Senin, 23 Maret 2020 14:03 Podomoro Feedmill
Inseminasi Buatan biasa disebut sebagai kawin suntik, mungkin teknologi ini lebih identik dengan ternak ruminansia, tapi sebetulnya dapat dilakukan pada ternak unggas seperti ayam kampung. Secara meluas, istilah IB baru terdengar pada awal tahun 90 an, padahal teknologi ini sudah lama dikenal dan diuji cobakan pada industri pembibitan unggas ras. Inseminasi Buatan pada Ayam Kampung adalah teknik mengawinkan secara buatan dengan memasukkan sperma ayam jantan yang telah diencerkan dengan NaCl Fisiologis ke dalam saluran reproduksi ayam betina yang sedang berproduksi. Teknik ini salah satu cara pembuahan atau fertilisasi dengan bantuan manusia.
Apa Tujuan Inseminasi Buatan (IB) pada Ayam?
Teknik perkawinan secara IB mutlak diperlukan untuk mempercepat peningkatan populasi unggas, khususnya unggas petelur, pedaging dan unggas kesayangan lainnya. Teknik IB merupakan bagian dari tatalaksana ternak unggas dengan tujuan utama adalah memproduksi anak unggas semaksimal mungkin.
Apa Saja Bahan & Alat untuk IB?
Alat dan bahan yang dibutuhkan IB adalah :
1. Ayam Jantan (jago) sehat umur 1,5 - 2,5 tahun, mempunyai gairah kawin tinggi
2. Ayam Betina (Induk Ayam Dewasa) Sehat dan produktif, umur 7 -12 bulan
3. Alat suntik (spuit saja tanpa jarum suntik)
4. Tabung penampung sperma
5. Tabung pengencer
6. NaCl Fisiologis 0,9% (pengencer sperma) dan
7. Kain lap/tisseu
Alat dan bahan ini dapat diperoleh di apotik dan setiap kali digunakan dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).
Lalu, Bagaimana Cara Pelaksanaan IB?
A. Pengambilan Sperma pada Ayam Jantan (jago)
1. Bersihkan kotoran yang menempel di anus ayam jantan menggunakan kain lap atau tisseu.
2. Lakukan rangsangan pada ayam jantan dengan cara mengurut berulangkali pada bagian punggung yaitu dari bagian pangkal leher sampai pangkal ekor.
3. Reaksi dari rangsangan tersebut, ayam akan meregangkan bulu ekor ke atas dan pada saat yang bersamaan tekan bagian bawah ekor maka alat kelamin akan mengeluarkan sperma berwarna putih agak kental, selanjutnya ditampung dengan tabung penampung.
4. Encerkan sperma dengan larutan infuse atau NaCl Fisiologis 0,9% dengan perbandingan 1 : 6-10 ditabung pengencer. Caranya sedot NaCl Fisiologis dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung yang sudah berisi sperma, goyangkan secara perlahan hingga bercampur dan siap untuk dimasukkan kedalam saluran reproduksi betina. Umur sperma yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit.
Pengambilan sperma dapat dilakukan 3-5 kali seminggu pada sore hari diatas pukul 15.00. Jangan lupa sebelum pengambilan semen sebaiknya ayam jantan di kurung kedalam kandang khusus selama seminggu, dan pemberian pakan yang tepat. Agar hasil semen (cairan sperma) yang dihasilkan berkualitas baik.
B. Inseminasi Buatan Pada Indukan (Ayam Betina)
Tahapan kegiatan pelaksanaan Inseminasi Buatan adalah:
1. Bersihkan kotoran yang menempel di anus dan sekitarnya dengan menggunakan kain lap/tisseu.
2. Pelaksanaan Inseminasi Buatan dilakukan 2 orang, melaksanakan 1 orang memegang unggas dan 1 orang Inseminasi Buatan.
3. Tekan bagian tubuh dibawah anus hingga terlihat saluran reproduksi (sebelah kiri, arah jam 11) dan saluran kotoran (sebelah kanan, arah jam 4).
4. Sperma yang sudah diencerkan disedot dengan spuit tanpa jarum sebanyak 0,25ml kemudian dimasukkan 3 cm ke dalam saluran reproduksi dan disemprotkan.
5. Berikan vitamin anti stress pada unggas yang di inseminasi.
6. Untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya Inseminasi Buatan diulang 3 hari setelah Inseminasi Buatan yang sebelumnya.
Anjuran melakukan IB mulai jam 14.00 untuk menghindari terbuangnya semen(cairan sperma) karena terdorong telur yang dIkeluarkan (unggas akan bertelur sebagian besar paling lambat sebelum jam 12 siang.
Apa Manfaat dari Inseminasi Buatan pada Ayam?
1. Memperoleh telur tetas dari ayam betina yang tidak memungkinkan untuk kawin alami.
2. Memudahkan seleksi keturunan berdasarkan identitas induk dan jago yang jelas.
3. Memudahkan pengaturan produksi telur tetas dan anak ayam sehari (DOC).
4. Menghemat jumlah jago yang dipelihara, karena semen dapat diencerkan sampai konsentrasi minimal yang baik untuk pembuahan.
Nah... untuk sobat ternak, silahkan mencoba pada ternak kesayangan anda. Semoga bermanfaat.
Sumber : Berbagai Sumber