Kamis, 18 April 2024 09:04 Podomoro Feedmill
Semakin hari banyak pemintaan akan daging ayam kampung sehingga peternak harus ekstra untuk memproduksi ayam kampung yang berkualitas. Salah satu cara adalah merawat doc ayam kampung, peternak harus lakukan sejak hari pertama penetasan hingga umurnya mencapai seminggu. Cara merawat DOC ayam kampung sangatlah mempengaruhi hasil produksi ternak. Tentunya proses perawatan yang baik harus dimulai sejak bibit, dan dilakukan dengan konsisten hingga masa panen.
Proses budidaya ayam kampung memang
lebih sederhana dibanding ayam broiler. Peternak tidak perlu melakukan banyak
perawatan khusus untuk ayam kampungnya. Bahkan kebanyakan peternak membiarkannya
lepas bebas dan diberikan makanan seperti nasi kering maupun nasi basi.
Untuk menghasilkan ayam kampung yang
sehat, aman dan tentunya hasil yang terbaik sebaiknya ayam kampung dirawat dengan cara tepat sejak usia DOC yaitu saat
ayam berusia 10-14 hari. Berikut ini adalah 5 cara merawat anak ayam kampung
agar hasilnya berkualitas :
1. Pemberian Pakan Halus
Di usia ayam baru menetas hingga
tujuh hari, sebaiknya diberikan pakan dengan tekstur yang halus. Hal ini
dikarenakan karena bibit ayam kampung di usia tersebut belum dapat mencerna
makanan dalam bentuk padat secara maksimal. Pilih jenis pakan ayam yang memang
ditujukan untuk bibit ayam. Biasanya pakan jenis ini sudah memperhitungkan
kebutuhan nutrisi anakan ayam.
Jika nutrisi yang diberikan sudah
lengkap, maka proses perkembangannya akan semakin cepat dan anak ayam bisa
tumbuh lebih sehat. Apabila usia ayam sudah semakin bertambah, peternak bisa
mengganti pakan menggunakan pakan ayam tahap berikutnya. Pastikan juga untuk
memberikan pakan dan air minum secara rutin setiap hari, supaya anak ayam tidak
kekurangan nutrisi.
2. Vaksin DOC Sesuai Jadwal
Ada 2 jadwal vaksin yang perlu
diingat untuk mendapatkan ayam kampung berkualitas. Pertama adalah saat berusia
1-4 hari, kemudian setelah usianya memasuki 1-4 minggu. Vaksin pertama,
merupakan jenis ND 1 yang akan diteteskan pada area hidung atau mata anak ayam.
Kedua adalah vaksin gumboro, yang
diberikan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam minuman ayam. Vaksin ini
memiliki fungsi untuk menjaga daya tahan tubuh ayam, supaya tidak mudah terkena
penyakit berbahaya seperti tetelo, snot, ngorok, berak kapur, hingga penyakit
lumpuh.
3. Suhu Kandang yang Sesuai
Anak ayam yang baru menetas
membutuhkan kondisi lingkungan yang hangat, sehingga perlu juga diperhatikan
kondisi kandangnya yang hangat. Dengan lingkungan yang hangat, maka tumbuh
kembang anak ayam kampung dapat berjalan lebih baik. Peternak bisa memberikan
pencahayaan dengan lampu yang bisa menghangatkan, sehingga kondisi suhu bisa
stabil di angka 30°C sampai 32°C.
Pastikan juga kondisi kandang
tertutup rapat namun memiliki ventilasi yang cukup, supaya sirkulasi udaranya
tetap lancar. Selain itu, perlu dilakukan pemisahan kandang dengan induk sejak
lahir. Hal ini penting untuk menghindari serangan penyakit yang bisa saja
dialami indukan.
4. Kebersihan Kandang Terjaga
Anak ayam yang baru menetas masih
sangat rentan terhadap serangan penyakit. Bukan saja dari makanan yang salah,
namun jika kebersihan kandang tidak dijaga maka akan membuat penyakit mudah
menyerang. Peternak harus memastikan kondisi kandangnya tetap bersih. Jangan
sampai kotoran dan sisa pakan lama masih berserakan di area kandang karena hal
itu bisa menjadi sumber bakteri dan kuman penyakit.
5. Jumlah DOC Dalam Kandang
Jangan menempatkan terlalu banyak DOC
di dalam satu kandang. Idealnya setiap 1 meter persegi kandang sebaiknya diisi
antara 45 ekor sampai 55 ekor DOC ayam kampung. Hal ini, untuk membuat anak
ayam tidak stres karena berdesakan dan bisa tetap beraktivitas dengan nyaman. Kapasitas
tersebut juga akan membantu Anda lebih mudah membersihkan kandang, mengecek
kondisi setiap DOC secara rutin.