabang sesuai jenis unggasnya dengan warna telur seragam.

b. Memiliki bentuk yang normal (oval).

c. Memiliki permukaan yang halus, tidak ada kotoran (kotoran ayam, noda hitam, pengapuran), dan tidak retak.

d. Memiliki kerabang telur yang mengkilap bukan yang buram.

 

3. Perhatikan Kondisi Telur Ayam Saat Membelinya

 

 

 

a. Hindari telur kotor, seperti ada kotoran ayam dan bercak darah yang menempel di kerabang telur.

b. Hindari telur yang memiliki keretakan pada kerabang telur.

c. Hindari telur yang mengalami pengapuran dengan permukaan kasar pada cangkangnya.

 

4. Kondisi Telur Ayam dalam Larutan Garam 10%

 

 

 

a. Telur yang baik akan tenggelam pada wadah berisikan air dengan tinggi kantung udara kurang dari 0,5 cm.

b. Telur yang kurang baik itu akan melayang pada wadah berisikan air dengan kantung udara 0,5-0,9 cm.

c. Telur yang tidak baik akan mengapung dengan kantung udara lebih dari 0,9 cm.

 

Untuk melihat tingginya kantung udara pada telur bisa dengan cara peneropongan (candling).

 

5. Kondisi Telur Saat Dipecah

 

 

 

a. Telur ayam baru saat dipecah memiliki batas antara putih telur tebal dan tipis terlihat jelas. Tidak terdapat bercak darah atau benda asing pada putih telur. Bentuk kuning telur bulat dan posisi di tengah dari putih telur yang tebal.

b. Telur ayam lama saat dipecah memiliki batas antara putih telur tebal dan tipis tidak jelas. Terdapat bercak darah atau benda asing pada putih telur. Bentuk kuning telur tidak bulat dan posisi di pinggir.

 

6. Tips Penanganan dan Penyimpanan Telur Konsumsi

 

a. Pisahkan telur yang bersih dengan yang kotor.

b. Pisahkan telur yang besar dengan yang kecil.

c. Pisahkan telur yang retak dengan tidak retak.

d. Pisahkan telur yang baru dengan yang lama.

e. Cuci kerabang telur yang kotor dengan air bersih tanpa disikat, kemudian dikeringkan.

f. Simpan di baki/tray telur atau lemari pendingin (7-10 derajat celcius) dengan posisi bagian tumpul berada di atas.

g. Gunakan telur yang lama (disimpan terlebih dulu) dibandingkan dengan telur yang baru (first in fisrt out/FIFO).

h. Masa simpan telur di suhu ruang selama 15 hari dan di lemari pendingin selama 30 hari.

 

Semoga bermanfaat.

 

 Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/ayam-berbulu-sutra-yang-menggemaskan

 

 

Bagikan :