5 Negara Konsumen Daging Ayam Terbesar Di Dunia

Jumat, 15 Agustus 2025 08:08 Podomoro Feedmill

Daging ayam adalah salah satu bahan pangan paling digemari dan paling banyak disantap di seantero jagat.

Daging ayam adalah salah satu bahan pangan paling digemari dan paling banyak disantap di seantero jagat. Sejak lama, unggas ini menjadi andalan utama dalam pemenuhan asupan protein hewani di berbagai penjuru dunia. Selain gampang ditemui dan harganya relatif bersahabat, daging ayam juga sangat fleksibel diolah menjadi beragam hidangan. Dari ayam goreng renyah, steak ayam, ayam panggang, hingga pangsit ayam, olahan unggas ini selalu hadir dalam aneka tradisi kuliner global. Nilai gizinya yang prima pun menjadi daya tarik tersendiri.

 

 

Menurut Tasting Table (07/07/2025), meski kadar protein ayam sedikit lebih rendah dibanding daging merah, kandungan lemak jenuhnya juga lebih minim, menjadikannya sumber protein yang lebih sehat. Ayam pun kaya akan asam amino esensial dan beragam mikronutrien vital seperti zat besi, kalium, dan zinc. Tak mengherankan, daging ayam kini telah menjadi menu pokok dalam pola makan sebagian besar penduduk di berbagai negara. Data dari Poultry World menunjukkan, konsumsi ayam global pada 2021 mencapai 120 juta ton, dan diperkirakan akan melonjak hingga 180 juta ton pada tahun 2050.

 

Lalu, negara-negara mana saja yang menduduki peringkat teratas dalam asupan daging ayam? Merujuk data World Population Review 2022, ini dia lima bangsa dengan konsumsi ayam paling dominan secara global:

 

1. China (24.436 kiloton)

 

Dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, Tiongkok menempati posisi teratas sebagai negara dengan konsumsi daging ayam terbanyak global, mencapai 24.436 kiloton. Daging ayam bukan sekadar bahan pangan lumrah sehari-hari di Tiongkok, melainkan juga memiliki nilai simbolis yang mendalam dalam kebudayaan lokal. Dalam khazanah kuliner tradisional Tiongkok, hidangan ayam utuh yang disajikan lengkap dengan kepala dan kakinya melambangkan kekuatan, persatuan, serta kemakmuran.Santapan ini seringkali dihidangkan dalam perayaan penting dan persembahan untuk leluhur. Masyarakat Tiongkok juga dikenal memanfaatkan setiap bagian ayam, mulai dari kepala hingga ceker. Bagian-bagian ini diolah menjadi aneka sajian khas seperti ayam kung pao dan ayam goreng ala Sichuan.

 

2. Amerika Serikat (18.111 kiloton)

 

Di peringkat kedua, Amerika Serikat mencatatkan asupan ayam sejumlah 18.111 kiloton. Ayam menjadi jenis protein hewani paling dominan yang disantap di negara ini, melampaui konsumsi daging sapi. Sajian seperti chicken nuggets pedas hingga sayap ayam berbalut saus BBQ telah meresap erat dalam tradisi kuliner cepat saji Amerika. Jaringan restoran raksasa seperti KFC dan Chick-fil-A, menjadikan daging ayam sebagai sajian inti mereka. Selain varian goreng, kini banyak tersedia opsi menu ayam yang lebih sehat seperti salad ayam panggang atau dada ayam kukus ditemani sayuran. Lonjakan harga daging sapi dan daging merah lainnya turut mendorong warga Amerika beralih ke ayam sebagai sumber protein yang lebih hemat dan serbaguna dalam pengolahannya.

 

3. Brasil (10.131 kiloton)

 

Brasil bukan sekadar pengonsumsi daging ayam dalam skala besar, namun juga menduduki predikat eksportir ayam terbesar di jagat. Negeri ini memasok produk unggas ke pasar-pasar utama semisal Tiongkok dan Arab Saudi. Di kancah domestik, ayam turut menjadi bahan baku utama dalam beragam hidangan tradisional seperti tempero baiano (ayam dengan bumbu rempah khas) dan galinhada mineira (nasi ayam sayur). Peningkatan drastis asupan ayam di Brasil juga dipengaruhi oleh meluasnya industri kuliner cepat saji serta pergeseran gaya hidup penduduk perkotaan yang memiliki keterbatasan waktu untuk mengolah makanan. Santapan kaki lima seperti coxinha (kroket ayam goreng) dan caldo de mandioquinha (sup ayam dan parsnip) menjadi opsi favorit di berbagai pelosok kota.

 

4. Rusia (4.953 kiloton)

 

Hidangan ikonik seperti borscht ayam ala Rusia. Dengan bentang geografis yang masif dan bervariasi, asupan ayam di Rusia juga dipengaruhi oleh kondisi iklim dan ketersediaan pangan setempat. Ayam menjadi pilihan utama lantaran harganya yang bersahabat dan pasokannya yang melimpah ruah. Pada 2024, Rusia mencatatkan peningkatan signifikan dalam konsumsi daging, dengan ayam dan babi sebagai kontributor utama. Ekspor daging ayam Rusia ke Tiongkok dan Arab Saudi pun meroket hingga 25%, dengan total ekspor mencapai 420 ribu ton dan melonjak 2,1% dibanding tahun sebelumnya. Di dapur rumah tangga Rusia, daging ayam hadir dalam berbagai sajian khas seperti borscht ayam, stroganoff ayam, hingga salad Olivier yang memadukan sayuran, daging ayam, dan saus mayones.

 

5. Meksiko (4.950 kiloton)

 

Meski angka konsumsi daging ayam di Meksiko sedikit di bawah Rusia, pengaruh unggas ini dalam khazanah kuliner negara tersebut sungguh besar. Selain menjadi isian favorit dalam taco dan fajita, daging ayam juga menjadi bahan baku utama dalam hidangan seperti tinga, ayam suwir dengan saus tomat dan cabai pedas, serta chicken chili verde, semur ayam dengan saus cabai hijau. Dengan populasi yang jauh lebih kecil dibanding Tiongkok, tingkat konsumsi daging ayam di Meksiko tetap tinggi secara proporsional. Ini menggambarkan betapa sentralnya konsumsi daging ayam dalam rutinitas sehari-hari masyarakat Meksiko, baik dalam hidangan rumahan maupun sajian tradisional yang otentik.