Peralihan Cuaca, Ini Penyakit yang Perlu Diwaspadai Untuk Ayam

  • Kamis, 25 Juni 2020 15:06
  • Podomoro Feedmill
<p><span style="font-size: 12pt;">Saat musim hujan maupun peralihan cuaca (pancaroba) ayam sangat rentan terserang penyakit, salah satunya</span></p>

Saat musim hujan maupun peralihan cuaca (pancaroba) ayam sangat rentan terserang penyakit, salah satunya infeksius Coryza atau biasa disebut Snot. Hal ini dikarenakan kondisi kelembaban kandang yang tinggi akan meningkatkan kadar amonia sehingga kadar oksigen dikandang rendah. Kondisi kandang seperti ini ditambah kondisi ayam stres akan berakibat pada gangguan pernapasan yang memicu infeksius Coryza.

 

Coryza/Snot Pada Ayam

Coryza adalah salah satu penyakit pernapasan unggas yang disebabkan oleh bakteri Avibacterium Paragalinarum. Kasus Coryza ayam berumur 14 minggu keatas lebih rentan terhadap Coryza/Snot daripada ayam yang lebih muda. 

Penularan

Penularan Coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi Coryza, dapat juga melalui media pakan, air minum, peralatan dan udara yang terkontaminasi agen penyakit. Bakteri Av. Paragallinarum yang masuk melalui mulut atau hidung akan masuk dan memperbanyak diri di sinus hidung dengan masa inkubasi antara 1-3 hari yang selanjutnya diikuti dengan munculnya gejala klinis.

Gejala Klinis

Dari hidung akan keluar eksudat (cairan yang keluar dari tempat luka/terinfeksi) yang mula-mula berwarna kuning encer, kemudian berubah menjadi kental seperti nanah yang berbau khas. Adannya eksudat ini menyebabkan ayam bersin-bersin, sulit bernapas, ngorok, tampak lemah, dan bengkak dibagian bawah mata akibat akumulasi eksudat. Selain itu, penurunan nafsu makan, pertumbuhan terhambat dan terjadi penurunan produksi telur.  

Perubahan Saat Nekropsi (bedah bangkai)

Perubahan patologi anatomi ini adalah saat dilakukan nekropsi (pembedahan) pada ayam yang terserang Coryza akan ditemukan didalam sinus infraorbitalis (sinus hidung) terdapat eksudat yang kental berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas.

Diagnosis

Diagnosa perlu didasarkan atas anamnesa atau sejarah penyakit peternakan, gejala klinis dan patologi anatomi. Selain itu harus didasarkan atas isolasi bakteri dan identifikasi penyakit. Diagnosa banding atau penyakit-penyakit yang memiliki gejala klinis seperti Coryza adalah CRD, cholera unggas, avitaminosis A, IB dan penyakit pernapasan lainnya.

Kerugian yang Ditimbulkan

Kerugian kasus Coryza adalah angka mordibitas (kesakitan) dapat mencapai 20-50% dan angka mortalitas (kematian) hingga 5-20%. Pada ayam pedaging akan menghambat pertumbuhan sehingga sulit mencapai bobot badan standar, FCR atau konversi pakan akan meningkat, dan biaya pakan membengkak. Pada ayam petelur akan terjadi penurunan produksi telur hingga 10-40%, jumlah ayam afkir meningkat, dan peningkatan biaya kesehatan/pengobatan.  

Pencegahan

Cara yang paling baik untuk mencegah penyakit Coryza adalah menerapkan manajemen pemeliharaan dengan baik, meningkatkan daya tahan tubuh ayam dengan menjaga kualitas pakan dan pemberian vitamin. Menerapkan manajemen lingkungan yang baik seperti melakukan program desinfeksi air minum dan semprot kandang. Menerapkan manajemen litter, sirkulasi udara serta kepadatan ayam. Melakukan program vaksinasi menyesuaikan kondisi peternakan setempat.

Pengobatan (Jika sudah terjangkit)

Sebenarnya ayam yang terinfeksi Coryza sulit untuk diobati, dikarenakan ayam tidak nafsu makan sehingga tidak dapat sembuh 100%. Pengobatan bisa memberikan antibiotik, seperti enrofloxacin, gentamicin, amoxicillin, dan juga doxycycline. Jangan lupa untuk memisahkan/isolasi antara ayam yang sehat dan sakit. Lakukan penyemprotan kandang setiap hari dengan desinfektan golongan QUATS, seperti Benzoalkonium Chlorida. Setelah ayam membaik lakukan vaksinasi Coryza. Jika ayam yang terjangkit sudah memasuki umur panen, maka segera dipanen karena pemberian antibiotik berkaitan dengan waktu henti obat dan akan menunda waktu panen.

Tetap waspada dengan selalu memperhatikan manajemen peternakan. Semoga Bermanfaat.