Kamis, 11 Februari 2021 13:02 Podomoro Feedmill
Biosecurity adalah pengambilan tindakan untuk melindungi unggas dari agen biologis berbahaya, seperti virus, bakteri, parasit dan sebagainya. Biosecurity merupakan garda terdepan untuk pencegahan penyakit. Sedangkan vaksin dan antibiotik adalah pelengkap, bukan utama. Namun keadaan sekarang seperti terbalik, akibatnya biaya kesehatan dan resikonya pun jadi tinggi.
Komponen Utama Biosecurity
Biosecurity peternakan ayam petelur mempunyai tiga komponen utama.
1. Isolasi (Pembatasan) peternakan ayam petelur
Kandang yang akan menampung ayam harus dapat mencegah masuknya pengunjung yang tidak berkepentingan dan diinginkan. Isolasi juga berlaku untuk mengisolasi unggas yang sakit dari unggas yang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih lanjut. Dan jangan lupa untuk memisahkan unggas berdasarkan kelompok umur.
Sistem all in - all out harus diterapkan agar waktu pembersihan dan desinfeksi bisa terjadi secara bersamaan.
2. Kontrol lalu lintas
Tidak hanya DOC, pullet dan barang, tetapi kunjungan orang ke peternakan dan lalu lintas di nakan juga harus diperhatikan. Hal ini untuk meminimalisir penyebaran penyakit dari tempat (peternakan) lain.
3. Sanitasi
Sanitasi kandang adalah suatu kegiatan yang meliputi kebersihan kandang dan lingkungan yang bersih. Karena dengan keadaan kandang serta lingkungan yang bersih, kesehatan ternak maupun pemiliknya akan terjamin.
Langkah Pelaksanaan Biosecurity Peternakan Ayam
1. Melindungi Ayam
Membatasi kontak dengan ayam berarti melindungi ayam tersebut. Dengan cara membatasi jumlah orang yang melakukan kontak dengan ayam maupun ke peternakan, terutama pengunjung dari luar.
Pengunjung harus dalam keadaan selalu bersih mulai dari tangan dan alas kaki. Selain itu, lindungi ayam dari unggas lain, tikus, dan hewan pemangsa (garangan, kucing)
2. Menjaga Kebersihan Peternakan
Menjaga kebersihan memiliki arti yang sangat luas, seperti menjaga kebersihan pakan air minum, peralatan, kandang, lingkungan kandang dan seluruh operasional yang ada di dalam maupun di luar farm.
Perlu kita ketahui bahwa penyakit tertentu dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama di lingkungan kandang. Sehingga disinfeksi menggunakan desinfektan secara menyeluruh dan berkala sangat dianjurkan.
3. Tidak Membawa Penyakit ke Peternakan
Kendaraan, pakaian, peralatan, alas kaki (sepatu, sepatu bot, bakiak) bisa menjadi sumber utama penularan penyakit. Sangat disarankan setiap orang (pemilik, pengunjung, pekerja) memiliki satu set sepatu khusus untuk setiap kandang.
Setelah mengunjungi peternakan lain, pastikan selalu mandi dan mengganti semua pakaian sebelum mengunjungi farm lainnya.
4. Batasi Pengunjung
Membatasi tamu / pengunjung yang akan bersentuhan dengan ayam. Jika memang ada kepentingan untuk mengunjungi, maka harus menjelaskan aturan biosecurity. Selepasnya, bisa langsung memakai sepatu dan pakaian khusus yang disediakan sebelum masuk ke kandang.
Selain itu batasi operasional lainya, seperti eggtray (peti telur), karena penyakit dapat dengan mudah menyebar dengan pertukaran ini. Disarankan untuk menyediakan ruangan desinfeksi di depan pintu masuk farm.
5. Selalu Amati Kondisi Ternak
Selain recording (pencatatan) kebutuhan pakan, minum, obat, dan vaksin yang masuk. Peternak harus mengontrol dan mengamati kondisi ayam setiap harinya.
Berikut gejala umum yang harus diperhatikan saat memeriksa ayam setiap hari :
a. Tingkat kematian secara tiba-tiba (mencatat kematian)
b. Turunnya nafsu makan
c. Ngorok
d. Kekurangan energi (lemas)
e. Bersin, cekrek, keluar leleran di hidung
f. Turunnya produksi telur (Hen Day)
g. Jumlah telur cangkang lunak yang mengalami peningkatan
h. Mata bengkak dan terinfeksi
i. Kepala dan leher bengkak
j. Perubahan warna ungu pada bagian kepala
k. Sayap terlihat menggantung
l. Memutar kepala dan leher
Jika peternak menemukan gejala klinis seperti ini, maka bisa segera hubungi dokter hewan terdekat atau technical servis yang ada. Semoga bermanfaat.