Kamis, 18 Juni 2020 13:06 Podomoro Feedmill
Budidaya Ayam Sistem Longyam bagi mayoritas peternak adalah impian karena hasilnya memberikan keuntungan ganda. Sistem Longyam adalah sistem usaha tani terpadu dengan dua kegiatan ternak yang berjalan bersamaan yakni budidaya ayam dan ikan. Longyam merupakan akronim dari bahasa Sunda (Jawa Barat) balong dan hayam atau kolam dan ayam. Namun, selain memberikan keuntungan ganda, pasti ada kelemahan. Keunggulan dan kelemahan sistem Longyam, yaitu :
Keunggulan Budidaya Ayam Sistem Longyam
1. Efisien dalam penggunaan lahan budidaya.
2. Secara ekonomis lebih menguntungkan, peternak mendapatkan dua hasil dari beternak ayam dan ikan.
3. Efisien pada pakan ikan, karena bisa berasal dari kotoran dan pakan ayam yang jatuh ke kolam.
4. Kotoran ayam yang jatuh ke kolam dapt digunakan sebagai pupuk kolam. Nantinya kotoran ayam di kolam sebagai dasar utama pertumbuhan phytoplankton dan bakteri, kemudian hal ini menjadi penunjang utama kehidupan zooplankton sebagai makanan ikan.
5. Kandang sistem longyam secara signifikan bisa mengurangi bau kandang ayam.
Kelemahan Budidaya Ayam Sistem Longyam
1. Faktor resiko penularan penyakit antar ternak menjadi lebih besar. Adannya perkembangan jentik-jentik nyamuk yang bisa menjadi faktor penyakit malaria pada ayam.
2. Kelembaban yang dihasilkan dari kolam ikan dapat berpengaruh terhadap kelembaban di dalam kandang ayam, sehingga beresiko terhadap kesehatan ternak.
3. Jumlah ayam dan ikan harus seimbang. Bila jumlah ayam terlalu banyak bisa menyebabkan kematian bagi ikan. Dimana kotoran dan pakan ayam yang jatuh ke kolam tentunya akan lebih banyak, sehingga tidak akan efektif malah menjadi racun (toxic) bagi ikan.
4. Kandang ayam tidak boleh menutupi seluruh permukaan kolam, karena akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air kolam. Hal ini menyebabkan suhu air menjadi rendah dan tidak terjadi fotosintesa. Selain itu, air yang bersuhu rendah bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Solusi Budidaya Ayam Sistem Longyam
1. Ideal luas kandang maksimal 1/3 dari luas kolam.
2. Ketinggian kandang ayam minimal 1,5 meter dari permukaan air dengan kedalaman kolam 1,5 meter. Bertujuan agar sirkulasi udara diantara kandang dan kolam lancar serta mencegah lantai kandang menjadi lembab akibat pengaruh kolam.
3. Populasi ayam dengan populasi ikan harus sesuai. Agar ikan tidak keracunan amoniak yang berasal dari kotoran ayam yang berlebih. Untuk 1 ekor ayam perlu diimbangi dengan 10-20 ekor ikan ukuran 5-8 cm.
4. Usahakan air kolam memunyai sirkulasi mengalir, sehingga air kolam dapat berganti setiap saat, dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya faktor penyakit seperti nyamuk dan lalat.
5. Posisikan kandang pada sisi keluarnya air kolam, hal ini bertujuan jika kadar amoniak tinggi di bawah kandang maka ikan dapat mencari air yang lebih segar dengan beralih ke sumber air masuk.
6. Melakukan biosecurity kandang serta melakukan desinfeksi kandang menggunakan desinfektan.
7. Manajemen pemeliharaan harus baik agar dapat mencegah ayam stres, jika ayam stres akan mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Efektif tidaknya sistem ini juga tergantung dari para peternak dan manajemen yang dilakukannya. Perlu adannya perhitungan yang matang, dan tidak asal-asalan. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Sumber : Berbagai Sumber