Rabu, 08 Oktober 2025 09:10 Podomoro Feedmill
Amonia (NH3) adalah musuh senyap di kandang ayam. Gas berbau menyengat ini terbentuk dari penguraian feses ayam yang lembap. Konsentrasi amonia yang tinggi, bahkan pada tingkat yang tidak terdeteksi oleh hidung manusia, dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada ayam, mulai dari iritasi mata, gangguan pernapasan, hingga penurunan nafsu makan dan pertumbuhan.
Mencegah amonia tinggi bukan hanya tentang menghilangkan bau tak sedap, tetapi juga investasi langsung pada kesehatan dan produktivitas ternak Anda.
1. Manajemen Sekam (Litter Management)
Sekam (litter) adalah sumber utama pembentukan amonia. Feses yang bercampur dengan air dan kelembapan adalah tempat ideal bagi bakteri yang menghasilkan gas beracun ini.
a) Jaga Sekam Tetap Kering
1. Ventilasi Maksimal: Pastikan sirkulasi udara di kandang berjalan sangat baik. Ventilasi yang buruk adalah penyebab nomor satu dari sekam lembap. Gunakan kipas atau buka tirai kandang secara optimal untuk mengeluarkan udara lembap dan memasukkan udara segar.
2. Perbaiki Saluran Air: Segera perbaiki kebocoran pada tempat minum (nipple drinker) atau pipa. Kelembapan sekam sering kali berasal dari air minum yang tumpah, bukan hanya dari feses.
3. Aduk Sekam Secara Berkala: Jika sekam mulai menggumpal atau terlihat basah di beberapa area, segera mengaduk atau membalik lapisan sekam tersebut. Ini membantu penguapan dan mencegah terbentuknya kerak amonia di bawah.
b) Tebal Sekam yang Tepat
Idealnya, ketebalan sekam harus sekitar 5-10 cm. Sekam yang terlalu tipis akan cepat jenuh dan basah, sedangkan yang terlalu tebal tanpa sirkulasi yang baik bisa memerangkap panas dan kelembapan di bagian bawah.
2. Kontrol Kelembapan dan Suhu
Amonia mudah terbentuk dalam kondisi hangat dan lembap. Mengendalikan dua faktor ini sangat krusial.
1. Manajemen Kipas dan Pemanas: Gunakan kipas untuk mengeluarkan kelembapan, terutama pada malam hari atau saat cuaca dingin. Jika menggunakan pemanas, pastikan pemanasan tidak membuat udara di kandang menjadi stagnan dan lembap.
2. Kepadatan Kandang Ideal: Hindari kepadatan ayam yang berlebihan. Kandang yang terlalu padat meningkatkan kelembapan dari pernapasan dan feses, sehingga mempercepat pembentukan amonia. Ikuti standar kepadatan yang dianjurkan untuk jenis kandang dan usia ayam Anda.
3. Penggunaan Bahan Kimia dan Biologis
Beberapa peternak menggunakan bahan tambahan untuk menekan produksi amonia secara langsung:
1. Penambahan Aditif Pakan: Ada beberapa produk aditif pakan, seperti zeolit atau asam organik, yang dapat diberikan pada ayam. Bahan-bahan ini membantu mengikat nitrogen dalam feses sebelum diuraikan menjadi amonia, sehingga mengurangi kandungan amonia pada sekam.
2. Kapur Pertanian: Menaburkan kapur pertanian (CaCO3) di atas sekam yang basah dapat membantu menaikkan pH dan mempercepat pengeringan. Namun, gunakan dengan hati-hati dan sesuai dosis, karena penggunaan berlebihan justru bisa memicu pelepasan amonia yang sudah terikat.
4. Prioritaskan Kesehatan Ayam
Ayam yang sehat menghasilkan feses yang lebih kering dan sehat, mengurangi risiko amonia.
1. Pemberian Pakan Berkualitas: Pakan dengan nutrisi seimbang membantu pencernaan yang baik, menghasilkan feses yang lebih stabil.
2. Kontrol Penyakit: Penyakit yang menyebabkan diare (feses cair) akan membuat sekam cepat basah dan lembap, memicu lonjakan amonia. Pastikan program vaksinasi dan sanitasi berjalan baik untuk mencegah penyakit.
Dengan mengimplementasikan strategi komprehensif mulai dari manajemen sekam yang kering, pengaturan ventilasi, hingga pengendalian kepadatan, Anda dapat menciptakan lingkungan kandang yang bebas amonia. Kandang yang bersih tidak hanya membuat ayam nyaman, tetapi juga meningkatkan FCR (Food Conversion Ratio) dan menjamin hasil panen yang optimal.